Di COP27, PLN Sebut Telah Kurangi 31 Juta Metrik Ton Emisi Karbon dan Percepat Pensiun PLTU

Rabu, 9 November 2022 00:07 WIB

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam acara peresmian SPKLU Brilian 1 di Kantor Pusat BRI, Jakarta (25/10/2022).

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan perusahaan listrik negara itu telah berhasil mengurangi atau mereduksi emisi karbon hingga 31 juta metrik ton pada 2022. Informasi tersebut ia sampaikan dalam forum COP27 yang berlangsung di Sharm El Sheikh, Mesir.

“Yang kami lakukan adalah dengan pendekatan holistik. Kami berupaya dengan sangat agresif mempercepat pengembangan energi terbarukan,” ujar Darmawan pada Senin, 7 November.

Capain reduksi emisi karbon itu, kata Darmawan, melampaui nationally determined contribution (NDC). Darmawan melanjutkan, PLN berkomitmen ikut berkontribusi mendorong target nol emisi karbon pada 2060, seperti yang disepakati dalam COP26 di Glasgow pada tahun lalu.

Upaya ini, menurut Darmawan, bukan dilakukan semata-mata lantaran ada kesepakatan internasional. Dia berujar, PLN menyadari dampak emisi karbon sangat besar terhadap krisis perubahan iklim.

Baca: Erick Thohir Bicara Rencana Merger 3 Perusahaan Geothermal Milik Pertamina, PLN, dan Kemenkeu

Advertising
Advertising

Perseroan, kata Darmawan, mencermati bahwa setiap 1 liter konsumsi bensin, 1 liter bahan bakar diesel, dan 1 kilowatt/jam penggunaan listrik yang dihasilkan dari PLTU batu bara akan menciptakan emisi gas rumah kaca. Karena itu, PLN bertanggung jawab ikut memperlambat pemanasan global sehingga generasi ke depan dapat menikmati kehidupan yang lebih baik.

“Kami melakukan yang terbaik, kami bergerak sejauh yang kami bisa,” ucap Darmawan.

Darmawan mengimbuhkan, perseroan telah melakukan pelbagai inisiatif untuk mendorong penurunan emisi karbon. Salah satunya dengan mempercepat pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara. Pensiun PLTU batu bara dilakukan secara bertahap.

“Tahun lalu selama desain perencanaan listrik nasional (RUPTL) dibuat, kami berupaya mengurangi kapasitas PLTU batu bara 13 gigawatt pada tahap awal. Itu menghindari emisi CO2 sebanyak 1,6 miliar metriks ton selama 25 tahun. Namun apa itu saja cukup? Tidak cukup,” tutur Darmawan.

Selain membatasi munculnya PLTU-PLTU baru dan menurunkan kapasitasnya, PLN memanfaatkan teknologi co-firing agar penggunaan bahan bakar berbasis batu bara berkurang. Melalui teknologi co-firing ini, PLN mengajak masyarakat untuk menanam tumbuhan penghasil biomassa.

Lebih lanjut, perseroan berusaha meningkatkan bauran energi dan ikut mengakselerasi pertumbuhan energi baru terbarukan melalui pembentukan ekosistem pengguna kendaraan listrik. “Kita harus menciptakan lebih banyak ruang bagi energi terbarukan untuk memasuki ekosistem ini,” kata Darmawan.

Baca: ION Mobility Gandeng PLN Hadirkan SPLU untuk Motor Listrik di Indonesia

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

4 jam lalu

Pekerja Perempuan 24 Persen, PLN Klaim Dukung Kesetaraan Gender

PLN mengaku berkomitmen menerapkan perlindungan, pencegahan, dan penanganan pelecehan seksual bagi pekerja perempuan di lingkungan perusahaan.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

4 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

3 hari lalu

PLN Nyalakan Listrik Sektor Agrikultur Kabupaten Sragen, Sasar 499 Petani

PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta menyalakan listrik di sektor agrikultur wilayah Kabupaten Sragen.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

3 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

4 hari lalu

PLN dan Huawei Bekerja Sama dalam Proyek JIC, Dukung Transformasi Energi

PT PLN (Persero) dan PT Huawei Tech Investment berkolaborasi dalam Joint Innovation Center (JIC). Proyek itu untuk memperkuat transformasi digital.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi PLN dan Huawei Kembangkan Joint Innovation Center

4 hari lalu

Kolaborasi PLN dan Huawei Kembangkan Joint Innovation Center

Kolaborasi Joint Innovation Center (JIC) dengan PT Huawei Tech Investment yang akan menjadi salah satu fondasi pengembangan teknologi ketenagalistrikan baru di bidang ICT.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

6 hari lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Kawasan Mandalika Terlistriki Energi Hijau, Beli REC dari PLN

7 hari lalu

Kawasan Mandalika Terlistriki Energi Hijau, Beli REC dari PLN

PLN NTB meneken Perjanjian Jual Beli Sertifikat Energi Terbarukan dengan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika.

Baca Selengkapnya

ITPLN Perpanjang Waktu Penerimaan Calon Mahasiswa

7 hari lalu

ITPLN Perpanjang Waktu Penerimaan Calon Mahasiswa

Institut Teknologi PLN (ITPLN) mengumumkan perpanjangan masa penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 hingga 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

PLN Pulihkan Pasokan Listrik Pascaerupsi Gunung Ruang

7 hari lalu

PLN Pulihkan Pasokan Listrik Pascaerupsi Gunung Ruang

PT PLN (Persero) berhasil memulihkan pasokan listrik Pulau Tagulandang yang terdampak erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro Sulawesi Utara

Baca Selengkapnya