Kepala Bapanas: Kemampuan Bulog Menyerap Gabah Petani Semakin Besar

Reporter

Antara

Editor

Agung Sedayu

Sabtu, 11 Maret 2023 19:30 WIB

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso melakukan pemeriksaan penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di gudang PT Food Statsiun kawasan Pasar Induk Beras Cipinang. Jumat, 3 Februari 2023. Anggaran Bulog untuk membeli beras impor mencapai Rp. 7 Triliun termasuk 500 ribu ton hingga pertengahan Februari 2023. Sebelumnya Bulog mendapatkan tugas dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menyerap hasil panen petani sebanyak 2,4 juta ton. TEMPO/ Febri Angga Palguna

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan Perum Bulog telah melakukan sejumlah perbaikan untuk meningkatkan serapan sebelum memasuki musim panen raya. Salah satunya, dengan membangun pabrik penggilingan padi modern atau modern rice milling plant (MRMP) di 13 lokasi. Penggilingan modern tersebut dilengkapi sejumlah mesin yang bisa digunakan untuk mengolah gabah dari mulai penerimaan, pengeringan, hingga color sorter.

"Dengan adanya MRMP ini memungkinkan Bulog untuk bisa menyerap gabah dari petani atau gapoktan. Jadi, peluang Bulog menambah serapannya semakin besar karena tidak hanya mengandalkan pasokan dari penggilingan, tetapi juga bisa langsung turun menyerap gabah petani," ujarnya dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu, 11 Maret 2023.

Bapanas juga meminta Bulog untuk melakukan jemput bola dan melakukan contract farming dengan gapoktan-gapoktan agar hasil produksi petani bisa langsung disalurkan ke Bulog. Upaya tersebut dinilai dapat meningkatkan serapan sekaligus menjaga harga dasar di tingkat petani tidak jatuh.

"Kondisi yang sering ditemui, petani agak kesulitan langsung masuk ke Bulog di antaranya karena kondisi lokasi lahan pertanian yang sulit dijangkau, sehingga ke depan kita arahkan Bulog untuk jemput bola. Langkah tersebut menambah saluran penyerapan gabah/beras ke Bulog," katanya.

Selain perbaikan dari sisi pembangunan fasilitas produksi dan strategi jemput bola, Arief menegaskan bahwa dari sisi produksi dan kualitas produk pun, Bulog telah mengalami banyak perbaikan.

Advertising
Advertising

"Kualitas produk beras Bulog saat ini telah jauh berbeda dan semakin baik. Hal tersebut dibuktikan saat pelaksanaan SPHP (stabilisasi pasokan harga pangan), beras SPHP Bulog telah masuk dan tersedia di modern market. Kita tahu modern market memiliki standar yang ketat terhadap kualitas," jelasnya.

Kemudian, dalam waktu dekat juga Bulog akan dibekali regulasi baru terkait harga pembelian pemerintah (HPP). Dengan HPP terbaru tersebut, diharapkan Bulog akan memiliki harga yang baik untuk menyerap sehingga turut berkontribusi menjaga keseimbangan harga gabah di tingkat petani, pedagang, dan konsumen.

"Bulog siap memperkuat perannya dalam ekosistem perberasan nasional. Ke depannya berbagai penugasan pemerintah terkait hilirisasi siap dijalankan Bulog. Masyarakat tidak perlu ragu menggunakan produk beras Bulog, begitu juga penggilingan padi diharapkan dapat terus meningkatkan sinergisitasnya dengan Bulog," ungkapnya.

Pilihan Editor: Transaksi Mencurigakan Rp 300 T di Kemenkeu, Mahfud MD: Berhasil Dikembalikan ke Negara Rp 7,08 T

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

18 jam lalu

Beras SPHP Naik, Pengamat: Perlu Penyesuaian Agar Disparitas Harga Tak Jauh

Pemerintah melalui Perum Bulog menaikkan harga eceran tertinggi atau HET untuk beras SPHP, dari Rp10.900 menjadi Rp12.500 per kilogram sejak 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

1 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

3 hari lalu

Bulog Beberkan Alasan Penyerapan Jagung Belum Maksimal

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi membeberkan alasan penyerapan jagung dari petani hingga kini masih terkendala.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

3 hari lalu

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal tingginya harga gula saat ini.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

3 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

3 hari lalu

Bulog Salurkan Bantuan Pangan di Jakarta Selatan

Perum Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Tahap II berupa beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

4 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

10 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

11 hari lalu

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau naik pada hari ini. Sejumlah bahan pangan itu adalah bawang, cabai daging, gula pasir, ikan dan garam.

Baca Selengkapnya