Ketua MPR: Tambang Nikel Dikuasai Asing Penyebab Kemiskinan Ekstrem

Selasa, 7 Maret 2023 10:37 WIB

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Bambang Soesatyo atau Bamsoet menyinggung soal kondisi ekonomi masyarakat di sekitar wilayah penambangan nikel milik perusahaan asing di Sulawesi. Ia mengatakan Indonesia adalah pemilik nikel terbesar di dunia namun masyarakat di sekitar penambangan hidup dalam kategori kemiskinan ekstrem.

"Tanahnya kaya, pertanyaan kenapa rakyat yang hidup dan tinggal di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Kalimantan, yang di bawahnya ada nikel dan batubara masih hidup dalam garis kemiskinan," kata dia di Hotel Raffles, Jakarta Selatan pada Senin malam, 6 Maret 2023.

Ia mengaku sudah pernah menemui para gubernur di Sulawesi. Bamsoet mempertanyakan alasan mengapa masyarakat di sana masih banyak yang masuk ke dalam kategori miskin ekstrem.

Ternyata, kata dia, penyebabnya adalah keberadaan perusahaan asing yang menguasai 118 ribu hektare yang memiliki kandungan nikel senilai miliaran metrik ton. Dia berujar perusahaan asing itu sudah menguasai lahan tersebut selama 55 tahun.

Artinya, menurut dia, sumber daya alam yang melimpah milik Indonesia hanya dikuasai oleh satu kelompok. Alhasil, kekayaan yang dimiliki Tanah Air tak bisa memakmurkan masyarakatnya. Ditambah hasil pengelolaannya gagal menjadi penerimaan negara.

Advertising
Advertising

Karena itu, ia menilai penguasaan tambang oleh satu kelompok itu harus dipecah. Misalnya, tutur Bamsoet, ke koperasi, maupun pengusaha-pengusaha lainnya. Dia menyarankan ada pembatasan penguasaan tambang seluas 25 ribu hektare per kelompok usaha. "Pemerintah daerah nanti dibagi-bagi kerjanya ke Pusda, koperasi, kan usaha-usaha lokal," ucapnya.

Tak hanya pada nikel, menurut Bamsoet, hal yang sama juga terjadi pada pengelolaan komoditas batubara di Indonesia. Ia pun menyimpulkan ada yang salah dalam pengelolaan sumber daya di Indonesia. Dia berujar seharusnya kekayaan alam ini dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk masyarakat sesuai amanat konstitusi.

Saat dimintai konfirmasi ihwal kondisi tersebut, Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura mengatakan kemiskinan ekstrem hanya bisa diakhiri apabila ada dana yang mencukupi. Di sisi lain, ia mengungkapkan kemiskinan ekstrem di wilayahnya telah turun 1 persen tahun ini menjadi 12 persen.

"Itu lah kalau ada duit, program (pengentasan Kemiskinan ekstrem) kami jalan," kata dia saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan pada Senin, 6 Maret 2023.

Adapun soal penguasaan lahan oleh satu kelompok, Rusdy berujar perlu ada pembagian hasil yang baik dengan pemerintah daerah. Misalnya, penambangan nikel yang dilakukan oleh PT Vale Indonesia. Ia mengaku apabila kontrak diperpanjang, pemerintah daerah akan meminta penambahan besaran bagi hasil. "Kalau diperpanjang mintalah kami bagian, dari 22 ribu kasih lah kami 5 ribu, karena dari bagi hasil itu PAD (pendapatan asli daerah) kami saja hanya Rp 900 miliar," tuturnya.

Pilihan Editor: Erick Thohir dan Dirut Pertamina Putuskan Relokasi Depo BBM Plumpang ke Lahan Pelindo

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.



Berita terkait

Bamsoet Dorong Pembentukan Kembali Dewan Pertimbangan Agung

6 jam lalu

Bamsoet Dorong Pembentukan Kembali Dewan Pertimbangan Agung

Di Indonesia jika presiden terpilih Prabowo Subianto setuju bisa diformalkan melalui Dewan Pertimbangan Agung (DPA) Presiden.

Baca Selengkapnya

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

14 jam lalu

Kaya Aktivitas Perikanan dan Tambang, Teluk Kendari Mendangkal dengan Cepat

Teluk Kendari di kota Kendari mengalami pendangkalan yang dramatis selama sekitar 20 tahun terakhir. Ini kajian sedimentasi di perairan itu oleh BRIN.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

14 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

1 hari lalu

Tiga Karyawan Tambang Nikel di Halmahera Selatan Dipecat usai Aksi Hari Buruh

Tiga karyawan PT Wanatiara Persada, perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan dipecat usai melakukan aksi Hari Buruh.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

2 hari lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

2 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

2 hari lalu

Sosialisasi Empat Pilar MPR, Bamsoet Ingatkan Sisi Gelap Kemajuan Teknologi

Hasil survei Digital Civility Index oleh Microsoft tahun 2020, menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling 'tidak sopan' di kawasan Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

2 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Kiprah Asia Cargo Network

Di balik sukses ACN, terdapat berbagai tantangan yang harus dihadapi. Termasuk tingginya harga avtur di Indonesia.

Baca Selengkapnya

IMI dan TransTrack Bersepakat Kembangkan Teknologi Transportasi

3 hari lalu

IMI dan TransTrack Bersepakat Kembangkan Teknologi Transportasi

TransTrack menyediakan berbagai inovasi teknologi untuk berbagai kebutuhan manajemen operasional armada transportasi.

Baca Selengkapnya

Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

5 hari lalu

Bertemu KSAD, Bamsoet Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

Alutsista guna menjaga kedaulatan bangsa Indonesia. Kesejahteraan prajurit sebagai simbol penghargaan negara terhadap tugas berat yang telah dijalankan.

Baca Selengkapnya