Dolar Melemah, Nilai Rupiah Didukung Pertumbuhan Ekonomi

Jumat, 5 Mei 2023 17:40 WIB

Ilustrasi penukaran mata uang asing dan nilai Rupiah. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir perdagangan Jumat, 5 Mei 2023, menguat didukung rilis data ekonomi Indonesia kuartal pertama 2023 yang mencatatkan pertumbuhan 5,03 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Rupiah pada Jumat ditutup meningkat tujuh poin atau 0,05 persen ke posisi Rp 14.678 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.685 per dolar AS.

"Kondisi fundamental ekonomi yang baik ini menjadi platform yang baik bagi rupiah untuk dapat bersaing dengan dolar AS," kata analis ICDX Revandra Aritama.

Revandra menuturkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat di 5,03 persen pada kuartal pertama 2023 tersebut lebih tinggi dari prakiraan, yang berarti ekonomi Indonesia tumbuh dengan baik dan kondisi ekonomi dalam negeri stabil.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang utama ekonomi triwulan I-2023.

Advertising
Advertising

Selain konsumsi rumah tangga, ekspor neto dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) menjadi penyumbang tertinggi lainnya dengan andil masing-masing 2,1 persen dan 0,68 persen. Kemudian, disusul konsumsi pemerintah sebesar 0,22 persen serta komponen lainnya minus 0,41 persen.

Sementara dari faktor eksternal, Revandra mengatakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed pada Rabu (3 Mei 2023) memutuskan untuk menaikkan nilai suku bunga sebesar 25 basis poin. Keputusan itu diambil karena The Fed menilai inflasi masih terlalu tinggi.

Ketua The Fed Jerome Powell juga mengatakan The Fed belum berencana untuk melunak dalam waktu dekat karena untuk inflasi bisa turun, diperlukan waktu.

Di sisi lain, krisis perbankan yang menerpa AS masih berlanjut, setelah kejadian Silicon Valley Bank, yang terbaru dikabarkan First Republic Bank dan Pacwest Bancorp juga dikabarkan mengalami krisis.

"Krisis ini menyebabkan munculnya keraguan terhadap perekonomian AS yang terancam semakin tertekan. Hal ini direfleksikan dari indeks dolar AS yang tidak mengalami penguatan setelah diumumkannya kenaikan nilai suku bunga," ujarnya.

Investor meragukan apakah AS dapat keluar dari krisis tersebut dengan baik dalam waktu dekat. Kondisi itu membuat dolar AS gagal memberikan tekanan bagi mata uang lain, termasuk rupiah yang berhasil stabil dan belum mengalami tekanan berarti.

Rupiah pada pagi hari dibuka naik ke posisi Rp 14.673 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 14.649 per dolar AS hingga Rp 14.688 per dolar AS.

Sementara kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke posisi Rp14.674 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp 14.632 per dolar AS.

Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, kejatuhan nilai tukar dolar AS ini turut dipengaruhi oleh keresahan para pedagang bahwa gejolak yang berkelanjutan dalam sistem perbankan AS dapat mengakibatkan penurunan suku bunga yang lebih awal dari perkiraan oleh Federal Reserve.

"Bank sentral AS itu menaikkan suku bunga pada hari Rabu, tetapi mengisyaratkan bahwa ini akan menjadi puncak dari siklus pengetatan agresif selama setahun," kata Ibrahim melalui keterangan resminya, Jumat 5 Mei 2023.

Ibrahim menyebut, The Fed menekankan pentingnya data yang akan datang dalam pengambilan keputusan di masa depan, dan dengan demikian laporan pekerjaan resmi yang akan dirilis di sesi nanti akan dipelajari dengan cermat.

Namun, kesehatan sistem perbankan negara juga merupakan faktor yang menjadi pertimbangan para pedagang karena mereka memperkirakan penurunan suku bunga yang lebih agresif dari The Fed pada paruh kedua tahun ini.

Penyebab lainnya juga dipengaruhi oleh Saham PacWest Bancorp yang merosot pada hari Kamis setelah pemberi pinjaman regional mengatakan sedang menjajaki opsi strategis, termasuk penjualan, sementara Toronto Dominion Bank Kanada membatalkan pengambilalihan First Horizon senilai USD 13,4 miliar, sebagai tanda lain dari tekanan dalam sektor ini.

Ini terjadi hanya beberapa hari setelah regulator menyita First Republic Bank dan JPMorgan Chase setuju untuk membeli simpanan dan sebagian besar asetnya.

ANTARA

Baca juga: Tinjau Jalan Rusak di Lampung, Jokowi: Jika Tidak Sanggup Perbaiki, Pusat Ambil Alih

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

1 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

3 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

4 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

4 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

4 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya