Arief Harris Tandjung Bakal Gantikan Posisi Kharim Siregar Sebagai Direktur Utama Bank Jago
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Martha Warta Silaban
Rabu, 3 Mei 2023 21:43 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Kharim Indra Gupta Siregar memutuskan untuk meninggalkan posisinya sebagai Direktur Utama PT Bank Jago Tbk. Para pemegang saham Bank Jago juga telah menunjuk calon penggantinya, yakni Arief Harris Tandjung yang kini duduk sebagai Wakil Direktur Utama Bank Jago.
Kharim mengatakan tidak akan melanjutkan lagi kepemimpinannya, efektif setelah pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) pada 25 Mei 2023 mendatang. "Hari ini kami mengumumkan agenda RUPS yang salah satu isinya menjelaskan hal perubahan susunan direksi,” ujar Kharim Siregar bersama jajaran Direksi dan Komisaris Bank Jago di Menara BTPN, Mega Kuningan, Jakarta, Rabu 3 Mei 2023.
Kharim telah memimpin Bank Jago sejak November 2019. Setelah menyatakan pamit dari bank digital berbasis ekosistem pertama di Indonesia itu, Kharim berencana meneruskan mimpi dan menuangkan kreativitasnya di bidang teknologi dan digital.
Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) itu mengaku memiliki passion yang sangat tinggi dalam hal adopsi teknologi di industri jasa keuangan. “Clue-nya, saya tidak akan pergi jauh jauh dari Bank Jago. Pokoknya, tunggu tanggal mainnya saja, kita pasti akan ketemu lagi,” kata Kharim.
Namun, Kharim belum mau bercerita lebih jauh tentang rencananya karena ia menilai masih terlalu dini untuk disampaikan. Ia berujar, perkembangan teknologi yang pesat menghadirkan peluang tersendiri bagi para pelaku teknologi, termasuk dirinya yang memiliki kemampuan dan minat khusus di bidang ini.
Dengan melihat perkembangan tersebut, dia mengaku memiliki aspirasi dan dorongan untuk mengeksplorasi lebih dalam. Terutama, kata dia, dalam hal penerapan teknologi di industri jasa keuangan.
Rekam jejak Kharim tercermin dalam pencapaian Bank Jago. Di penghujung periode kepemimpinannya, jumlah nasabah Bank Jago mencapai 7,8 juta. Angka tersebut termasuk lebih dari 6,1 juta nasabah funding melalui Aplikasi per April 2023. Dana pihak ketiga atau DPK Bank Jago mencapai Rp 9,28 triliun dengan total penyaluran kredit serta pembiayaan syariah menembus Rp10,84 triliun.
Tadinya, bank ini merugi selama enam tahun berturut-turut hingga akhirnya bisa mencetak laba hanya dalam jangka waktu dua tahun. Bank Jago pun sempat dinyatakan menjadi bank digital di Indonesia yang berhasil meraih profit tercepat.
Selanjutnya: Arief Harris Tandjung ikut membesarkan BTPN dan mengembangkan Bank Jago<!--more-->
Kharim juga berhasil mengintegrasikan terintegrasinya Bank Jago dengan ekosistem raksasa GoTo, yang memiliki tiga bisnis utama yakni Gojek, GoPay, dan Tokopedia. Seperti diketahui, ketiganya merupakan entitas bisnis terbesar di e-commerce Indonesia. Bank Jago juga terintegrasi dengan ekosistem bidang investasi, yakni dengan perusahaan sekuritas Stockbit dan Aplikasi Reksadana Online Bibit.id.
Di samping membangun ekosistem, Bank Jago Bank Jago juga berkolaborasi dengan sejumlah institusi otomotif, yakni BFI Finance dan PT Carsome Indonesia. Tercatat hingga akhir 2022, Bank Jago telah berkolaborasi dengan 38 institusi yang berasal dari startup digital, multifinance, hingga institusi keuangan digital lainnya. Adapun sebanyak 32 institusi bekerja sama dengan Bank Jago dalam penyaluran partnership lending.
Sementara itu, Arief Harris Tandjung yang akan menggantikan Kharim telah mendapatkan restu dari pemegang saham dan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan.
Arief merupakan rekan Kharim yang juga ikut membesarkan BTPN dan kemudian mengembangkan Bank Jago. Jauh sebelum itu, lulusan teknik elektro Universitas Indonesia berusia 51 tahun ini telah berkarir di banyak bank. Di antaranya Bank Danamon, Standard Chartered dan Bank Permata.
Berbeda dengan Kharim yang terkenal sebagai bankir spesialis IT, Arief justru lebih banyak menghabiskan perjalanan karirnya di bidang finance. Menurutnya, Kharim sudah membangun fondasi Bank Jago yang sangat kokoh, berfundamental baik, dan memiliki posisi tersendiri di industri bank digital yang mampu tertanam dalam ekosistem.
"Sehingga tugas saya adalah merawat dan meneruskan legacy beliau serta membawa bank ini ke level yang lebih tinggi lagi,” kata Arief.
Pilihan Editor: Bank Jago Resmi Operasikan Unit Usaha Syariah
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.