Jokowi Protes Program Kompor Listrik: Timingnya Bukan Sekarang

Rabu, 12 Oktober 2022 19:49 WIB

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat acara penyerahan zakat kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Istana Negara, Jakarta, Selasa 12 April 2022. Presiden Jokowi mengatakan bahwa berzakat merupakan kewajiban umat Islam untuk berbagi rezeki dan berbagi kebahagiaan dengan saudara sebangsa dan setanah air, terutama para mustahik. FOTO/Biro Pers Sekretariat Presiden-Kris

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memprotes kebijakan konversi kompor gas menjadi kompor listrik jenis induksi yang dibuat oleh anak buahnya sendiri. Ia meminta kementerian dan lembaga berhati-hati membuat kebijakan, karena dapat menjadi hal yang sensitif bagi publik.

"Urusan kemarin misalnya, yang berkaitan dengan kompor listrik, itu betul bahwa kita harus konversi, tetapi timingnya bukan sekarang," kata Jokowi dalam sidang kabinet 11 Oktober yang videonya diunggah Istana pada hari ini, Rabu, 12 Oktober 2022.

Konversi kompor ini, kata Jokowi, mau tak mau akan menambah pemakaian listrik di masyarakat. "Kompornya 1.800 artinya apa? kita akan merubah dari yang biasanya memakai 450 VA menjadi pemakai di atas 1.800 VA," ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta menyebut kebijakan semacam ini tentu menjadi sebuah guncangan di masyarakat. "Hati-hati ini jadi seperti ini, memang harus, yang berkaitan dengan rakyat hati-hati policy-nya," kata dia.

Awalnya pada Juli lalu, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN membagikan paket kompor listrik gratis untuk masyarakat di sejumlah daerah. Tapi program konversi kompor listrik ini berhenti menjelang akhir September lalu.

Advertising
Advertising

Baca: Program Kompor Listrik Resmi Dibatalkan, PLN: Untuk Jaga Kenyamanan Masyarakat

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebut PLN akan berfokus pada pendampingan pada pendampingan dan evaluasi atas program uji coba yang telah digelar di Solo dan Denpasar. Sementara, pembagian kompor listrik ke wilayah lain seperti Sumatera, Jawa Barat, dan Jakarta gagal.

Keputusan PLN membatalkan rencana pembagian kompor listrik ini hanya berselang empat hari dari pengumuman sikap pemerintah oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto. Airlangga mengatakan hasil uji coba pemakaian kompor listrik akan dievaluasi sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan program ini.

Airlangga meyakinkan bahwa pemerintah memperhatian kepentingan masyarakat mengenai biaya dan risiko dalam program konversi ini. Dia berjanji pemerintah akan melakukan sosialisasi yang lebih intensif sebelum menjalankan program ini.

"Kami akan menghitung dengan cermat segala biaya dan risiko, memperhatikan kepentingan masyarakat, serta mensosialisasikan kepada masyarakat sebelum program diberlakukan," kata Ketua Umum Golkar ini, pada 23 September.

Lalu dalam sidang kabinet, Jokowi pun meminta anak buahnya untuk konsentrasi dan betul-betul fokus pada tugas masing-masing. Kemudian, Jokowi meminta agar memperhatikan implementasi dari program-program yang ada.

"Betul-betul dilihat betul bermanfaat rill atau ndak. Kalau ndak bisa dibelokan ke hal-hal yang riil," kata eks Wali Kota Solo ini.

Baca: Jokowi Senang, Indonesia Punya Pabrik Vaksin mRNA Pertama di Asia Tenggara

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

10 menit lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

13 menit lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

59 menit lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

1 jam lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

2 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

3 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

4 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

5 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

20 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya