Bapanas Klaim HPP Beras untuk Lindungi Petani dan Kendalikan Inflasi

Rabu, 22 Februari 2023 18:44 WIB

Petani dari Kelompok Tani Maju Bersama memanen padi di tengah banjir menggunakan terpal yang dibentuk seperti perahu di Rorotan, Jakarta, Selasa 3 Januari 2023. Mayoritas harga pangan di awal 2023 melonjak tajam. Kenaikan harga terjadi pada beras, cabai dan kedelai, dilansir Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga beras premium naik 2,07 persen jadi Rp13.310 per kilogram (kg), harga beras medium naik 1,22 persen jadi Rp11.630 per kg, Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan, Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa menanggapi soal kekecewaan petani ihwal batas atas harga pembelian pemerintah (HPP) beras dan gabah yang telah disepakati kemarin. Ketut mengklaim pemerintah justru menetapkan HPP tersebut untuk melindungi petani dan mengendalikan inflasi.

"Sejatinya kami ingin melindungi petani sendiri dalam rangka menjaga harga pada saat musim panen. Bulog juga harus menyerap untuk cadangan pangan, jadi sekaligus juga untuk menjaga agar harga wajar bagi petani, Bulog, dan semuanya," kata dia kepada Tempo, Rabu, 22 Februari 2023.

Adapun harga batas atas gabah kering panen di tingkat petani ditetapkan sebesar Rp 4.550 per kilogram. Kemudian GKP tingkat penggilingan Rp 4.650 per kilogram, Gabah kering giling (GKG) tingkat penggilingan Rp 5.700 per kilogram, dan beras medium di gudang Perum Bulog Rp 9.000 per kilogram.

Kemudian harga batas bawah atau floor price pembelian gabah atau beras yang ditetapkan masih mengacu pada HPP beras berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 24 Tahun 2020, yaitu GKP tingkat petani Rp 4.200 per kilogram, GKP tingkat penggilingan Rp 4.250 per kilogram, GKG tingkat penggilingan Rp 5.250 per kilogram, dan beras medium di gudang Perum Bulog Rp 8.300 per kilogram.

Ia menjelaskan pemerintah melalui Bapanas menetapkan batas atas harga pembelian karena kini gabah masih cenderung mahal. Ketut mengklaim, sebelum kesepakatan HPP dibuat harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani mencapai Rp 5.000 sampai Rp 6.000 per kilogram.

Advertising
Advertising

Harga beras medium pun terus naik menembus Rp 12.000 per kilogram. Alternatif beras premium juga masih Melejit di angka Rp 13.000 sampai Rp 17.000 per kilogram. Artinya, ujar Ketut, ada kecenderungan kenaikan harga yang terus menerus tak karuan.

Di sisi lain, ia mengungkapkan stok di penggilingan padi kini sudah berkurang, baik di penggilingan kecil maupun besar. Kondisi itu akan mendorong terjadinya perebutan padi oleh perusahaan penggilingan padi besar dan penggilingan padi kecil. Persaingan itu pun akan membuat harga naik tanpa terkendali.

Ketut mencatat ada beberapa penggilingan padi besar yang bisa menguasai pasar apabila batas atas harga pembelian gabah dan beras tidak ditetapkan. "Kalau kami tidak kendalikan, maka penggilingan padi besar akan mendapatkan padi yang lebih banyak ketimbang penggilingan padi kecil, karena uangnya lebih banyak," ujarnya.

Sementara itu, ia mengaku sudah diwanti-wanti oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mengendalikan inflasi. Seperti diketahui, beras adalah salah satu komoditas utama penyumbang inflasi.

Selain itu, Bapanas juga menetapkan batas bawah harga pembelian untuk mengantisipasi turunnya harga gabah dan beras pada puncak panen raya Maret hingga April nanti. Ketut menuturkan gabah sudah pasti turun ketika memasuki panen raya. Bahkan, kata dia, harganya bisa di bawah batas harga pembelian Bulog yang lalu, Rp 4.200 per kilogram.

Kondisi tersebut berbahaya bagi petani. Karena itu, ia berharap dengan disepakatinya besaran HPP gabah dan beras, maka harga di hulu atau tingkat petani terjaga dan harga beras di hilir bisa mencapai angka yang wajar atau terjangkau.

Sebelumnya, Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih menilai HPP beras dan gabah yang telah ditetapkan oleh Bapanas tak sesuai harapan petani karena masih terlalu rendah. Ia mengatakan besaran HPP tersebut tidak sesuai dengan biaya yang ditanggung oleh petani, seperti besaran upah tenaga kerja, sewa lahan, dan sewa peralatan.

Henry membeberkan upah tenaga kerja saat ini berkisar Rp 120 ribu sampai Rp 150 ribu per hari. Kemudian biaya sewa lahan yang berkisar Rp 3-4 juta per hektare. Biaya sewa peralatan sekitar Rp 400 ribu per hektare. Menurutnya, rata-rata petani memerlukan biaya Rp 1,5 juta ketika menyewa peralatan untuk seluruh lahan garapannya.

"Terus biaya panen belum dihitung rata rata Rp 3 juta per hektare, bahkan di lain daerah masih ada biaya angkut,” tutur Henry.

Menurut Henry, harga yang ditetapkan juga memberikan celah bagi korporasi besar untuk membeli hasil panen petani dengan harga yang murah. Selain itu, ia memperkirakan korporasi besar akan mengolah dan menjual beras dengan harga beras premium sehingga harganya pun melonjak di level konsumen.

Dia pun menilai HPP beras dan gabah ini tidak representatif karena petani tidak dilibatkan dalam perumusannya. Berdasarkan dokumen lembar kesepakatan yang diterima Tempo, Bapanas hanya melakukan rapat koordinasi dengan Perum Bulog, Satgas Pangan Polri, PT Food Station Tjipinang Jaya, Perkumpulan Penggilingan dan Pengusaha Beras Indonesia, dan sejumlah korporasi besar beras di Indonesia.

Perusahaan tersebut adalah PT Wilmar Padi Indonesia, PT Surya Pangan Semesta, PT Buyung Poetra Sembada Tbk, PT Belitang Panen Raya, dan Menata Citra Selaras.

Pilihan Editor: Jatuh Bangun Merpati yang Kini Disuntik Mati Presiden Jokowi

Berita terkait

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

4 hari lalu

Harga Beras SPHP Naik jadi Rp 12.500 per Kilogram, Bapanas Beberkan Alasannya

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo buka suara soal naiknya harga beras merek SPHP.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

6 hari lalu

Harga Gula Pasir Meroket, Zulhas: Gak Boleh Impor kalau Lagi Musim Giling

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas angkat bicara soal tingginya harga gula saat ini.

Baca Selengkapnya

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

6 hari lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

7 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

7 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

8 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

13 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

14 hari lalu

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau naik pada hari ini. Sejumlah bahan pangan itu adalah bawang, cabai daging, gula pasir, ikan dan garam.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

14 hari lalu

Mahkamah Agung Bebaskan Dua Petani Desa Pakel Banyuwangi, Permohonan Kasasi Dikabulkan

Tim advokasi akan menunggu pemberitahuan resmi dari MA untuk mengeluarkan dua petani Desa Pakel yang permohonan kasasinya dikabulkan.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

16 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya