Gibran Kucurkan Subsidi Rp 3,3 Miliar, Armada Teman Bus Batik Solo Masih Gratis Hingga Akhir Tahun
Reporter
Septia Ryanthie
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 1 November 2022 14:37 WIB
TEMPO.CO, Solo - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka masih memberikan subsidi untuk bus Batik Solo Trans atau BST. Dengan begitu, para penumpang setia BTS, moda transportasi massal di Solo dapat tetap menikmati layanan transportasi itu secara gratis hingga akhir tahun ini.
Subsidi yang diberikan untuk armada bus maupun angkutan atau feeder itu bersumber dari APBD Kota Solo tahun ini dengan besaran dana yang dikucurkan Rp 3,3 miliar.
"Sudah ada anggarannya (subsidi). Jadi naiknya (BST) seperti biasa, pakai taping kartu elektronik," ujar Gibran di Kota Solo, Senin, 31 Oktober 2022.
Baca: Gurita Bisnis Kuliner Gibran dan Miliaran Investasi di Sekitarnya
Jadi, bila per 31 Oktober 2022, armada transportasi ekonomis, mudah, aman, dan andal atau disebut dengan Teman Bus, mulai dikenakan tarif alias berbayar. Tapi untuk pengguna layanan buy the service (BTS) atau Teman Bus masih gratis.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Solo, Taufiq Muhammad, menyatakan, kebijakan menggratiskan para penumpang BST itu berlaku hingga akhir tahun ini.
"BST sebenarnya resmi memungut biaya operasional dari penumpang per-31 Oktober 2022 ini. Meski begitu Pemerintah Kota Solo akan menanggung biaya per penumpang itu dengan subsidi hingga akhir tahun ini atau sekitar 2 bulan," ucap Taufiq.
Namun untuk penumpang umum, Taufiq mengatakan, bila naik BST wajib menggunakan uang elektronik atau e-money. Jika penumpang tidak memiliki kartu e-money, maka pengemudi BST berhak menolak penumpang tersebut naik ke bus atau feeder.
"Penumpang umum harus pakai kartu untuk e-money, artinya setiap kali naik BST harus taping kartu. Tapi di masa transisi ini taping kartu tersebut tidak memakan biaya," tutur Taufiq.
Selanjutnya: E-money ini di antaranya agar masyarakat kian terbiasa dengan cashless.
<!--more-->
Adapun tujuan penggunaan e-money ini di antaranya agar masyarakat semakin terbiasa dengan sistem cashless. Selain itu, juga untuk pendataan jumlah penumpang yang menggunakan layanan BST. Hal itu guna menghitung kebutuhan subsidi hingga akhir tahun ini.
Sedangkan untuk pelajar, kaum difabel, dan warga lanjut usia atau lansia, tidak diharuskan menggunakan e-money untuk bisa naik BST tersebut. Ke depan, akan ada kartu khusus untuk tiga kategori penumpang itu. Saat ini, untuk pelajar yang ingin naik BST ke sekolah, cukup dengan mengenakan seragam sekolahnya.
"Untuk hari Sabtu atau Minggu (Ahad), pelajar yang naik BST dapat menunjukkan kartu pelajar," kata Taufiq.
Begitu juga penumpang disabilitas, kecuali bagi penyandang bisu-tuli, diminta memberikan keterangan tentang disabilitasnya. Sedangkan untuk lansia, dapat dengan menunjukkan kartu tanda penduduknya atau KTP.
Taufiq juga mengingatkan mulai tahun 2023 mendatang, para penumpang BST sudah harus mulai membayar sesuai tarif yang ditentukan. Bagi penumpang umum, tarif yang bakal dikenakan saat naik BST mulai tahun depan senilai Rp 3.700 per penumpang.
Untuk pelajar, difabel, dan lansia, rencananya bakal diberlakukan tarif khusus. Namun untuk besaran tarif bus tersebut, saat ini masih dalam pembahasan.
Baca juga: KNKT Minta Kemenhub Copot Semua Klakson Telolet Truk dan Bus
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.