Harga Telur Meroket Menjelang Natal dan Tahun Baru, Peternak Wajib Jual Maksimal Rp 27.500

Kamis, 1 Desember 2022 22:02 WIB

Peternak membawa telur ayam di Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Rabu 24 Agustus 2022. Kementerian Perdagangan menyampaikan kenaikan harga telur ayam dari Rp30.900 per kilogram menjadi Rp32.000 per kilogram ini dipicu oleh dampak musiman. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua Presidium Pinsar Petelur Nasional (PPN) Yudianto Yosgiarso mengatakan harga telur kini naik semakin liar hingga di atas Rp 30 ribu kilogram. Hal itu terjadi lantaran permintaan dari industri melonjak menjelang hari libur Natal dan Tahun Baru.

Untuk membantu menstabilisasi harga telur, sejumlah asosiasi dan koperasi petelur sepakat untuk menjual dengan harga maksimal Rp 27.500 per kilogram.

Kesepakatan itu dibuat Pinsar Petelur Nasional (PPN), Pinsar Indonesia (PI), PPRN, Koperasi Pinsar Petelur Nasional, Koperasi Peternak Petelur Lampung, Koperasi Kendal, Koperasi Putra Blitar dan Koperasi Srikandi Blitar. Mereka menamakan diri sebagai Rumah Bersama..

"Kami mempunyai kesepakatan bahwa para peternak, khususnya yang menjual telur di Jakarta secara partai, akan menjual harga telur maksimal Rp 27.500 per kilogram," ujar Yudianto dalam konferensi pers secara virtual pada Kamis, 1 Desember 2022.

Yudianto tak menampik bahwa harga tersebut lebih tinggi ketimbang harga acuan pembelian (HAP) yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu Rp 22-24 ribu per kilogram. Namun ia menilai harga itu sangat realistis lantaran sudah termasuk dengan ongkos angkut dan kertas tempat alas telur. Terlebih HAP yang saat ini berlaku belum memperhatikan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan dampak dari situasi geopolitik akibat perang Rusia dan Ukraina.

Advertising
Advertising

Ia menjelaskan angka Rp 27.500 per kilogram ditetapkan oleh Rumah Bersama dengan mempertimbangkan besarnya ongkos angkut bagi peternak di Jawa Timur untuk mengirimkan ke Jakarta sekitar Rp 1.200. Ditambah biaya kertas alas telur sebesar Rp 500. Sehingga, menurut catatannya, harga telur yang dijual peternak tak jauh dari HAP, yakni sekitar Rp 25.800 per kilogram.

"Kami sudah pertimbangkan, mengingat peternak kecil yang juga mungkin dari biayanya yang tidak rendah karena ada selisih biaya, itu kami sudah perhitungkan," tuturnya.

Yudianto menegaskan harga tersebut hanya berlaku pada momen jelang Nataru saja, tidak untuk selama-lamanya. Keputusan itu dibuat dalam rangka mengakomodasi semua kepentingan peternak, baik di Blitar, Jawa Tengah, dan, Jawa Barat. Peternak di luar Pulau Jawa pun, kata Yudianto turut mendukung kesepakatan itu, seperti daerah Palembang, Lampung, dan Padang.

Adapun PPN mencatat kenaikan harga telur terjadi sejak 20 November 2022. Yudianto mengaku khawatir apabila kenaikan ini terus dibiarkan maka akan semakin liar atau tak terkendali. Oleh karena itu, Rumah Bersama akan terus mensosialisasikan dan menganjurkan kesepakatan tersebut melada seluruh peternak.

Selain menganjurkan peternak untuk menjual telur maksimal Rp 27.500 ribu per kilogram, Rumah Bersama mengaku siap untuk membantu pemerintah menstabilisasi harga dengan cara lain. Rumah Bersama berniat untuk menyediakan 45 truk telur berkapasitas 5 ton dengan harga yang sama, Rp 27.500 per kilogram. Hal itu untuk mengatasi adanya peternak yang mungkin masih belum tersosialisasi kesepakatan ini. Juga untuk membantu mengintervensi harga telur di Jakarta yang dijual secara partai seharga Rp 28-29 ribu per kilogram.

Baca Juga: Kemendag Jelaskan Rantai Masalah Penyebab Kenaikan Harga Telur Ayam

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Bidik Ekspor, LPDB-KUMKM Siap Inkubasi Koperasi Ikan Tuna Biak

13 jam lalu

Bidik Ekspor, LPDB-KUMKM Siap Inkubasi Koperasi Ikan Tuna Biak

Pelatihan dan peningkatan SDM diperlukan agar Koperasi Produsen Samber Binyeri Maju bisa melakukan ekspor.

Baca Selengkapnya

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

2 hari lalu

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

Kawanan tiga beruang dilaporkan merusak puluhan sarang madu dari kayu di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, dalam sepekan terakhir

Baca Selengkapnya

LPDB-KUMKM jadi Mitra Terbaik Koperasi Jasa KORPRI Kota Ternate

14 hari lalu

LPDB-KUMKM jadi Mitra Terbaik Koperasi Jasa KORPRI Kota Ternate

LPDB-KUMKM merupakan mitra terbaik bagi koperasi dan UMKM Kota Ternate

Baca Selengkapnya

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

15 hari lalu

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

LPDB-KUMKM melakukan penjajakan dengan industri gula nasional.

Baca Selengkapnya

Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

38 hari lalu

Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci?

Ucapan Paskah ramai bertengger di berbagai kanal media sosial. Sebenarnya dari mana asalnya, mengapa telur dan kelinci identik dengan paskah?

Baca Selengkapnya

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

38 hari lalu

Menteri Teten: RUU Perkoperasian untuk Penguatan Kelembagaan

Menteri Teten mengatakan bahwa RUU Perkoperasian untuk penguatan kelembagaan.

Baca Selengkapnya

Saran Pakar Gizi untuk Lengkapi MPASI dengan Aneka Nutrisi Telur

47 hari lalu

Saran Pakar Gizi untuk Lengkapi MPASI dengan Aneka Nutrisi Telur

Telur merupakan sumber protein hewani yang serbaguna untuk memenuhi kebutuhan gizi anak saat diolah menjadi MPASI.

Baca Selengkapnya

Pengiriman Jagung Impor Lambat, Asosiasi Peternak Layer Nasional Khawatir Jika Impor Dihentikan

47 hari lalu

Pengiriman Jagung Impor Lambat, Asosiasi Peternak Layer Nasional Khawatir Jika Impor Dihentikan

Kementerian Pertanian (Kementan) akan menyetop impor jagung menjelang Ramadan 2024.

Baca Selengkapnya

Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

50 hari lalu

Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

Bahan makanan yang diwaspadai bergerak naik menjelang Hari Raya Lebaran di antaranya beras, daging ayam, telur, serta minyak goreng.

Baca Selengkapnya

MenkopUKM Minta DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

50 hari lalu

MenkopUKM Minta DPR Segera Bahas RUU Perkoperasian

Menteri Koperasi dan UKM atau MenKopUKM, Teten Masduki, kembali meminta dukungan Komisi VI DPR RI agar legislatif segera membahas Rancangan Undang-Undang atau RUU tentang Perubahan Ketiga Atas UU No 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.

Baca Selengkapnya