KTT G20 Bali, Pelaku UMKM Siapkan Sistem Pembayaran QRIS untuk Delegasi
Reporter
Riani Sanusi Putri
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Sabtu, 12 November 2022 21:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Para pelaku UMKM di Bali telah menyiapkan pembayaran digital QRIS untuk menyambut kedatangan tamu dan delegasi KTT G20.
"Selain tuntutan era digitalisasi, juga untuk menyambut para tamu yang akan menghadiri pertemuan kepala negara G20," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 12 November 2022.
Adapun QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah sistem pembayaran digital yang digagas oleh Bank Indonesia (BI). Bank sentral telah menyatukan beragam macam QR dari berbagai penyelenggara jasa sistem pembayaran yang menggunakan QR code, dengan begitu konsumen tidak perlu lagi harus membawa uang tunai dan pelaku usaha pun tidak repot lagi menyediakan uang kembalian.
Baca: Luhut Beberkan Pengamanan di KTT G20: Negara Kita Tidak Bisa Diatur-atur oleh Siapa Pun
Usman menuturkan bank sentral cukup gencar mendorong pelaku usaha untuk menggunakan pembayaran secara digital. Isu sistem pembayaran digital pun akan dibawa dalam diskusi G20 melalui forum inklusi keuangan digital untuk memperluas akses bagi pemuda dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Ia mencatat di Bali saja, total pengguna atau user QRIS telah mencapai 474.000, dengan tambahan pengguna baru mencapai 269.417 hingga September 2022. "Tak heran bila Bali menduduki peringkat ketiga terbesar di Indonesia dari sisi jumlah pengguna, setelah DKI Jakarta dan Yogyakarta," kata dia.
Total merchant yang menggunakan QRIS pun sudah mencapai 532.206. 57 persennya merupakan pelaku usaha mikro, 29 persen pelaku usaha kecil, dan sisanya pelaku usaha menengah dan besar.
Kepala Bank Indonesia Bali Trisno Nugroho memperkirakan jumlah merchant akan terus bertambah hingga ke kisaran 577.000. Merchant pengguna QRIS juga diperkirakan bisa mencapai 546.000 hingga akhir 2022.
Sedangkan berdasarkan volumenya, tercatat rata-rata transaksi penggunaan QRIS setiap bulannya mencapai 1,3 juta. Angka itu tumbuh hingga 226 persen dibandingkan periode yang sama pada Agustus 2021.
Selanjutnya: Secara nominal, transaksi mencapai Rp 141 miliar per bulan...
<!--more-->
Sedangkan secara nominal, total transaksi mencapai Rp 141 miliar per bulan, atau tumbuh hingga 336 persen dibanding tahun lalu.
Trisno menuturkan BI bersama pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan perusahaan jasa sistem pembayaran akan terus melakukan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat hingga ke desa-desa bahkan pedagang kaki lima.
Pemilik 25PM Coffee Nusa Dua, Raden Adrian Noor mengungkapkan sekitar 50 persen dari pengunjung kafe miliknya sudah menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran. Ia menyebutkan kini total pendapatannya mencapai 5 sampai 6 juta setiap hari.
‘’Sejak pandemi kami sudah mulai menggunakan QRIS, meminimalkan pegang uang dan pelanggan juga senang karena mereka bisa memilih mau bayar pakai apa saja,’’ kata Raden.
Sementara itu, Familia Jeria, Karyawan Ayam Kremes Bumbu Kuning yang berada di daerah Jimbaran, Bali juga mengungkapkan penggunaan QRIS membuat transaksi menjadi lebih mudah. Ia berujar total transaksi dengan menggunakan QRIS di tokonya kini bisa mencapai sekitar Rp 1 juta setiap harinya.
"Tidak repot menyediakan uang kembalian dan pembayarannya lebih cepat,’’ kata Familia.
Baca juga: Luhut Bicara Soal Pertemuan Bilateral RI di Sela-sela KTT G20: Ada yang Sangat Strategis
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini