Menurut Arizal, akan banyak klien yang ketika masa asuransinya berakhir tak memperpanjang polisnya. Sedangkan klien baru tak banyak datang karena memprioritaskan dananya untuk keperluan lain. Padahal jumlah klaim justru mungkin bertambah, sehingga rasio klaim bertambah besar. Artinya, pendapatan dan keuntungan perusahaan asuransi bisa berkurang.
Tahun lalu, jumlah premi bruto diprediksi bisa mencapai Rp 22,1 triliun seperti 2007. Asosiasi ragu jumlah yang sama dapat diraih tahun ini. Arizal menyatakan belum bisa meramalkan berapa nilai premi bruto di 2009, namun ia berharap jumlahnya tak akan terpangkas separuh.
Dilihat dari pangsa pasarnya, asuransi properti dan kendaraan bermotor diperkirakan akan tetap menjadi penopang industri asuransi umum. "Meski jumlah premi mungkin tak tumbuh banyak akibat krisis, tapi pangsa pasar keduanya tetap yang terbesar," ujar Ketua Departemen Informasi dan Analisis Asosiasi Dadang Sukresna.
Pasalnya, selama ini perusahaan properti memang telah terbiasa membeli proteksi asuransi untuk mengantisipasi risikonya. Sedangkan asuransi otomotif umumnya otomatis diberikan saat pembelian kendaraan dilakukan konsumen.
BUNGA MANGGIASIH