Omnibus Law Sektor Keuangan Masih Dibahas, Wamenkeu: Semoga Selesai Secepat Mungkin

Selasa, 29 November 2022 16:41 WIB

Ekspresi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati didampingi Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara (kiri) saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 4 November 2019. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah tengah menyiapkan Rancangan Undang-Undang tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU P2SK) atau Omnibus Law Sektor Keuangan. Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, bersama para politikus Senayan, Kementerian Keuangan terus membahas bakal beleid tersebut.

“Pembicaraan mengenai RUU ini sedang berlangsung. Saya yakin teman-teman banyak mengikuti dari media. Mudah-mudah bisa diselesaikan secapat mungkin,” ujar dia dalam acara Wealth Wisdom Mindfully Recovery PermataBank di The Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, pada Selasa, 29 September 2022.

Omnibus Law Sektor Keuangan ini telah masuk program legislasi nasional (prolegnas) prioritas. Suahasil menuturkan, RUU P2SK akan membuka ruang-ruang baru untuk sektor keuangan Indonesia pada masa mendatang.

Baca juga: Penjualan Sukuk Ritel Seri SR017 Capai Rp 10 T selama Sepekan Lebih

Selain itu, aturan ini diyakini membuat sektor keuangan dalam negeri lebih inklusif. Artinya, sektor keuangan akan melibatkan, bisa dipakai, dan dapat diakses oleh banyak orang.

Advertising
Advertising

Suahasil menjelaskan, saat ini ada beberapa masalah mengenai sektor keuangan di Indonesia. Pertama, rendahnya literasi keuangan dan ketimpangan akses ke jasa keuangan yang terjangkau.

“Ada yang sangat punya akses, ada yang melihat pintu bank juga kalau masuk rasanya sepeti apa ya, ini gapnya harus kita dekatkan,” kata dia.

Masalah kedua, tingginya biaya transaksi di sektor keuangan. Ketiga, terbatasnya instrumen keuangan. “Ini penting karena kita sering dibandingkannya dengan negara terdekat seperti Singapura bisa begini, balik ke RI ada aturannya ini itu,” ucap Suahasil.

Sehingga, dia menambahkan, harus dipastikan Indonesia bisa menciptakan insutrumen keuangan baru dengan tata-kelola yang lebih baik. Maaslah keempat ialah rendahnya kepercayaan dan perlindungan investor dan konsumen yang harus dibangun.

Kelima, kebutuhan penguatan kerangka koordinasi dan penanganan stabilitas sistem keuangan. “Itu alasannya kita menyiapkan satu reform sektor keuangan. Yang kita bangun pada 2016 di UU penanganan sistem keuangan kita perkuat lagi dalam arti koordiasi antara empat pilar yang menjaga stabilitas keuangan RI, Kemenkeu, BI, OJK, dan LPS,” tutur Suahasil.

Baca juga: Sukuk Ritel Seri SR017 Laris Terjual Sebelum Batas Masa Penutupan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

6 jam lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

2 hari lalu

LPS Sudah Bayar Dana Nasabah BPRS Saka Dana Mulia yang Ditutup OJK Sebesar Rp 18 Miliar

Kantor BPRS Saka Dana Mulia ditutup untuk umum dan PT BPRS Saka Dana Mulia menghentikan seluruh kegiatan usahanya.

Baca Selengkapnya

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

3 hari lalu

Lima Persen BPR dan BPRS Belum Penuhi Modal Inti Minimum

Sebanyak 1.213 BPR dan BPRS telah memenuhi ketentuan modal inti sebesar Rp 6 miliar. Masih ada lima persen yang belum.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

5 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

5 hari lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

5 hari lalu

May Day, Buruh di Yogyakarta Tuntut Kenaikan UMP Minimal 15 Persen

Kelompok Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Yogyakarta menggelar aksi memperingati hari buruh atau May Day dengan menyampaikan 16 tuntutan

Baca Selengkapnya

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

5 hari lalu

Tanggapi Ucapan Hari Buruh dari Prabowo, Partai Buruh Bilang Begini

Partai Buruh menanggapi ucapan Hari Buruh 2024 yang disampaikan Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Rabu, 1 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

5 hari lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

5 hari lalu

Said Iqbal Ungkap Dua Tuntutan Buruh Saat May Day

Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan dua tuntutan para pekerja di Indonesia pada Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya