Menaker Beberkan Tantangan Penurunan Pengangguran di Indonesia, Apa Saja?

Rabu, 18 Januari 2023 11:31 WIB

Para pencari kerja antre untuk memasuki Bursa Kerja Mini Disnaker Depok di Balai Rakyat Beji, Depok, Jawa Barat, Rabu, 19 Oktober 2022. Sebanyak 20 perusahaan memberikan kesempatan bagi 2.705 pencari kerja yang diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran Kota Depok. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Ketenagakerjaan atau Menaker Ida Fauziyah membeberkan sejumlah tantangan dalam menurunkan angka pengangguran di Indonesia. Salah satu tantangan tersebut, yakni pengangguran yang mengalami hopeless of job atau merasa tidak mungkin memperoleh pekerjaan.

“Dari total 8,4 juta orang pengangguran, sebanyak 2,8 juta atau 33,45 persen mengalami hopeless of job,” kata Ida Fauziyah, Selasa, 17 Januari, dikutip Tempo dari laman resmi Kemnaker.

Ida mengatakan dari 2,8 juta pengangguran yang mengalami hopeless of job itu, sekitar 76,90 persen merupakan pengangguran berpendidikan rendah. Mereka merupakan lulusan tingkat SMP ke bawah. Jadi, menurut Ida, hal tersebut mengindikasikan bahwa tingkat pendidikan maupun kompetensi mereka tidak mampu mengantar mereka masuk pasar kerja.

Tantangan kedua, yakni tekanan untuk meningkatkan penciptaan lapangan pekerjaan, khususnya di sektor formal. Tantangan ketiga, adalah nilai budaya kerja baru. “Generasi Y dan Z yang masuk dalam pasar kerja telah membawa nilai-nilai budaya kerja baru. Misalnya nilai work life balance, pekerjaan yang bermakna, dan worktainment,” ujar Ida.

Tantangan selanjutnya, adalah risiko mismatched atau ketidaksesuaian antara supply and demand akibat digitalisasi. Dia mengatakan, digitalisasi mendorong perubahan perubahan permintaan keterampilan kerja, pola hubungan kerja, serta waktu dan tempat bekerja yang semakin fleksibel.

Advertising
Advertising

Ida lantas mengatakan bahwa penciptaan pasar tenaga kerja yang inklusif menjadi kunci untuk mengatasi masalah ini. Oleh sebab itu, dia berujar kementeriannya telah membuat kebijakan Active Labour Market Policy (AMLP) untuk menciptakan pasar kerja yang inklusif, sehingga dapat menurunkan angka pengangguran.

Baca Juga: Penduduk Miskin Jakarta Turun 4,61 Persen, Disebabkan 2 Indikator Ini

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

1 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

1 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

2 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

2 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

2 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

2 hari lalu

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

Menaker Ida Fauziyah mengatakan masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

5 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

7 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

7 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya