RI Segera Punya Rupiah Digital, BI Sebut 3 Alasannya

Senin, 5 Desember 2022 12:29 WIB

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo berbicara dalam pertemuan tahunan bank sentral Indonesia dengan para pemangku kepentingan keuangan di Jakarta, 30 November 2022. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menerbitkan White Paper pengembangan uang digital bank sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC). Dengan demikian, Indonesia akan segera memiliki rupiah digital.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkap alasan BI mematangkan rupiah digital. Pertama, bank sentral melihat BI adalah satu-satuya lembaga negara yang berwenang mengeluarkan rupiah digital.

"Yang lain tidak sah," kata Perry dalam talkshow rangkaian BIRAMA (BI Bersama Masyarakat), yang dikutip melalui YouTube Bank Indonesia, Senin, 5 Desember 2022.

Alasan kedua, Perry menuturkan Bank Indonesia ingin melayani masyarakat. “Karena sekarang masyarakat kita secara demografi ada yang masih ingin menggunakan alat pembayaran konvensional (uang kertas) dan berbasis kartu (ATM debit atau kredit),” ucapnya.

Seiring berjalannya waktu, kata dia, masyarakat membutuhkan alat pembayaran untuk rupiah digital. “Oleh karena itu, Bank Indonesia sebagai bank sentral melayani masyarakat yang membutuhkan alat pembayaran digital, kita siapkan dengan digitalisasi sistem pembayaran,” kata dia.

Advertising
Advertising

Baca: Ini Perbedaan Modal Asing yang Keluar dari RI dan Negara Maju di 2022

Bank Indonesia, perry melanjutkan, juga ingin melayani masyarakat untuk dapat mengngunakan tiga jenis alat pembayaran, yakni uang kertas, uang berbasis kartu atau rekening, dan uang digital. Selanjutnya, alasan ketiga BI bakal mengeluarkan rupiah digital adalah karena digital rupiah dapat digunakan sebagai alat kerja sama internasional.

“Makanya Bank Indonesia kerja sama dengan lembaga-lembaga internasional untuk mengembangkan central bank digital currency,” jelasnya.

Ia turut menjelaskan pada perhelatan G20 yang lalu, BI sudah menyepakati kerja sama ini untuk meningkatkan inklusi keuangan. “Ke depannya ada konversinya, nilai tukar digital rupiah dengan digital dollar, digital euro, digital ringgit. Itu (nilai tukar dengan mata uang negara lain) yang terus kita kembangkan,” katanya.

Adapun sebagai langkah awal, Bank Indonesia telah meluncurkan White Paper pengembangan rupiah digital pada 30 November 2022. White Paperyang dinamakan sebagai Proyek Garuda merupakan desain level atas sebagai langkah menjaga kedaulatan mata uang rupiah secara digital.


DEFARA DHANYA PARAMITHA

Baca: Bank Indonesia: Selama Sepekan Modal Asing Masuk Rp 11,7 T, Mayoritas ke SBN

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

21 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

3 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

3 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya