Kompor Listrik Lebih Hemat dari LPG, Begini Hitung-hitungannya

Jumat, 23 September 2022 14:59 WIB

Pemerintah sedang mengebut migrasi kompor gas ke kompor listrik. Tahun ini ada 300 ribu unit kompor induksi yang disuplai ke masyarakat miskin dan pelaku usaha mikro

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menuturkan penggunaan kompor listrik atau kompor induksi lebih hemat ketimbang LPG. Mamit juga membeberkan hitung-hitungannya.

Dia menjelaskan, satu kilogram kompor LPG setara dengan Rp 6.500. "Dibandingkan dengan kompor induksi di mana 7,19 kwh setara kompor induksi dengan menggunakan tarif subsidi sebesar Rp 630 per kwh, maka akan didapatkan angka sebesar Rp 4.530,” ujar dia saat dihubungi pada Jumat, 23 September 2022.

Selain itu, Mamit menjelaskan migrasi ke kompor listrik juga akan mengurangi impor LPG. Saat ini 75 persen dari total pemenuhan kebutuhannya berasal dari impor.

Dengan menjadi importir, kata dia, Indonesia sangat tergantung terhadap harga CP Aramco yang fluktiatif. Karena itu, beban subsidinya semakin meningkat. Walhasil jika kompor induksi masif, kondisi ini bisa mengurangi beban subsidi.

Selain itu, Mamit berujar, ketahanan energi Indonesia semakin kuat jika migrasi ke kompor induksi berhasil. Sebab, negara akan lebih mandiri lantaran listrik Indonesia berasal dari batu bara yang jumlahnya cukup besar.

Advertising
Advertising

“Dengan kompor induksi bisa mengurangi kelebihan pasokan listrik yang saat ini sangat banyak dengan adanya peningkatan konsumsi listrik,” kata dia.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Perusahaan Listrik (Persero) atau PLN Darmawan Prasodjo mengatakan konversi ke kompor listrik dapat menghemat energi sekitar Rp 8 ribu per kilogram elpiji. Menurut dia, tentu saja dengan adanya penghematan ini Indonesia mengubah energi yang tadinya impor menjadi energi domestik.

“PLN telah mempertimbangkan keseimbangan energi, sesuai arahan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) beserta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN),” tutur dia.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Rida Mulyana menyatakan pemerintah siap membagikan paket kompor listrik dengan harga sekitar Rp 1,8 juta. Satu paket kompor listrik itu terdiri atas dua tungku, satu alat masak, dan satu miniature circuit breaker atau MCB.

Rida menyatakan harga paket kompor listrik itu dalam perkembangannya bisa saja berubah. Sebab ada usulan agar salah satu tungku dinaikkan dayanya, dari sebelumnya 800 VA menjadi 1.000 VA lebih.

Tetapi Kementerian ESDM belum bisa memastikan berapa perubahan daya listrik sebagai konsekuensi program konversi ke kompor listrik tersebut. “Rp 1,8 juta itu rencana awal dengan dua tungku yang sama kapasitasnya," tuturnya.

Program konversi tersebut kini masih dalam tahap uji coba. "Ada juga usulan satu tungkunya diubah lebih gede. Nah, masih dikalkulasi berapa harganya. Seharusnya kan nggak Rp 1,8 juta lagi, pasti lebih naik,” ucap Rida.

Adapun masyarakat yang menjadi target pemberian paket kompor listrik ini adalah mereka yang namanya masuk di dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial atau DTKS. “Jadi satu rumah itu dikasih satu paket, kompornya sendiri, alat masaknya sendiri, dayanya (listrik) dinaikkin,” ujar Rida usai menghadiri Rapat Banggar di Kompleks Parlemen, Selasa, 20 September 2022.

KHORY ALFARIZI | RIANI SANUSI PUTRI

Baca Juga: Terpopuler Bisnis: Sri Mulyani Sebut Tantangan Fiskal Usai Pandemi, Rupiah Kian Tertekan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Polres Bima Tangkap Pengoplos LPG 3 Kilogram, Sita Puluhan Tabung Gas

1 hari lalu

Polres Bima Tangkap Pengoplos LPG 3 Kilogram, Sita Puluhan Tabung Gas

Personel Polres Bima Kota mengungkap kasus pengoplosan gas bersubsidi di Kelurahan Jatibaru Barat, Asakota, Bima, NTB

Baca Selengkapnya

Sebut Sektor Migas Masih Menjanjikan, Kementerian ESDM Catat Komitmen Eksplorasi Rp 15 Triliun Sejak 2021

1 hari lalu

Sebut Sektor Migas Masih Menjanjikan, Kementerian ESDM Catat Komitmen Eksplorasi Rp 15 Triliun Sejak 2021

Kementerian ESDM menyatakan sektor minyak dan gas atau migas di Indonesia masih menjanjikan.

Baca Selengkapnya

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

11 hari lalu

PT Sunindo Pratama Raup Laba Bersih Rp 33,4 Miliar di Kuartal Pertama 2024

Laba bersih meningkat 68,6 persen secara tahunan (yoy).

Baca Selengkapnya

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

22 hari lalu

Agen Tabung di Cinere Depok Terbakar, Pemilik Tewas

Diduga terjadi kebocoran gas agen tabung dan air mineral di Gang Melati 1, Cinere, Depok, terbakar Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

23 hari lalu

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

24 hari lalu

Suplai Gas yang Merata Dukung Ketersediaan Pupuk Nasional

Bambang Haryadi, mengungkapkan upaya Komisi VII dalam mengatasi tantangan produksi pupuk di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pertamina Patra Niaga Perkirakan Konsumsi BBM Naik hingga Senin

35 hari lalu

Pertamina Patra Niaga Perkirakan Konsumsi BBM Naik hingga Senin

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting memperkirakan konsumsi BBM naik hingga Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Prilly Latuconsina Soal Gunakan Gas 3 Kg, Pembelian Gas Melon Harus dengan KTP

37 hari lalu

Prilly Latuconsina Soal Gunakan Gas 3 Kg, Pembelian Gas Melon Harus dengan KTP

Prilly Latuconsina menggunakan gas 3 kg disorot warganet. Untuk dapatkan gas melon itu harus disertai KTP.

Baca Selengkapnya

7 Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran

39 hari lalu

7 Tips Aman Meninggalkan Rumah Saat Mudik Lebaran

Apa yang harus dilakukan agar rumah tetap aman saat mudik lebaran?

Baca Selengkapnya

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

42 hari lalu

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

Jubir OIKN sebut video viral soal kandungan gas di wilayah IKN adalah hoaks.

Baca Selengkapnya