Budi Waseso Nyatakan Perang Terhadap Mafia Beras, Apa Langkahnya?

Senin, 6 Februari 2023 06:29 WIB

Dirut Perum Bulog Budi Waseso datang ke Istana Negara untuk menemui Presiden Joko Widodo saat ramai isu tentang reshuffle Kabinet Indonesia Maju, Selasa, 31 Januari 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Mafia beras membuat Bulog atau Badan Urusan Logistik geram. Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso alias Buwas bahkan mengaku telah mengantongi nama-nama mafia beras tersebut.

Buwas mengaku telah menelusuri dan merekam aksi mafia beras tersebut dalam video. Ia menuturkan para pedagang dikumpulkan oleh mafia beras tersebut dan mendapatkan intimidasi.

Ia pun mengaku sudah mengantongi nama para pelaku dan alamat tempat mereka beraksi. "Saya sudah ngikutin semua. Ternyata para pedagang ini mendapatkan harga mahal. Ngapain pake ngumpulin pedagang terus intimidasi. Ada rekamannya semua, siapa yang hadir. Saya tahu di mana tempatnya. Saya tahu model apa perman-preman begini," ujarnya kepada pers pada Jumat, 20 Januari 2023 lalu.

Karena itu, Bulog menyatakan akan menjual stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudangnya secara terbuka. Artinya penjualan dilakukan tanpa koordinator atau perantara. Sehingga pedagang bisa mendapatkan harga Rp 8.300 per kilogram, sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah.

Ia menuturkan setiap pedagang beras berhak mendapatkan pasokan dengan harga yang murah. Dengan harga pembelian Rp 8.300 per kilogram, ia menilai seharusnya harga beras paling tinggi di tingkat konsumen hanya Rp 9.000 per kilogram. "Tapi yang terjadi apa? Harganya tetap tinggi," kata dia.

Advertising
Advertising

Berkaitan dengan harga beras yang kian meroket, Buwas menuding bahwa keberadaan mafia yang mengerek harga beras di level pedagang itu sebagai biang keroknya. Menurutnya, apabila pedagang mendapat harga yang tinggi, tentu harga di level konsumen akan melonjak.

Di sisi lain, ia menepis kabar yang menuding dirinya sebagai pihak yang memonopoli perdagangan komoditas beras. Buwas menekankan Presiden Joko Widodo alias Jokowi telah secara langsung menugaskannya untuk menggelontorkan sebanyak mungkin stok CBP untuk meredam kenaikan harga beras.

"Jadi tidak ada monopoli terus penguasaan. Tidak benar bahwa saya yang paling utama yang mendapatkannya, saya paling berhak. Nggak ada," ujarnya.

Sebagai Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, kata Buwas, ia sebetulnya sudah tahu sejak lama keberadaan mafia beras itu. Namun, kini sebagai Direktur Utama Bulog, Buwas tak bisa bertindak apa-apa.

Baca: Sidak Gudang Milik Food Station, Buwas Temukan Barang Bukti Keberadaan Mafia Beras

Langkah Bulog Dalam Menangani Mafia Beras

Berkaitan dengan penangkapan mafia beras tersebut, Buwas mengatakan jika percuma oknum-oknum tersebut ditangkap jika persoalan utamanya tidak diselesaikan.

"Nah, persoalnya kemarin saya sampaikan mafia ini bukan kewenangannya (Bulog). Penyelesaian itu sudah ada yang bertanggung jawab" jelas Buwas dalam konferensi pers di Kantor Bulog, Jakarta, Kamis, 2 Februari 2023.

Berikut langkah Buwas dalam menangani mafia beras:

1. Minta ditangani persuasif

Perihal hukuman pidana untuk mafia beras, Buwas mengatakan penindakan bisa dilakukan secara persuasif. Dengan begitu, pihak-pihak yang terlibat tidak mengulang perbuatannya.

"Tujuan dari hukuman atau penindakan kan itu. Percuma ditahan atau ditangkap, tapi tidak selesai persoalannya, malah mungkin berkembang," lanjut Buwas.

Ketika ditanya perihal kinerja Satgas Pangan dalam mengurus mafia beras, Buwas menyakini mereka telah bekerja keras. Data-data terkait mafia beras juga sudah dia berikan pada Satgas Pangan.

"Beliau (Satgas Pangan) juga ikut terjun ke lapangan mengawasi, termasuk mengawasi beras-beras operasi pasar yang kita turunkan ke pasar dan retail," tutur dia.

2. Memotong jaringan birokrasi penyebab mahalnya beras

Selain menyarankan penanganan persuasif, Buwas juga mengatakan Bulog sudah mulai memotong jaringan-jaringan birokrasi yang dianggap kurang jalan sehingga membuat harga beras lebih mahal.

"Siapa yang mau main beras kalau itu diawasin? Orang jumlahnya cukup, kok. Banyak. Asalkan betul-betul tersebar merata dan tersampaikan ke masyarakat," ujar Buwas.

3. Melapor ke Jokowi

Sebelumnya Buwas juga sudah melapor ke Presiden Jokowi soal mafia beras tersebut. Kepala negara, kata Buwas, menaruh perhatian besar soal itu karena bakal berdampak ke kenaikan harga beras yang pada gilirannya mengerek laju inflasi.

Oleh sebab itu, Bulog beserta Kementerian Perdagangan dan Badan Pangan Nasional alias Bapanas diperintahkan untuk segera menyalurkan stok cadangan beras pemerintah (CBP) agar lonjakan harga di pasaran bisa diredam.

Jokowi, menurut Buwas juga berpesan agar Bulog bekerja sama dengan Satgas Pangan untuk mengawasi penyaluran CBP itu. Terlebih CBP yang akan disalurkan meliputi beras impor dengan kualitas premium. Sehingga dikhawatirkan bakal ada akal-akalan distributor yang menjual beras tersebut secara komersial dengan keuntungan yang besar.

DANAR TRIVASYA FIKRI

Baca juga: Buwas Soal Mafia Beras: Percuma Ditangkap Jika Tidak Selesai Persoalannya

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

8 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

8 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

9 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

9 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

9 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

10 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

10 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

11 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

13 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

14 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya