Buruh Minta Pemerintah Stop Narasi Ancaman Resesi Global 2023

Senin, 10 Oktober 2022 16:45 WIB

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyampaikan orasi saat menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat, 11 Maret 2022. Mereka menolak penundaan Pemilu 2024, mendesak pemerintah untuk mencabut Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) No. 2/2002 tentang Jaminan Hari Tua (JHT), dan menuntut pembatalan undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Buruh Said Iqbal menilai pernyataan para menteri dan Presiden Joko Widodo alias Jokowi tentang ancaman resesi global 2023 untuk menakut-nakuti kaum buruh. Said Iqbal mengecam keras cara pemerintah menebar rasa takut kepada kaum buruh.

“Hentikan kalimat ‘kebohongan’ dan ‘provokatif’ yang menyatakan ancaman resesi akan menimbulkan dampak serius,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Senin, 10 Oktober 2022.

Dia tidak menampik kemungkinan adanya resesi global tersebut. Namun Partai Buruh menolak keras kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran di tengah ancaman resesi dunia. Bahkan saat ini, kata dia, di beberapa negara Eropa buruh-buruhnya sedang melakukan demonstrasi dikarenakan harga-harga melambung tinggi.

Sama seperti di Indonesia, mereka juga menyuarakan penolakan atas kenaikan harga dan PHK besar-besaran. Dia menegaskan, tugas para menteri seharusnya menumbuhkan optimisme dan melakukan langkah-langkah pencegahan agar tidak terjadi resesi.

Baca: Demo Buruh 12 Oktober, 50.000 Orang Bakal Geruduk Istana Negara

Advertising
Advertising

Said Iqbal menilai para menteri yang menyatakan ancaman resesi di depan mata adalah menteri yang provokatif dan menimbulkan rasa takut bagi kaum buruh dengan momok monster PHK. “Oleh karena itu, partai Buruh mengecam keras kalimat yang pesimis yang bertentangan dengan sikap Presiden Jokowi yang menyuarakan optimisme,” tutur dia.

Sebelumnya, Presiden Jokowi memprediksi banyak negara terancam menjadi negara gagal akibat ancaman krisis pangan, energi, keuangan, hingga dampak perubahan iklim. Alhasil, kondisi itu berpotensi menimbulkan gangguan pada produksi pangan, sehingga memunculkan ancaman kelaparan.

Dia menyampaikan kemampuan setiap negara berbeda-beda menghadapi ancaman krisis tersebut. "Ada negara yang mampu bertahan dan memiliki resiliensi yang tinggi, tapi banyak juga yang terancam jadi negara gagal yang berdampak pada jutaan warganya serta memperlebar ketidak seimbangan ekonomi global," ujar dia, Kamis, 6 Oktober 2022.

Baca: Demo Buruh Mundur ke Tanggal 12 Oktober, Ini Alasan KSPI

Jokowi menyampaikan semua pihak harus bersama-sama menurunkan ego dalam menyelesaikan masalah. Semua pihak harus berupaya keras mengatasi perbedaan-perbedaan.

"Memperbanyak dan memperkuat titik temu untuk mendorong pemulihan ekonomi dunia serta mengatasi krisis lebih efektif," ucap dia.

Jokowi menilai multilateralisme merupakan jalan paling efektif untuk mengatasi tantangan bersama. Dia juga meyakini bahwa tidak ada satu masalah pun yang bisa diselesaikan sendiri oleh satu negara atau beberapa negara.

"Kita harus mau duduk bersama berbicara dan membangun jembatan dialog, sehingga menemukan jalan keluar dari persoalan yang kita hadapi," tuturnya.

Disisi lain, dia mengingatkan bahwa konflik dan perpecahan yang terjadi membuat semua negara rugi dan terdampak. Jokowi menuturkan bahwa tidak ada satu pihak yang menjadi pemenang dari konflik dan perpecahan.

"Konflik dan perpecahan justru menyengsarakan kita semua, semua terdampak, semua rugi semua terancam. Tidak ada satu pun yang menang, karena sesungguhnya semuanya kalah," katanya.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

KHORY ALFARIZI | BISNIS

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin akan Panggil Manajemen Perusahaan

1 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin akan Panggil Manajemen Perusahaan

Kementerian Perindustrian merekomendasikan pembukaan kembali pabrik sepatu Bata karena banyak pekerja yang terdampak.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

4 hari lalu

Hari Buruh Internasional, Berikut Profil 4 Tokoh Aktivis Buruh Indonesia dari Marsinah hingga Muchtar Pakpahan

Berikut profil dari 4 tokoh hari buruh: Marsinah, Muchtar Pakpahan, Widji Thukul, dan Jacob Nuwa Wea

Baca Selengkapnya

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

4 hari lalu

Kapolri Beberkan Tugas Tokoh Buruh Andi Gani Nena Wea yang Diangkat jadi Staf Ahli

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasannya mengangkat tokoh buruh, Andi Gani Nena Wea, sebagai salah satu staf ahlinya.

Baca Selengkapnya

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

4 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

4 hari lalu

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

Dewi mempertanyakan jumlah tanah yang sudah dikembalikan kepada rakyat dalam agenda reforma agraria Jokowi.

Baca Selengkapnya

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

4 hari lalu

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

Menaker Ida Fauziyah mengatakan masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

4 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

5 hari lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

5 hari lalu

Peringatan Hari Buruh Internasional 2024, Kapolri Sebut Ada 71 Titik Kegiatan di Seluruh Indonesia

Kapolri Listyo Sigit Prabowo menyampaikan ada 71 titik dengan puluhan ribu buruh di seluruh Indonesia yang mengikuti aksi Hari Buruh Internasional 2024.

Baca Selengkapnya

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

5 hari lalu

Bendera One Piece Berkibar di Tengah Aksi May Day

Bendera bajak laut topi jerami yang populer lewat serial 'One Piece' berkibar di tengah aksi memperingati Hari Buruh Internasional alias May Day.

Baca Selengkapnya