Bappebti: Potensi Ekonomi Digital Indonesia Tertinggi di ASEAN, tapi Kecepatan Internetnya Rendah

Rabu, 4 Januari 2023 11:50 WIB

Plt Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Didid Noordiatmoko dalam konferensi pers virtual soal klarifikasi kripto ilegal Pi Network pada Kamis, 10 November 2022. TEMPO.CO/ Riani Sanusi Putri

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau Bappebti mengungkapkan potensi ekonomi digital Indonesia sangat tinggi. Plt Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko mengatakan potensi ekonomi digital Indonesia bahkan termasuk yang paling tinggi dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.

"Potensinya yang lebih tinggi daripada negara-negara lain. Sekali lagi, ini adalah potensi yang bisa kita manfaatkan, tapi justru tantangannya bagaimana kita memanfaatkannya," kata Didid dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu, 4 Januari 2023.

Ia mencatat nilai ekonomi digital Indonesia berdasarkan Gross Merchandise Value (GMV) pada sebesar US$ 70 miliar. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan GMV Thailand senilai US $ 30 miliar, Malaysia US $ 21 miliar, Vietnam US $ 21 miliar, dan Filipina US $ 17 miliar. Ditambah Google juga memproyeksikan potensi ekonomi digital Indonesia pada 2025 akan tumbuh mencapai US$ 146 miliar atau terbesar di Asia Tenggara.

Terlebih, berdasarkan survei dari 2021 hingga 2022, dari total populasi Indonesia 277 juta jiwa, 72,02 persennya menggunakan internet. Kemudian 89,03 persen dari total populasi Indonesia telah mengakses Internet menggunakan gadget.

Namun Didid menjelaskan kecepatan internet di Indonesia sendiri termasuk yang paling rendah dibandingkan negara ASEAN lainnya, yaitu 34,5 Mbps. Angka tersebut lebih rendah dari Filipina 103,3 Mbps, Malaysia 134,4 Mbps, Thailand 254,1 Mbps, dan Singapura 295,0 Mbps.

Advertising
Advertising

Menurut Didid, pemerintah perlu menghadapi tantangan dalam memperbaiki ekosistem digital Indonesia. Sebab, potensi ekonomi digital ini dapat berkontribusi pada pengembangan perekonomian Indonesia secara keseluruhan.

Lebih jauh, ia berujar perdagangan aset kripto juga dapat menjadi salah satu strategi pemerintah untuk memanfaatkan potensi ekonomi digital ini. Didid merujuk pada hasil riset Center of Economics and Law Studies (Celios) yang menunjukan tiga produk investasi utama yang dimiliki oleh mayoritas responden adalah aset kripto sebesar 21,1 persen, saham 21,7 persen, dan reksadana 29,8 persen dengan rata-rata penempatan dana Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta rupiah.

"Perdagangan aset kripto dapat mempercepat, menciptakan, dan mendorong upaya pengembangan ekonomi digital Indonesia pada 2030 mendatang," tutur Didid.

Baca Juga: Harga Bitcoin Cs Anjlok, Nilai Transaksi Aset Kripto di RI Turun Drastis hingga 65 Persen

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

47 menit lalu

Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan layanan koneksi Starlink lebih dibutuhkan di daerah yang terisolir dan minim jaringan internet.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

2 jam lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Cara Berlangganan Starlink dan Harga Paket Internetnya

3 jam lalu

Cara Berlangganan Starlink dan Harga Paket Internetnya

Berikut ini rincian harga paket internet Starlink per bulan dan cara pemesanannya secara daring (online). Cocok untuk yang hidup nomaden.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

5 jam lalu

CIMB Niaga Gandeng Principal Indonesia, Luncurkan Reksa Dana Syariah Berdenominasi Dolar AS

Bank CIMB Niaga bekerja sama dengan Principal Indonesia untuk meluncurkan Reksa Dana Syariah Principal Islamic ASEAN Equity Syariah.

Baca Selengkapnya

Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

12 jam lalu

Starlink Masuk Indonesia, Akan Ancam Penyedia Internet Lokal?

Starlink bakal meramaikan persaingan dalam bisnis jasa Internet di Indonesia, namun Menkominfo menjamin tak merusak pasar pemain lokal.

Baca Selengkapnya

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

1 hari lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

1 hari lalu

Cerita Pemuda Asal Bandung Gunakan Starlink: Unlimited dan Lebih Stabil

Melalui situs resminya, Starlink mematok harga layanan internet sebesar Rp 750 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

2 hari lalu

Layanan Internet Starlink Sudah Bisa Dipesan, Biaya Langganan Rp750 Ribu per Bulan

Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan layanan internet milik Elon Musk, Starlink mulai menawarkan layanannya untuk masyarakat di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

3 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya