Kabin Berasap dan Suara Bising di Penerbangan Jakarta - Kualanamu, Begini Penjelasan Batik Air
Reporter
Joniansyah
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Jumat, 21 April 2023 18:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro menjelaskan informasi yang beredar adanya asap dan suara bising pesawat Batik Air nomor penerbangan ID-6842 rute Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK) tujuan Bandar Udara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara (KNO).
Danang mengatakan, hal tersebut merupakan Air Conditioning System", bukan asap. Dia menjelaskan, aliran udara yang menyerupai asap kabut putih terlihat di dalam kabin pesawat terutama pada Airbus 320 adalah hasil dari sistem ventilasi "air conditioning system".
"Sistem ventilasi ini mulai beroperasi dan mulai menyalurkan udara segar dari luar ke dalam kabin pesawat," ujarnya Jumat 21 April 2023.
Menurut Danang, udara dari luar dapat berisi kelembapan yang lebih tinggi, terutama di daerah dengan kondisi cuaca yang lembap. Ketika udara masuk ke dalam kabin pesawat yang lebih dingin, suhunya menurun dan kelembapannya naik, sehingga udara ini menjadi lebih terlihat seperti kabut putih.
Aliran udara dimaksud, ujar dia, tidak berbahaya bagi kesehatan dan tidak memiliki dampak negatif pada keselamatan penerbangan. "Sirkulasi udara ini merupakan tanda bahwa sistem ventilasi bekerja dengan baik dan menyediakan udara segar yang nyaman bagi penumpang selama penerbangan."
Terkait suara bising, Danang menjelaskan, suara GTC, bukan ledakan mesin. "Suara bising dan keras yang terdengar dari GTC (Ground Turbine Compressor) pada pesawat terutama ketika berada di dekat mesin pesawat atau di sekitar area penumpang karena adanya proses penghisapan dan proses peningkatan tekanan udara yang dilakukan oleh GTC," ucapnya.
Selanjutnya: pemberangkatan mengalami keterlambatan 120 menit
<!--more-->
Dijelaskan Danang, GTC bekerja dengan cara memasok udara segar ke dalam kabin pesawat menggunakan turbin yang diputar berkecepatan tinggi. Proses ini mengeluarkan suara yang bising karena pergerakan turbin yang cepat menghasilkan suara frekuensi tinggi. GTC menggunakan komponen mekanis lainnya seperti compressor dan gearbox yang menghasilkan suara bising dan keras.
"Meskipun terdengar bising dan keras, GTC dan mesin pesawat lainnya dirancang dan diuji secara ketat untuk memastikan bahwa suara yang dihasilkan tetap berada dalam batas aman dan tidak menyebabkan gangguan atau bahaya bagi penumpang atau awak pesawat," ucapnya.
Batik Air ID-6842 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis 20 April 2023 menuju Bandara Kualanamu. Pesawat Airbus 320-200 registrasi PK-LUZ. Penerbangan ini akan membawa 6 awak pesawat dan 134 tamu.
Pada saat pesawat akan diberangkatkan mengalami gangguan teknis dan membutuhkan waktu untuk pengecekan dan perbaikan. Setelah pilot berkoordinasi dengan teknisi, diputuskan pesawat tidak dapat diberangkatkan, keputusan ini untuk menyakinkan keselamatan dan kenyamanan penerbangan. Hal ini mutlak dilaksanakan oleh pilot dan sesuai berdasarkan standar operasi perusahaan.
"Awak kabin mengumumkan dan memberitahukan kepada tamu serta memohon dan mengarahkan untuk kembali ke ruang tunggu bandar udara sampai ada pemberitahuan selanjutnya," kata Danang.
Menurut Danang, pemberangkatan mengalami keterlambatan kurang lebih selama 120 menit karena adanya pengantian pesawat yang digunakan menjadi pesawat Airbus 320-200 registrasi PK-LAZ. "Keputusan dimaksud dilakukan guna menjamin keselamatan dan keamanan serta kenyamanan penerbangan," ucapnya.
Danang mengatakan, Batik Air menyampaikan permintaan maaf atas keterlambatan keberangkatan penerbangan ID-6842.
Pilihan Editor: Periode Mudik Lebaran 2023, Batik Air dan Susi Air Tambah Penerbangan dari Bandara Halim
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini