BI Yakin Suku Bunga Deposito dan Kredit Tak Langsung Naik Drastis, Ini Sebabnya

Kamis, 22 September 2022 17:43 WIB

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memperkirakan transmisi kenaikan suku bunga acuan BI-7 day reverse repo rate yang telah dinaikkan pada bulan ini sebesar 50 basis poin tidak akan membuat suku bunga deposito maupun suku bunga kredit akan naik drastis dalam waktu dekat.

Pasalnya, menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, likuiditas di perbankan masih sangat longgar. Hal ini tercermin dari rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) masih tinggi mencapai 26,52 persen hingga Agustus 2022. Dengan begitu, suku bunga kredit akan masih rendah.

"Kenaikan BI Rate tentu saja itu pengaruhnya terhadap kenaikan suku bunga perbankan akan lebih lambat dari kondisi-kondisi sebelum Covid karenan kondisi likuiditas di perbankan sangat longgar," kata Perry saat konferensi pers secara virtual, Kamis, 22 September 2022.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menambahkan, dengan kondisi likuditas itu, suku bunga deposito maupun suku bunga kredit di perbankan malah cenderung turun saat ini. Data terahir yang diperoleh setelah BI menaikkan suku bunga acuan pada Agustus 2022 sebesar 25 basis poin.

"Masih menujukkan tren penurunan. Untuk dana kita lihat turun 44 basis poin menjadi 2,9 persen, dan untuk kredit kita lihat turun 48 basis poin menjadi 8,94 persen," kata Destry.

Advertising
Advertising

Destry berujar, dengan kenaikan suku bunga acuan 50 basis poin dari 3,75 persen menjadi 4,25 persen pada masa normal atau saat-saat likuditas di perbankan tidak terlalu melimpah seperti sekarang, maka transmisinya akan terjadi 1-2 kuartal setelah kenaikan suku bunga acuan BI diumumkan.

"Dalam kondisi normal biasanya transmisinya 1-2 kuartal. Ini nanti akan kita lihat dampakanya tapi dengan kondisi saat ini likuiditas masih banyak. Kami perkirakan pengaruh ke perbankan tidak akan signfiikan," ujar Destry.

Selanjutnya: Tren bunga kredit dan deposito diperkirakan masih terus berlanjut turun.

<!--more-->

Suku bunga dasar kredit (SBDK) perbankan juga masih berlanjut turun. Catatan terakhir BI hingga Juli 2022, SBDK telah mencatatkan penurunan sebesar 25 basis poin scara tahunan atau year on year (yoy) sehingga mendorong penurunan spread SBDK terhadap BI-7 day reverse repo rate dari 5,31 persen pada Juli 2021 menjadi 5,06 persen pada Juli 2022.

Sementara itu, dalam periode yang sama suku bunga deposito 1 bulan turun lebih dalam dibandingkan SBDK yaitu sebesar 54 basis poin yoy. Hal ini akan mendorong peningkatan spread SBDK terhadap suku bunga simpanan tersebut dari 5,38 persen pada Juli 2021 menjadi 5,67 persen pada Juli 2022.

Penurunan SBDK hanya terjadi pada kelompok bank umum swasta nasional (BUSN), sementara kelompok bank lainnya menunjukkan arah sebaliknya. Berbeda dengan perkembangan pada bulan sebelumnya, pada Juli 2022 kelompok BUSN mencatatkan penurunan SBDK sebesar 4 basis poin secara bulanan.

Sebaliknya, SBDK kelompok bank pembangunan daerah (BPD) dan kantor cabang bank asing (KCBA) mencatatkan peningkatan masing-masing sebesar 4 basis poin mtm dan 2 basis poin mtm. Namun dengan perkembangan tersebut, secara tahunan SBDK ketiga kelompok bank tersebut telah mencatatkan penurunan sebesar 35 basis poin, 86 basis poin, dan 76 basis poin.

Sementara itu, kelompok bank BUMN tidak mencatatkan perubahan suku bunga dasar kredit baik dibandingkan bulan maupun tahun sebelumnya. Sejak Januari 2021 SBDK Bank BUMN terus bertengger di level 8,70 persen hingga Juli 2022. Sedangkan BUSN kini di level 8,59 persen, BPD 8,38 persen, dan KCBA 5,56 persen.

Baca: Luhut Buka Perdagangan Bursa AS: Mantan Prajurit Lulusan Lembah Tidar Dapat Kehormatan Luar Biasa

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

20 jam lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

22 jam lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

3 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

3 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

4 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

5 hari lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

6 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya