West Java Investment Summit, Ridwan Kamil Tawarkan Investasi Pangan dan Energi Terbarukan
Reporter
Ahmad Fikri (Kontributor)
Editor
Martha Warta Silaban
Kamis, 6 Oktober 2022 07:24 WIB
TEMPO.CO, Bandung-Jawa Barat menawarkan investasi pangan dan energi baru terbarukan dalam West Java Investment Summit (WIJS) 2022 yang dibuka di Bandung, pada Rabu, 5 Oktober 2022. “Kita menawarkan kedatangan teknologi, kedatangan investasi kapital untuk membangun Jawa Barat di dua sektor tadi. Total proyek yang ditawarkan di tahun ini Rp 59 triliun,” kata dia, Rabu.
WIJS yang digelar pemerintah provinsi dan Bank Indonesia Perwakilan Jawa Barat tahun ini mengambil tema “Green Investment: Food Security & Renewable” menawarkan investasi utama di sektor pangan dan energi baru terbarukan.
“Tema tahun ini fokus pada food security dan energi karena Bapak Presiden sudah mengarahkan saya untuk mencari solusi terhadap potensi krisis pangan dan krisis energi, dan inilah jawaban Jawa Barat,” kata Ridwan Kamil.
Ia mengatakan pemerintah harus pro aktif mengejar investasi justru di tengah ancaman resesi. “Tahun depan semua memprediksi ekonomi global akan melambat, bahkan resesi. Sehingga kita harus ancang-ancang dari sekarang,” kata dia.
Ridwan Kamil optimistis Jawa Barat masih menjadi tujuan investasi. Sektor energi misalnya, Jawa Barat membidik investasi kendaraan listrik. “Jawa Barat itu skala industrinya full dari A sampai Z, makanya semua merek-merek yang akan (memproduksi) mobil listrik saya yakin akan ke Jawa Barat,” kata dia.
Ia mengatakan realisasi investasi semester 1 tahun ini sudah menembus Rp 83 triliun. Di akhir tahun diyakininya akan melampaui capaian target tahun lalu. “Tahun lalu Rp 136 triliun, hari ini baru setengah tahun, satu semester sudah Rp 83 triliun, dan sudah melebihi target,” kata dia.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Herawanto mengatakan, animo investor pada Jawa Barat masih tinggi. “Kondisi global saat ini memang sedang memprihatinkan sehingga animo dari investor atau calon investor global dan domestik terhadap Jawa Barat tetap tinggi itu menandakan bahwa di sini memang ada sesuatu yang lebih besar dari yang ditawarkan oleh provinsi lain,” kata dia, Rabu, 5 Oktober 2022.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Noneng Komara Nengsih mengatakan, tawaran investasi pada sektor pangan dan energi baru terbarukan diharapkan bisa menarik minat investor di tengah situasi ekonomi saat ini.
“Kalau pangan itu untuk jangka pendek, kita perlu investasi jangka pendek, dalam waktu dekat, karena nilainya tidak terlalu besar sehingga bisa segera terealisir. Kalau renewable energy itu jangka panjang, itu tetap harus kita promosikan karena ini bukan hanya nasional, internasional juga sudah sedang ke energi terbarukan,” kata dia, Rabu, 5 Oktober 2022.
Noneng mengatakan, ada 35 item investasi yang ditawarkan di sektor pangan dan energi terbarukan. “Seluruhnya sudah melalui kurasi yang kita lakukan bahwa itu siap untuk ditawarkan,” kata dia.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Barat Ai Saadiyah Dwidaningsih mengatakan di sektor energi terbarukan ada 20 item proyek yang ditawarkan. Seluruhnya diklaim sudah melewati kurasi. “Tujuannya adalah proyek yang ready to offer,” kata dia, 5 Oktober 2022.
Ai mencontohkan proyek energi yang ditawarkan diantaranya pembangkit listrik geotermal di Cisolok Sukarame dan Gunung Galunggung. Proyek lainnya adalah yang mendukung ekosistem kendaraan listrik. “Kita sekarang bergerak semua untuk mensuport ekosistem ini,” kata dia.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Saya Minta Pemerintah Daerah Gelar Karpet Merah bagi Investor
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini