Jokowi Sebut Kerja Sama Ekonomi Hijau dengan Korea Selatan, Bagaimana Konsepnya?

Minggu, 13 November 2022 11:01 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi menyoroti untuk fokus kerjasama ekonomi antara ASEAN dan Republik Korea untuk membangun ekonomi akwasan yang lebih resilient dan hijau.

Dilansir presidenri.go.id, Melalui Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN dan Republik Korea Selatan yang berlangsung pada Jumat, 11 November 2022 lalu di Hotel Sokha, Pnom Penh, Presiden menjelaskan bahwa kerja sama ekonomi hijau yang berkelanjutan menjadi kunci masa depan ASEAN.

Ekonomi hijau menjadi juga menjadi salah satu strategi yang tengah diusung dalam program pembangunan Indonesia untuk visi Indonesia Maju 2045 dan mencapai nol emisi pada 2060.

Melansir greengrowth.bappenas.go.id, ekonomi hijau adalah sebuah gagasan perekonomian yang rendah atau tidak menghasilkan emisi karbondioksida terhadap lingkungan, hemat sumber daya alam dan berkeadilan sosial. Secara garis besar, ekonomi hijau bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan kesetaraan sosial masyarakat, sekaligus mengurangi risiko kerusakan lingkungan secara signifikan.

Baca: Ekonomi Hijau Berpotensi Ciptakan Lapangan Pekerjaan 10 Kali Lipat, Tapi...

Advertising
Advertising

Ide ekonomi hijau muncul dari kekhawatiran kerusakan lingkungan, perubahan iklim, dan pemanasan global yang telah menghantui dunia sejak dua dekade terakhir. strategi dan kebijakan pembangunan yang tidak ramah lingkungan menjadi salah satu penyumbang terjadinya kerusakan lingkungan di dunia.

Berangkat dar hal tersebut, dikutip ppsdmaparatur.esdm.go.id, Indonesia telah bekerja secara progresif dalam perencanaan Inisiatif Pembangunan Rendah Karbon (PRK) sejak inisiatif tersebut dicetuskan pada UNFCC COP 23. Inisiatif PRK bertujuan untuk secara eksplisit memasukkan pertimbangan-pertimbangan lingkungan semisal target pengurangan gas rumah kaca dan daya dukung ke dalam kerangka perencanaan pembangunan.

Konsep ekonomi hijau memiliki tiga sektor prioritas yaitu energi, lanskap dan infrastruktur. Ketiganya ini dipilih untuk mencerminkan dan memastikan keselarasan dengan Nawa Cita, serta komitmen global negara ini terhadap Perjanjian Paris, sebagaimana dinyatakan dalam Kontribusi yang Ditetapkan secara Nasional (Nationally Determined Contributions/NDC) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: Sri Mulyani: Ekonomi Hijau Harus Ciptakan Lapangan Kerja Berkualitas

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

3 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

3 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

5 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

8 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

9 jam lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

9 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

12 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

13 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

13 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

14 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya