Benarkah Tupperware di Ambang Kebangkrutan? Berikut Beberapa Kemungkinan Penyebabnya

Reporter

Tempo.co

Kamis, 13 April 2023 16:05 WIB

Tupperware. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Tupperware mengumumkan bahwa mereka mungkin akan bangkrut. Harga saham perusahaan wadah penyimpanan dan perlengkapan dapur itu terus menurun.

Berdiri sejak 1946, Tupperware menyatakan keraguan substansial tentang kemampuan perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan bisnis. Pihak manajemen bahkan sudah melibatkan penasihat keuangan untuk mencari pembiayaan agar bisnis tetap berjalan.

Kekhawatiran Tupperware muncul setelah New York Stock Exchange memperingatkan kalau saham perusahaan dapat dihapus dari pencatatan karena tidak mengajukan laporan tahunan untuk tahun 2022. Walau Tupperware berencana untuk mengajukan laporan itu dalam 30 hari ke depan, mereka tidak menjamin hal itu benar-benar bisa terpenuhi.

Tupperware Cari Dana Tambahan

Tupperware saat ini tengah meninjau beberapa aspek perusahaan seperti manajemen kas, portofolio real estate untuk properti yang tersedia, hingga kemungkinan pemutusan hubungan kerja atau PHK.

Advertising
Advertising

Pada Maret lalu, jumlah tenaga penjualan Tupperware berkurang 18 persen pada 2022. Namun dalam pengumuman terbaru, mereka mengatakan bahwa hasilnya akan berbeda secara signifikan setelah mengajukan laporan tahunan yang diminta.

Menurut CEO Tupperware Miguel Fernandez, perusahaan telah berusaha untuk memulihkan operasional bisnis mereka dan mengambil langkah penting dalam mengatasi posisi modal dan likuiditas perusahaan. Segala upaya dilakukan untuk mengurangi dampak merosotnya tenaga penjualan, mencari pembiayaan tambahan, serta mengatasi posisi keuangan perusahaan.

Kemungkinan terburuknya, jika Tupperware tidak dapat memperoleh sumber modal yang memadai atau amandemen terhadap perjanjian kredit, mereka mungkin tidak akan bisa memiliki likuiditas yang memenuhi syarat dalam waktu dekat.

Saham Tupperware Jatuh

Saham Tupperware turun $1,18 dan ditutup pada $1,24 pada Senin, 10 April 2023. Saham perusahaan telah jatuh 98 persen dalam 12 bulan terakhir.

Apa yang Terjadi dengan Tupperware?

Angka penjualan Tupperware terus menurun selama bertahun-tahun. Penjualan bersih untuk tahun 2022 adalah $1,3 miliar, turun 18 persen dari tahun sebelumnya. Margin operasi yang rendah menjadi alasan utama penurunan tersebut.

Analis retail Neil Saunders mengatakan, Tupperware belum dapat sepenuhnya terhubung dengan konsumen yang lebih muda. Perusahaan itu dulu adalah sarang inovasi dengan perlengkapan dapur serbaguna, tetapi sekarang justru hilang keunggulannya.

Kini, Tupperware juga menghadapi tuntutan hukum dari para investor sebab pihak perusahaan tidak segera mengambil sikap atas masalah yang terjadi, termasuk adanya kesalahan data pada laporan tahun 2020.

USA TODAY | NIA HEPPY | SYAHDI MUHARRAM

Pilihan editor: Tupperware Terancam Bangkrut, Ekonom Ungkap Model Bisnis yang Sulit Bertahan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

10 jam lalu

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Diseret Urusan PT Cipta Mitra Agro, Pengacara: Itu Bisnis Istrinya

Pengacara eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy merasa heran kliennya diseret dalam kasus yang melibatkan perusahaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

1 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Tengah Naiknya Saham Perbankan Big Cap dan Grup Prajogo Pangestu

IHSG menutup sesi di level 7,328.1 atau +1,12 persen.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

2 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi Pertama Kembali Menguat, Ditutup di 7,245,1

Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia menyebutkan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melanjutkan pergerakan positifnya

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

4 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Saham ASII Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG melemah di sesi pertama hari ini, menutup sesi di level 7,082.9 atau -0,22 persen.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mendaftarkan Alamat Toko di Google Maps

5 hari lalu

Begini Cara Mendaftarkan Alamat Toko di Google Maps

Mendaftarkan alamat toko bisnis di Google Maps dapat membantu meningkatkan visibilitas dan mencapai audiens yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

5 hari lalu

IHSG Pekan Depan Diprediksi Menurun Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Pilihan

Dinamika kebijakan Bank Sentral Amerika diprediksi masih memberi pengaruh pada penurunan IHSG pekan depan

Baca Selengkapnya

Kemendag Sebut Bisnis Waralaba Meningkat 5 Persen, Terpusat di Pulau Jawa

7 hari lalu

Kemendag Sebut Bisnis Waralaba Meningkat 5 Persen, Terpusat di Pulau Jawa

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim menyebut perkembangan waralaba tahun ini meningkat sebanyak 5 persen.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

7 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

8 hari lalu

Antam Bagi Dividen Rp 3 Triliun

PT Aneka Tambang Tbk. atau Antam (ANTM) akan membagikan dividen Rp 3,08 triliun.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Franchise dengan Modal Murah di Bawah Rp 10 Juta, Ada Es Teh Solo

9 hari lalu

Daftar 7 Franchise dengan Modal Murah di Bawah Rp 10 Juta, Ada Es Teh Solo

Bagi Anda yang ingin membuka bisnis dengan modal yang terbatas, sejumlah franchise murah di bawah Rp 10 juta berikut ini bisa jadi masuk pertimbangan.

Baca Selengkapnya