Debat Kandidat, Calon Ketua Umum HIPMI Fokus Bangun Pariwisata

Sabtu, 5 November 2022 15:09 WIB

Suasana debat kandidat kedua calon ketua umum HIPMI yang digelar di Meruorah Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Jumat malam, 4 November 2022 (sumber: Istimewa

TEMPO.CO, Labuan Bajo - Menjelang Musyawarah Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ke-XVII pada pertengahan November 2022 mendatang, HIPMI menggelar debat kandidat kedua yang diikuti tiga calon di Labuan Bajo, Manggarao Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Debat itu diikuti 3 calon ketua umum (Caketum) BPP HIPMI 2022-2025 yakni Bagas Adhadirgha (Sekretaris Jenderal BPP HIPMI), Akbar Hiimawan Buchari (Wakil Ketua Umum BPP HIPMI), dan Anggawira (Ketua Umum Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI).

Bagas Adhadirgha menilai para pengusaha muda di HIPMI harus mampu manfaatkan kehebatan Indonesia di sektor pariwisata di masa depan.

“Guna meningkatkan ekosistem pariwisata, HIPMI akan menjadi inkubator bagi para pengusaha pariwisata di Indonesia,” kata Bagas, Jumat malam, 4 November 2022.

Bagas menilai destinasi pariwisata Indonesia adalah destinasi wisata terbaik di dunia. Hal tersebut terbukti dengan adanya Labuan Bajo yang memiliki wisata Komodo yang terkenal dan menjadi satu-satunya di dunia.

Dia menilai Komodo adalah hewan prehistorik yang masih hidup sampai hari ini. “Keungglan bangsa kita adalah di industri pariwisata. Industri pariwisata yang baik ditunjang dengan infrastruktur yang memadai. Salah satu buktinya adalah saat ini di Labuan Bajo pembagunan infrastuktur mendukung pariwisara sangat cepat dan tercepat di di Nusantara,” ujarnya.

Bagas yang juga pelaku industri pariwisata itu menilai untuk mendukung sektor parwisata di suatu daerah dibutuhkan ketersediaan sumber daya manusia (SDM). Karena itu yang perlu dilakukan adalah sosialisasi dan edukasi masyarakat lokal, sehingga berkompeten.

Dalam pemaparan visi dan misi Bagas juga membahas soal bonus demografi dikaitkan dengan munculnya suatu kesempatan yang disebut dengan jendela peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, karena bonus demografi dapat bermanfaat mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus menjadi instrumen baik dalam mengurangi tingkat kemiskinan.

Karenanya, kata Bagas, bonus demografi yang dimanfaatkan dengan optimal akan mengurangi kemiskinan dengan signifikan. Namun demikian, melimpahnya penduduk bisa menciptakan kondisi yang buruk jika tidak dikelola dengan baik.

"Melimpahnya penduduk usia kerja yang tidak memiliki keahlian dan keterampilan dapat meningkatkan pengangguran, kriminalitas, kemiskinan, dan menghambat pertumbuhan ekonomi dan ini disebut bencana demografi," katanya.

Ia menyebutkan, bonus demografi yang akan meledak di tahun 2030 ditandai jumlah penduduk usia produktif akan mencapai pada angka 64 persen.

Bagas menyampaikan, jika Indonesia tidak siap menghadapi Bonus Demografi ini akan menjadi sebuah Bencana Demografi. Di mana angka pengangguran intelektual akan semakin tinggi.

Ia mengatakan, pekerjaan rumah yang paling utama bersama dilakukan, jika ingin Indonesia menjadi negara maju yaitu mengupayakan bertambahnya jumlah pengusaha di Indonesia hingga ideal diatas 10 persen.

"Pada kepengurusan HIPMI, jika terpilih menjadi ketua umum, Insya Allah saya akan menciptakan 1 juta pengusaha baru selama 3 tahun ke depan," katanya.

Sebab, katanya, mengutip data Badan Pusat Statistik bahwa jumlah pengusaha terkini memang masih dikisaran angka 3,47 persen dari total populasi penduduk Indonesia

Sementara Akbar Hiimawan Buchari dalam debat tersebut berharap agar para pengurus HIPMI di seluruh Indonesia bisa berkolaborasi bisnis bersama baik pengusaha dari NTT dengan Sumatera, Kalimantan dengan pengusaha NTT dan sebaliknya sehingga seluruh suplay change bisa diketahui bersama.

Karena itu, menurut dia, perlu adanya big data atau pusat data HIPMI. Dengan begitu, HIPMI, khususnya pengusaha pengusaha daerah bisa mengali potensi di daerah masing-masing.

“Karena itu pusat data yang sudah ada akan kita benahi kembali dan akan kita launching, dengan tujuan agar pengusaha HIPMI bisa terdata,” ujar dia.

Sementara itu calon lainnya yang tampil pada sesi yang sama yakni Anggawira (Ketua Umum Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI) menilai sektor pariwisata itu tidak hanya pada lokasi wisatanya, tetapi juga ada pada masyarakatnya.

“Karena itu ada program-program pemerintah melalui dana desa yang setiap tahun dikucurkan Rp74 triliun pertahun. Tantangannya adalah bagaimana agar dana desa itu bisa dimanfaatkan untuk sektor-sektor produktif? Nah HIPMI akan hadir disana,” ujar dia.

HIPMI akan mengambil peran membantu mengembangkan pedesaan dengan program-program pedesaan dengan menggunakan dana desa itu melalui pengembang-pengembangan.

Berita terkait

Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

5 jam lalu

Sri Lanka Perpanjang Bebas Visa untuk 7 Negara Hingga Akhir Mei 2024

Kebijakan bebas visa untuk menarik jumlah wisatawan ke Sri Lanka

Baca Selengkapnya

Apindo Berharap Kabinet Prabowo-Gibran Bisa Kerja Sama dengan Pengusaha

1 hari lalu

Apindo Berharap Kabinet Prabowo-Gibran Bisa Kerja Sama dengan Pengusaha

Apindo berharap para menteri Kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nanti profesional dan bisa kerja sama dengan pengusaha.

Baca Selengkapnya

Kementerian Pariwisata Minta 3 Ribu Desa Wisata Ikut Sertifikasi Halal

1 hari lalu

Kementerian Pariwisata Minta 3 Ribu Desa Wisata Ikut Sertifikasi Halal

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong 3 ribu desa wisata untuk ikut sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

1 hari lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

1 hari lalu

Alasan Orang Stunting Berpotensi Berpenghasilan 22 Persen Lebih Rendah Menurut Kepala BKKBN

Kepala BKKBN mengatakan orang stunting berpotensi memiliki pendapatan 22 persen lebih rendah dari yang sehat, berikut alasannya.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Angkutan Sungai Harap Ada Penyesuaian Tarif Angkutan Penyeberangan

2 hari lalu

Pengusaha Angkutan Sungai Harap Ada Penyesuaian Tarif Angkutan Penyeberangan

Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) berharap ada penyesuaian tarif pada angkutan kapal penyeberangan.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

3 hari lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan asmara. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

4 hari lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

6 hari lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya