Jetstar Dilarang Mendarat di Bali dan Harus Balik ke Australia, Begini Duduk Persoalannya

Kamis, 29 Desember 2022 16:39 WIB

Ilustrasi pesawat Jetstar. jetstar.com

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan asal Australia Jetstar membeberkan kronologi soal pesawatnya yang dilarang mendarat di Bali dan akhirnya harus kembali ke negara kangguru.

Perihal kejadian ini, Jetstar kemudian menyurati Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan atau Kemenhub. Lalu seperti apa duduk persoalan sebenarnya?

"Seperti yang diberitakan, menyusul miskomunikasi internal di kantor pusat Jetstar di Melbourne, JQ35 dari Melbourne ke Denpasar pada 27 Desember (beroperasi dengan pesawat B787) berangkat tanpa persetujuan penerbangan (Flight Approval) yang diperlukan untuk tiba di Denpasar,” tertulis dalam surat yang ditandatangi oleh COO Jetstar Matt Franzi, dikutip pada Kamis, 29 Desember 2022.

Baca: Jetstar Bawa 300 Penumpang ke Bali, Sandiaga: Momentum Kebangkitan Ekonomi

Surat tersebut menjelaskan perubahan jadwal diberlakukan pada 30 November 2022 untuk meningkatkan layanan terjadwal dari pesawat A321 menjadi pesawat Boeing B787 (upgrade tipe pesawat).

Advertising
Advertising

“Dengan sangat menyesal kami informasikan bahwa upgrade pesawat B787 tidak dikomunikasikan kepada tim terkait di kantor pusat Jetstar untuk mengajukan permohonan ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. Untuk persetujuan penerbangan (Flight Approval) yang diperlukan,” tulis Matt Franzi.

Matt Franzi mengatakan bahwa kesalahan itu diidentifikasi saat pesawat dalam perjalanan ke Denpasar oleh salah satu anggota tim Jetsar yang berbasis di Indonesia. Tim tersebut kemudian menginformasikan ke pusat operasi perusahaan di Melbourne.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Ibu dan seluruh tim Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan otoritas Indonesia yang lebih luas atas dukungan yang diberikan saat memulai kembali operasi kami,” ucap Matt.

Selain itu, Jetstar juga sedang menyelidiki secara menyeluruh mengenai kejadian tersebut. “Dan akan menerapkan prosedur yang kuat untuk mencegah hal ini terjadi lagi,” katanya.

Sebelumnya diberitakan pesawat Jetstar Australia yang penuh dengan turis, tak jadi mendarat di Denpasar, Bali kemarin. Dilansir dari news.com.au, pesawat tersebut tak disetujui mendarat oleh otoritas Indonesia.

Pesawat tersebut terpaksa kembali ke Melbourne setelah menempuh penerbangan selama berjam-jam. Sebelum terbang ke Bali, penumpang yang sebagian besar adalah warga Australia, harus menunggu di bandara Melbourne karena jadwal penerbangan molor. Semula pesawat dijadwalkan berangkat pukul 18:15 pada Selasa, 27 Desember 2022, namun lepas landas pada pukul 11 malam.

Sedikit penumpang yang tahu bahwa mereka akan mendarat kembali di bandara yang sama pada Rabu pagi. Seorang penumpang menggambarkan hal itu sebagai "mimpi buruk liburan."

Selanjutnya: Penumpang tersebut mengatakan...

<!--more-->

Penumpang tersebut mengatakan kepada news.com.au bahwa mereka hampir tiba di Denpasar ketika diberitahu oleh pilot bahwa pesawat tak memiliki izin untuk mendarat dan harus kembali ke Melbourne.

“Pesawat memilih Melbourne karena memiliki cukup bahan bakar dan akan lebih baik untuk staf, dan karena itu penerbangan baru,” kata penumpang yang tidak mau disebutkan namanya itu.

Ketika pesawat mendarat kembali di Melbourne, sekitar delapan jam setelah keberangkatan, penumpang diberi tahu bahwa Boeing 787 Dreamliner tidak diizinkan mendarat di Bandara Bali sekitar pukul 2 pagi waktu setempat.

“Sebagian besar pengunjung liburan yang telah mengalami gangguan besar beberapa kali merasa kesal dan bingung bagaimana sebuah penerbangan bisa hampir sampai tujuan namun ditolak mendarat,” kata penumpang tersebut.

Juru bicara Jetstar menyatakan penukaran layanan Melbourne ke Bali ke pesawat Boeing 787 dengan kapasitas lebih besar itu untuk mengangkut lebih banyak pelanggan selama liburan.

“Sayangnya, karena miskomunikasi, pertukaran pesawat tidak disetujui oleh regulator lokal di Indonesia. Segera setelah kami mengetahuinya, penerbangan kembali ke Melbourne. Kami tahu ini merupakan pengalaman yang sangat membuat frustrasi pelanggan dan dengan tulus meminta maaf atas apa yang terjadi,” kata juru bicara tersebut.

Juru bicara itu juga menyebutkan penumpang yang tidak puas menunggu penerbangan baru ke Bali pada hari Rabu telah diberikan kamar hotel, voucher makan dan akan diberikan voucher perjalanan sebesar AU$ 200.

MOH KHORY ALFARIZI | NEWS.COM.AU

Baca juga: Menhub Budi Karya Cerita Dilema soal Slot Maskapai Asing: Sangat Produktif, tapi ..

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Bawa Cairan ke Dalam Pesawat Pahami Aturan 3-1-1

15 jam lalu

Bawa Cairan ke Dalam Pesawat Pahami Aturan 3-1-1

menurut Transportation Security Administration atau TSA wisatawan harus mengikuti aturan 3-1-1 saat membawa cairan dalam hand luggage di pesawat

Baca Selengkapnya

5 Tips Mengemas Barang Bawaan dengan Hand Luggage

16 jam lalu

5 Tips Mengemas Barang Bawaan dengan Hand Luggage

Tips mengemas barang bawaan dengan hand luggage bermanfaat bagi yang sering mengemas barang bawaaan berlebihan saat bepergiaan

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

21 jam lalu

Airlangga Sebut IA-CEPA Dorong Perdagangan RI-Australia Melonjak 90 Persen

Menteri Airlangga menyatakan IA-CEPA pada tahun 2020 telah berhasil menggenjot nilai perdagangan Indonesia dan Australia melonjak hingga 90 persen.

Baca Selengkapnya

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

22 jam lalu

Imigrasi Surabaya Tangkap Warga Negara Bangladesh yang Diduga Terlibat Penyelundupan Manusia

Seorang Warga Negara Bangladesh berinisial HR yang jadi DPO kasus penyelundupan manusia ditangkap Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya.

Baca Selengkapnya

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

1 hari lalu

Seputar Jokowi Terima David Hurley di Istana Bogor: Dari Tanam Pohon hingga Jadi Sopir

Jokowi menerima kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Bogor untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negar

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

1 hari lalu

Jokowi dan Gubernur Jenderal Australia Bertemu, Bahas Penguatan Hubungan antar Masyarakat

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam keterangan pers usai pertemuan, menjelaskan, Jokowi dan Hurley misalnya mebahas upaya menggiatkan pengajaran bahasa di masing-masing negara.

Baca Selengkapnya

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

1 hari lalu

Kala Jokowi Menjadi Sopir Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor

Jokowi menjadi sopir Gubernur Jenderal Australia David Hurley saat mengendarai mobil golf mengelilingi Kebun Raya Bogor

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

1 hari lalu

Jokowi Terima Lawatan Gubernur Jenderal Australia di Istana Bogor

Presiden Jokowi menyambut kunjungan kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

1 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Gubernur Jenderal Australia pada Pagi Ini

Gubernur Jenderal Australia menjadikan pertemuan dengan Jokowi sebagai bagian rangkaian untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Buntut Penganiayaan di STIP, Menhub Minta Sekolah SDM Perhubungan Ubah Hal Ini

1 hari lalu

Buntut Penganiayaan di STIP, Menhub Minta Sekolah SDM Perhubungan Ubah Hal Ini

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan pembaruan di sekolah yang berada di bawah naungan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP).

Baca Selengkapnya