Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Melemah Hari Ini, Rp15.580 - Rp15.650 per Dolar AS

Senin, 26 Desember 2022 08:58 WIB

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah masih berisiko melemah terhadap dolar AS pada perdagangan awal pekan, Senin, 26 Desember 2022, kendati cenderung terbatas.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan pada perdagangan Senin, 26 Desember 2022, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif dan ditutup melemah pada kisaran Rp15.580 - Rp15.650 per dolar AS.

Pada Jumat, 23 Desember 2022, rupiah mengakhiri perdagangan dengan pelemahan sebesar 0,06 persen atau 10 poin ke Rp15.592,50 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau turun 0,17 persen ke 104,25.

Sementara itu, mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak variatif. Mata uang won Korea Selatan terkoreksi 0,37 persen, dolar Taiwan melemah 0,21 persen dan peso Filipina terdepresiasi 0,18 persen.

Di sisi lain, ringgit Malaysia terpantau terapresiasi 0,06 persen, baht Thailand naik 0,45 persen, dan yuan Cina menguat 0,01 persen.

Advertising
Advertising

Ibrahim dalam laporannya menjelaskan pergerakan nilai tukar rupiah pada hari ini dipengaruhi oleh naiknya dolar AS naik terhadap sebagian besar mata uang utama.

Hal ini seiring dengan rilis data AS menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja yang dapat membuat The Fed hawkish lebih lama. Jumlah penduduk AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat kurang dari yang diharapkan minggu lalu, menunjuk ke pasar tenaga kerja yang masih ketat.

Sementara itu, ekonomi pulih lebih cepat pada kuartal ketiga dari perkiraan sebelumnya. Pada pekan lalu, The Fed memproyeksikan setidaknya 75 basis poin tambahan kenaikan biaya pinjaman pada akhir tahun 2023.

Bank telah menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 425 basis poin tahun ini dari mendekati nol hingga kisaran 4,25 persen hingga 4,50 persen, tertinggi sejak akhir 2007.

Sementara itu, dari dalam negeri sejumlah indikator data masih menunjukkan katalis positif. Angka inflasi selama dua bulan terakhir dapat dikendalikan oleh pemerintah, sehingga secara tahun berjalan inflasi baru mencapai 4,82 persen pada November.

“Jika kita gunakan asumsi tingkat inflasi rata-rata di bulan Desember, maka inflasi akhir tahun 2022 diperkirakan berada pada kisaran 5,4 persen hingga 5,6 persen lebih baik dibandingkan dengan konsensus pasar yang memperkirakan inflasi akhir tahun bisa tembus 6,7 persen,” kata Ibrahim.

Selanjutnya adalah kinerja neraca perdagangan Indonesia masih sangat baik dengan dukungan sektor komoditas. Pada bulan November, neraca Perdagangan mencatatkan angka US$5,16 miliar atau melanjutkan surplus sepanjang 31 bulan terakhir.

Dengan neraca perdagangan tersebut Indonesia dapat dipastikan Neraca Transaksi Berjalan (NTB) atau Current Account Balance Indonesia akan mengalami surplus dalam kisaran 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Selanjutnya, aliran modal asing kembali masuk ke dalam pasar obligasi Indonesia seiring dengan kekhawatiran investor asing yang mulai berubah dari tingkat inflasi ke tingkat pertumbuhan ekonomi global, terutama di AS.

Investor asing mulai masuk ke pasar Obligasi Pemerintah RI dalam satu setengah bulan terakhir.

Tercatat, net buy investor asing mencapai Rp46,6 triliun dalam periode tersebut. Jumlah kepemilikan asing di pasar obligasi saat ini mencapai 14,7 persen atau lebih tinggi dibandingkan posisi awal November lalu sebanyak 13,9 persen.


Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Diprediksi Masih Melemah pada Senin Depan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

1 hari lalu

Rupiah Diprediksi Berada di Rentang Rp15.900 - Rp16.025 per Dolar AS Hari Ini

Pada awal perdagangan Jumat pagi, rupiah turun 60 poin atau 0,38 persen menjadi Rp15.984 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

3 hari lalu

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani S Rustam, mendukung gerakan menanam untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin, dengan memberikan bantuan bibit cabai dan jagung.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

3 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

3 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Fluktuatif, Citroen Terapkan Strategi Khusus Jual Produk Anyar

Masih sangat berfluktuasinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membuat sejumlah produsen mobil menerapkan strategi khusus dalam menjual produknya.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

4 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya