IHSG Hari Ini Diprediksi Melemah, Simak 5 Saham Pilihan Samuel Sekuritas
Reporter
Moh. Khory Alfarizi
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 6 Februari 2023 09:25 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada awal pekan ini, Senin, 6 Februari 2023, bakal cenderung melemah di kisaran 6.850-6.950. Adapun indeks akhir pekan lalu gagal bertahan di atas 6.930.
“Sehingga kemungkinan akan terkoreksi dulu dalam kisaran konsolidasi 6.850-6.950,” ujar Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih dalam keterangan tertulis, Senin, 6 Februari 2023.
Baca: Raffi Ahmad Belum Putuskan Waktu RANS Lakukan IPO
Dalam analisisnya hari ini, Alfatih turut mengungkapkan sejumlah saham yang perlu dicermati pergerakannya oleh investor. Sedikitnya ada lima saham yang disoroti yakni BBCA, BBRI, BUKA, GGRM, dan WIRG.
Saham pertama BBCA, yang akhir pekan lalu naik kencang dan ditutup di level 8.700. Namun penguatan harga saham itu tidak didukung oleh volume kuat dan mendekati area supply.
Sehingga, menurut Alfatih, ada kemungkinan besar saham bank swasta itu akan melemah kembali dalam pola konsolidasi di 8.775-8.450. “Kenaikan di atas 8.775 membuka peluang kearah 8.850 lalu 9.000,” ucapnya.
Selanjutnya, Alfatih berujar, saham kedua BBRI yang kemarin menguat dan ditutup di level 4.750. Meski begitu saham bank pelat merah ini masih gagal menembus area gap awal tahun.
Ia memperkirakan saham BBRI akan terkoreksi dulu dalam pola upchannel sejak pertengahan Januari 2023. “Trend naik akan berlanjut jika mampu tembus keatas 4.780, dengan supply area kuat berikutnya di 4.830,” tutur dia.
Saham BUKA menjadi saham ketiga yang patut dicermati. Harga saham perusahaan teknologi ini akhir pekan lalu ditutup di level 304 melanjutkan penguatan ke arah supply area dan target kenaikan 314-316. Batas risikonya 296 lalu demand area selanjutnya di bawah 288.
Berikutnya, saham yang disoroti adalah GGRM yang kemarin ditutup di level 23.850. Saham perusahaan rokok ini terkoreksi setelah kenaikan kuat hingga gagal tembus tertinggi November 2022 dan area konsolidasi Agustus 2022.
Alfatih memprediksi saham GGRM masih akan melemah ke arah daerah demand di 22.900-21.575. “Namun, jika mampu tembus ke atas lebih dari 24.750 maka ada kemungkinan coba dekati supply area 28.500,” ucap dia.
Terakhir, ada saham WIRG yang kemarin ditutup di level 185 masih perlu diperhatikan. Alfatih memperkirakan saham perusahaan yang bergerak pada industri Virtual Reality dan Augmanted Reality ini masih akan bergerak naik.
Selama bertahan di atas level 178 dalam pola upchannel, menurut dia, ada potensi harga saham bakal naik ke kisaran 197-209.
Baca juga: IHSG Ambrol ke 6.841,4, Samuel Sekuritas: Indeks Sektor Kesehatan Turun Paling Tajam
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.