Pandemic Fund, Australia Sumbang Rp 773,6 Miliar

Senin, 14 November 2022 08:09 WIB

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese. REUTERS

TEMPO.CO, Nusa Dua - Pemerintah Australia resmi menyumbang US$ 50 juta atau sekitar Rp 773,6 miliar untuk Dana Pandemi (Pandemic Fund) yang berhasil disepakati oleh para menteri keuangan dan menteri kesehatan G20 di bawah kepemimpinan Indonesia tahun ini.

Adapun dana perantara keuangan global itu akan digunakan untuk meningkatkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon terhadap pandemi di masa depan. Hal ini dilakukan setelah dunia belajar menangani pandemi Covid-19 selama hampir tiga tahun terakhir.

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyambut baik presidensi G20 Indonesia dalam membentuk Dana Pandemi tersebut. "Dan berharap dapat membentuk rencana menghadapi pandemi di masa depan,” ujarnya dalam keterangan pers tertulis, Ahad, 13 November 2022.

Baca: Sri Mulyani Berharap Pandemic Fund Diprioritaskan untuk Negara Miskin dan Berkembang

Ia menjelaskan inisiatif keuangan global itu bakal menjadi bagian dari konsensus yang jelas bahwa dunia perlu lebih siap untuk menghadapi berbagai peristiwa di masa depan.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong menyebutkan Indonesia memainkan peran kepemimpinan yang penting dalam menyampaikan inisiatif Dana Pandemi guna memperkuat tata kelola kesehatan global.

Selanjutnya: Australia terus mempromosikan respons global terhadap...

<!--more-->

Untuk itu, Australia, kata Wong, akan terus mempromosikan respons global terhadap kesiapsiagaan dan upaya respon pandemi. "Dan untuk memastikan fokus yang kuat pada kebutuhan kawasan kami,” katanya.

Adapun Pandemic Fund diselenggarakan oleh Bank Dunia dan memanfaatkan keahlian teknis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Inisiatif tersebut diharapkan bisa mengatasi kesenjangan dalam pembiayaan pandemi dan menanggapi rekomendasi dari proses tinjauan independen tingkat tinggi termasuk panel independen untuk kesiapsiagaan dan respons pandemi yang ditugaskan oleh WHO.

Australia merupakan salah satu negara donor pendiri Dana Pandemi yang saat ini memiliki kontribusi berjumlah lebih dari US$ 1,4 miliar atau bila dirupiahkan berjumlah Rp 21,7 triliun.

Dengan adanya sumbangan untuk Pandemic Fund tersebut, dukungan Australia sudah mencapai US$ 838 juta atau sekitar Rp 12,9 triliun dalam mendorong akses ke vaksin regional dan global. Termasuk di antaranya untuk mendanai pengadaan vaksin Covid-19, mendukung peluncuran vaksin nasional, serta komitmen untuk melanjutkan kerja sama dengan fasilitas COVAX.

ANTARA

Baca juga: Sri Mulyani: Pandemic Fund Berpotensi Terkumpul Lebih dari Rp 62 Triliun

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

8 jam lalu

Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda di Indonesia, Ini 5 Negara yang Sudah Menerapkannya

Luhut bicara soal kemungkinan diaspora memperoleh kewarganegaraan ganda. Negara mana saja yang sudah menerapkannya?

Baca Selengkapnya

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

19 jam lalu

5 Daftar Negara Tersantai di Dunia, Indonesia Peringkat 1

Beberapa negara ini dijuluki negara tersantai di dunia. Hal ini dinilai berdasarkan tingkat kenyamanan hingga suhu udara. Ini daftarnya.

Baca Selengkapnya

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

1 hari lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

1 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

3 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

3 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

3 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya