Petani Jambi Tuntut Redistribusi Lahan PT Kaswari Unggul ke Menteri ATR/BPN

Reporter

Selasa, 13 Desember 2022 14:39 WIB

Puluhan petani dari Kab. Tanjung Jabung Timur, Jambi, melakukan unjuk rasa dan aksi teatrikal "sawit berdarah" di depan Kementerian ATR/BPN RI, Jakarta Selatan, Selasa, 13 Desember 2022. TEMPO/Defara

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan petani dari Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi, berunjuk rasa di depan gedung Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), pada Selasa, 13 Desember 2022.

Petani mendesak agar pemerintah segera meredistribusikan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) yang dirampas oleh PT. Kaswari Unggul kepada petani seluas 3.470 hektare. Perusahaan ini disebut tidak memiliki sertifikat Hak Guna Usaha (HGU), namun melakukan penyerobotan terhadap tanah petani.

“Dalam hal ini, kami petani, jauh-jauh datang ke sini ingin bertemu dengan bapak Menteri. Kami menuntut keadilan bahwa perusahaan sebagai korporasi 21 tahun lebih tidak punya HGU tapi masih tetap beroperasi,” ujar Ahya Ahadita selaku Ketua Cabang SPI (Serikat Petani Indonesia) Tanjung Jabung Timur, di depan Kementerian ATR/BPN, Selasa, 13 Desember 2022.

Adapun SPI cabang Tanjung Jabung Timur menuntut tiga hal, diantaranya:

1. Cabut Izin Perkebunan PT Kaswari Unggul

Advertising
Advertising

2. Segera Redistribusikan Tanah Objek Reforma Agraria (TORA) yang berkonflik dengan PT Kaswari Unggul kepada Petani

3. Tindak tegas pelanggaran hukum PT. Kaswari Unggul yang mengelola tanah tanpa memiliki Sertifikat HGU

Melalui aksi unjuk rasa ini, petani turut melakukan aksi teatrikal "sawit berdarah" dengan meletakkan kelapa sawit yang berlumurkan warna merah di depan pagar Kementerian ATR/BPN. Terdapat dua dari puluhan petani yang menyirami tubuhnya dengan minyak sawit.

“Kami menuntut keadilan, agar perusahaan ini segera ditindak, agar apa yang dituntut oleh petani segera diredistribusikan sebagaimana janji bapak Presiden RI dalam Perpres,” ucap Ahya.

Adapun salah satu pengurus SPI Cabang Tanjung Jabung Timur, Rajali, mengatakan ini merupakan situasi yang sangat miris bagi negeri ini. “Kami minta kepada Bapak Menteri menunjukkan bahwa negara ini mampu untuk menindak tegas perusahaan-perusahaan yang nakal, perusahaan yang berani beroperasi puluhan tahun tanpa memiliki HGU,” kata dia.

Adapun sebelumnya, dalam rentang tahun 1996 hingga 2022, telah terjadi puluhan bentrokan di lapangan antara petani dan PT. Kaswari Unggul. Terkhusus dua tahun terakhir, pihak SPI mengungkap adanya intimidasi dan kriminalisasi kepada petani, seperti penutupan jembatan akses jalan petani ke tanah pertanian, pencabutan atau perusakan tanaman petani, pembongkaran rumah ladang petani, dan berbagai panggilan dari aparat penegak hukum.

DEFARA DHANYA PARAMITHA

Baca Juga: Ganjar Minta Pemerintah Kaji Ulang Rencana Impor Beras

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

21 jam lalu

Mengapa Beras Tetap Mahal saat Harga Gabah Terpuruk? Ini Penjelasan Bulog

Diretur Utama Bulog, Bayu Krisnamurthi menjelaskan penyebab masih tingginya harga beras meskipun harga gabah di petani murah.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

1 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

1 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

1 hari lalu

Harga Jagung Anjlok karena Panen Raya, Jokowi: Kurang Baik untuk Petani

Jokowi mengatakan panen raya jagung terjadi mulai dari Sumbawa Barat, Dompu, hingga Gorontalo.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

2 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Deretan Tuntutan Unjuk Rasa Gabungan Buruh dan Mahasiswa Surabaya

Unjuk rasa Hari Buruh Internasional dengan pagelaran teatrikal dan aksi berjalan kaki (long march)

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

2 hari lalu

Unjuk Rasa Saat Hari Buruh Internasional di Bandung, Deretan Masalah Ini yang Disoroti

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

3 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya