Jokowi MInta PDAM Tak Naikkan Tarif Air Minum 100 Persen Lebih, Ini Sebabnya

Selasa, 17 Januari 2023 11:22 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Dewan Pengarah Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu memberikan keterangan terkait pelanggaran HAM masa lalu di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 11 Januari 2023. Pemerintah Indonesia mengakui terjadinya 12 pelanggaran HAM berat di masa lalu dan akan memulihkan hak-hak korban secara adil dan bijaksana tanpa menegasikan penyelesaian yudisial. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kepala daerah untuk hati-hati dalam menaikkan tarif air minum di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) karena bisa mengerek laju inflasi. Kalau masih kuat, kepala daerah diminta untuk menahan kenaikan tarif untuk masyarakat.

"Kalau enggak kuat, naik enggak apa-apa, tapi sekecil mungkin, jangan sampai ada PDAM menaikkan lebih dari 100 persen. Karena data yang masuk ke saya, ada," kata Jokowi di depan ratusan kepala daerah yang hadir dalam Rakornas Kepala Daerah dan FKPD seluruh Indonesia di Sentul International Convention Center, Jawa Barat, Selasa, 17 Januari 2022.

Baca: Jurus Jokowi Cegah Badai PHK di Indonesia Tahun 2023

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono telah melaporkan inflasi bulanan Desember 2022 sebesar 0,66 persen. Enam komoditas utama penyumbang inflasi di antaranya beras, tarif air minum PDAM, hingga telur ayam ras.

Kondisi yang sama juga tercermin di daerah. Di Jawa Barat, inflasi 2022 mencapai 6,04 persen di atas angka nasional 5,51 persen. Penyebab utamnya karena administered prices inflation atau inflasi karena tarif yang ditentukan oleh pemerintah.

Advertising
Advertising

"Seperti kenaikan harga BBM dan kenaikan tarif PDAM, untuk itu perlu kebijaksanaan dan ketepatan waktu dalam memilih waktu penerapan kebijakan kenaikan tarif," kata Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat, Mohammad Taufiq Budi Santoso dikutip dari Antara.

Tak hanya itu, Jokowi juga meminta kepala daerah untuk sering-sering masuk ke pasar untuk mengecek kenaikan harga bahan kebutuhan pokok yang dapat memicu inflasi. Tujuannya untuk mengecek atau memverifikasi ulang laporan yang disampaikan oleh bawahan mereka, apakah sudah sesuai fakta atau tidak.

"Ndak musim lagi sekarang ini yang namanya bawahan ABS (asal bapak senang), baik pak, enggak ada yang naik pak, harga stabil pak," kata Jokowi. "Kalau saya, saya cek langsung ke lapangan."

Permintaan ini disampaikan karena Jokowi ingin kepala daerah memperhatikan urusan inflasi sedetail mungkin. Contohnya yaitu kenaikan harga beras yang sekarang terjadi. "Hati-hati, saya dua hari peringatkan Bulog masalah ini, di 79 daerah, beras mengalami kenaikan yang tidak sedikit," kata dia.

Lalu harga telur juga naik di 89 daerah, tomat di 82 daerah, dan ayam ras 75 daerah. Jokowi tak ingin kenaikan harga barang ini kemudian memicu inflasi Indonesia melonjak.

Sebab Jokowi menilai inflasi Indonesia 5,51 persen (yoy) pada 2022 sudah jauh lebih baik dibandingkan negara lain. Untuk itu, Jokowi juga meminta Badan Pusat Statistik (BPS) di daerah untuk memberi informasi apa adanya kepada kepala daerah.

Baca juga: Kemenkeu Sebut Tingkat Kemiskinan Berhasil Ditahan, Rasio Ketimpangan Menurun

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

9 menit lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

3 jam lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

3 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

4 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

7 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

8 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

8 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

9 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

9 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

10 jam lalu

LPEM UI Sebut Tiga Sumber Inflasi, Rupiah sampai Konflik Iran-Israel

Inflasi April 2024 sebesar 3 persen secara year on year.

Baca Selengkapnya