BPS Sebut Industri Logam Dasar Tumbuh Paling Tinggi karena Harga Komoditas Membaik

Senin, 6 Februari 2023 21:00 WIB

Sekretaris Utama BPS, Margo Yuwono.

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS mengumumkan kinerja beberapa sektor unggulan atau leading sectors sepanjang tahun 2022. Pertama adalah industri pengolahan yang tumbuh 4,89 persen, meskipun masih berada di bawah angka pertumbuhan ekonomi nasional yang angkanya 5,31 persen.

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan industri pengolahan terbagi dua sektor yakni industri makanan dan minuman serta industri logam dasar. Untuk industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 4,90 persen.

Baca: BPS: Pertumbuhan Ekonomi RI pada 2022 Terkonsentrasi di Jawa dan Sumatera

“Didorong oleh peningkatan permintaan beberapa komoditas makanan dan minuman di dalam negeri serta meningkatnya ekspor CPO sepanjang 2022,” ujar dia dalam konferensi pers virtual pada Senin, 6 Februari 2023.

Sedangkan industri logam dasar tumbuh 14,8 persen. Pertumbuhan itu didorong peningkatan kapasitas produksi di sentra tambang yang ditunjang dengan membaiknya harga komoditas di pasar ekspor.

Advertising
Advertising

“Jadi dua kategori industri nonmigas (minyak dan gas) ini yang mendorong pertumbuhan ekspor non migas,” ucap Margo.

Selanjutnya: sektor unggulan kedua adalah perdagangan ...

<!--more-->

Kemudian, sektor unggulan kedua adalah perdagangan. Pada 2022, sektor ini menguat dibandingkan dengan 2021. Beberapa pendorongnya adalah perdagangan mobil, sepeda motor dan reparasinya tumbuh 5,89 persen, terutama didorong oleh peningkatan penjualan mobil dan sepeda motor.

Sedangkan pendorong lainnya ada perdagangan besar dan eceran, bukan mobil dan sepeda motor yang tumbuh 5,44 persen. “Didorong oleh peningkatan pasokan barang domestik dan impor serta peningkatan kunjungan ke tempat perbelanjaan seiring dengan pelonggaran PPKM,” tutur dia.

Sektor unggulan ketiga adalah pertanian yang tumbuh 2,25 persen, meski masih di bawah level sebelum pandemi Covid-19. Beberapa subsektor pertanian yang tumbuh adalah peternakan tumbuh 6,24 persen, didorong peningkatan produksi unggas dalam negeri dan peningkatan permintaan luar negeri untuk produk ternak unggas dan hasilnya.

Demikian juga untuk tanaman hortikultura tumbuh 4,22 persen, ditopang oleh peningkatan permintaan luar negeri terhadap buah dan sayur produk dari Indonesia. “Berikutnya tanaman pangan hanya tumbuh sebesar 0,08 persen, didorong oleh peningkatan luas panen dan produksi tanaman padi,” kata Margo.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

6 menit lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

1 jam lalu

Siapa Sebenarnya Pemilik Sepatu Bata yang Pabriknya Tutup di Purwakarta?

Bata telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

19 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

20 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta tutup karena merugi. Bata pernah menjadi salah satu industri sepatu terbesar di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

3 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

3 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

4 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

5 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

5 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

6 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya