Industri Manufaktur Selalu Lebih Rendah dari PDB, Faisal Basri: Gejala Dini Deindustrialisasi

Kamis, 5 Januari 2023 13:57 WIB

Faisal Basri. TEMPO/Jati Mahatmaji

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom senior Universitas Indonesia Faisal Basri menyoroti pertumbuhan industri manufaktur Indonesia. Dia mengatakan, industri ini terus mengalami penurunan sejak 2005, kecuali pada 2011.

"Industri manufaktur pertumbuhannya praktis selalu lebih rendah dari PDB jadi ada semacam gejala dini deindustrialisasi," ujarnya dalam diskusi publik secara virtual yang diadakan oleh Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Kamis, 5 Januari 2023.

Menurutnya, pelemahan pertumbuhan manufaktur Indonesia terus adalah yang paling tajam dibandingkan dengan negara tetangga. Sektor industri manufaktur Indonesia, kata dia, bahkan mengalami perlambatan sebelum mencapai titik optimal nya.

Dia menjelaskan kontribusi industri terhadap produk domestik bruto atau PDB terus menurun. Tercatat pada 2021, kontribusinya turun dari 29 persen menjadi 18,3 persen pada triwulan ketiga 2022. Faisal Basri pun memprediksi tak lama lagi Vietnam akan menyalip Indonesia meski masih jauh di bawah Cina, Thailand dan Malaysia

Faisal Basri menilai situasi ini berdampak serius karena industri manufaktur adalah pembentuk kelas menengah. "Jadi kalo industrinya lemah, kelas menengahnya juga jadi 'memble'. Lapisan buruh formalnya relatif sedikit," ucapnya.

Advertising
Advertising

Dampak lain dari lemahnya struktur industri manufaktur Indonesia, menurut dia adalah ketergantungan Indonesia pada ekspor komoditas. Sementara kegiatan ekspor barang relatif tak membutuhkan tenaga ahli, melainkan hanya tenaga kasar.

"Jadi bisa kita lihat struktur ekspor kita juga jomplang, negara-negara lain lebih mengandalkan otak kita otot," kata Faisal Basri.

Lebih jauh, kata dia, manufaktur Indonesia masih less diversified. Sehingga industri manufaktur Indonesia sangat bergantung pada segelintir sub sektor industri. Seperti industri makanan dan minuman (Mamin) yang berkontribusi 40 persen terhadap industri manufaktur ini. Kemudian industri kimia farmasi yang menyumbang 50% dari total industri manufaktur non migas.

"Jadi itu dia tadi fondasi jadi lemah juga ke ekonomi dari politik yang lemah," ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Keuangan mengklaim Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur meningkat ke level 50,9, pada Desember 2022 dari sebelumnya sebesar 50,3 (November 2022). Sehingga aktivitas manufaktur nasional masih tetap terjaga pada zona ekspansif selama enam belas bulan berturut-turut.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kemenkeu, Febrio Kacaribu, mengatakan aktivitas manufaktur yang terus berada di zona ekspansif menandakan resiliensi dan pemulihan yang terus berlanjut di tengah perlambatan manufaktur di berbagai negara. Ia pun mengklaim meningkatnya aktivitas sektor manufaktur telah meningkatkan pembukaan lapangan kerja.

“Hal ini merupakan suatu capaian yang perlu kita pertahankan untuk terus menjaga momentum pemulihan,” ujar dia lewat keterangan tertulis yang dikutip pada Rabu, 4 Januari 2023.

Namun ia tak menampik risiko perlambatan ke depan masih tetap harus diwaspadai. Ia merujuk pada tren PMI Manufaktur Korea Selatan 48,2 (November 49) yang terkontraksi sejak Juli 2022 dan terus melambat sampai akhir tahun terus berlanjut. Beberapa negara kawasan ASEAN+3 juga belum berhasil keluar dari zona kontraksi seperti Jepang 48,8 (November 49), Vietnam 46,4 (November 47,4), dan Malaysia 47,8 (November 47,9).

RIANI SANUSI PUTRI

Berita terkait

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

13 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

20 jam lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

20 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

22 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

23 jam lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

4 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

6 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

7 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

11 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

12 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya