Soal Kebocoran Data, Puan: Satgas Perlindungan Data Perlu Investigasi Besar-besaran

Jumat, 16 September 2022 06:54 WIB

Ketua DPR RI Puah Maharani menyampaikan pidato HUT DPR RI Ke-77 dalam rapat paripurna khusus HUT DPR RI Ke-77 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 6 September 2022. Rapat tersebut beragendakan pidato Ketua DPR RI Puan Maharani dalam rangka HUT DPR RI Ke-77 dan penyampaian laporan kinerja DPR RI tahun sidang 2021-2022. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta -Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengatakan kasus kebocoran data di Indonesia sudah banyak terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Menurutnya, fenomena ini bukan hanya dari fenomena hacker Bjorka. Karenanya, Puan berharap Satgas Perlindungan Data bentukan pemerintah bisa menyelesaikan masalah kebocoran data secara menyeluruh.

“Jadi jangan hanya untuk menyelesaikan kebocoran data dari peretas Bjorka, tapi semuanya,” kata Puan Maharani dalam keterangan persnya, Kamis, 15 September 2015—dikutip dari laman resmi DPR.

Puan mendorong Satgas Perlindungan Data melakukan investigasi besar-besaran. Pasalnya, data-data masyarakat yang bocor adalah data tentang identitas pribadi. “Kita tidak bisa hanya fokus pada data-data milik negara saja, tapi mengabaikan kebocoran data pribadi rakyat,” kata dia.

Dia juga mengingatkan pentingnya audit kemanan siber negara. Sebab, kasus kebocoran data dan serangan siber terus terjadi. Menurut dia, perlu dibangun keamanan siber yang lebih canggih. “Termasuk peningkatan sumber daya manusia di bidang teknologi yang mumpuni,” ucap Puan.

DPR, lanjut Puan, akan terus mengawasi upaya pemerintah dalam mengatasi kebocoran data. Terlebih, Satgas Perlindungan Data ini sejalan dengan RUU Perlindungan Data Pribadi yang mengamanatkan pembentukan lembaga otoritas perlindungan data pribadi. Dia mengatakan, DPR melalui Komisi I akan membuat Panja Kebocoran Data.

Advertising
Advertising

Ihwal Satgas Perlindungan Data, Menko Polhukam Mahfud MD mengumumkan pembentukan Satgas ini pada Rabu, 14 September 2014. Dia mengatakan pembentukan Satgas Perlindungan Data dilakukan untuk melindungi data—terutama data negara—dari ancaman kebocoran ataupun peretasan sebagaimana yang dilakukan Bjorka.

“Nah, kami (pemerintah) membuat satgas untuk lebih berhati-hati (melindungi dan mengamankan data),” ujar Mahfud dalam konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu 14 September 2022.

Pembentukan Satgas Perlindungan Data, lanjut Mahfud, didasari peristiwa peretasan yang—terutama yang diklaim dilakukan Bjorka. Peretasan itu mengingatkan bangsa Indonesia tentang pentingnya membangun sistem keamanan siber yang lebih canggih. Dia juga mengatakan pembentukan Satgas ini sebagai salah satu amanat dari RUU Perlindungan Data Pribadi yang akan segera disahkan DPR.

RIRI RAHAYU | ANTARA

Baca Juga: Saling Lempar Tanggung Jawab Atasi Kebocoran Data Pribadi

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Tolak Revisi UU MK, 26 Akademisi Kirim Surat Terbuka ke Jokowi dan Puan

22 jam lalu

Tolak Revisi UU MK, 26 Akademisi Kirim Surat Terbuka ke Jokowi dan Puan

Puluhan akademisi menolak revisi UU MK dengan mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Jokowi dan Ketua DPR Puan Maharani. Apa isinya?

Baca Selengkapnya

Tanggapi Revisi RUU Penyiaran, Menkominfo: Investigasi, Masa Harus Dilarang?

1 hari lalu

Tanggapi Revisi RUU Penyiaran, Menkominfo: Investigasi, Masa Harus Dilarang?

Menkominfo Budi Arie Setiadi tanggapi revisi RUU Penyiaran yang salah satunya isinya melarang investigasi jurnalistik

Baca Selengkapnya

Dapat Sanksi Lagi dari DKPP, Ini Reaksi Ketua KPU Hasyim Asy'ari

2 hari lalu

Dapat Sanksi Lagi dari DKPP, Ini Reaksi Ketua KPU Hasyim Asy'ari

Ketua KPU menyebutkan pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak yang punya otoritas dan kemampuan mengamankan data.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta RUU Penyiaran yang Menuai Polemik

2 hari lalu

Fakta-fakta RUU Penyiaran yang Menuai Polemik

RUU Penyiaran yang saat ini dalam proses harmonisasi di Baleg DPR RI tersebut dianggap dapat menghambat kebebasan pers di Indonesia. Sejauh mana?

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Disanksi Kebocoran Data, Begini Posisi Perkaranya

2 hari lalu

Ketua KPU Disanksi Kebocoran Data, Begini Posisi Perkaranya

DKPP memutuskan menjatuhkan sanksi berupa peringatan kepada ketua dan jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) atas gugatan DPT yang diduga bocor.

Baca Selengkapnya

Komunitas Pers Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran: Ini Kata AMSI, AJI, IJTI, PWI, dan Konstituen Dewan Pers Lain

2 hari lalu

Komunitas Pers Ramai-ramai Tolak RUU Penyiaran: Ini Kata AMSI, AJI, IJTI, PWI, dan Konstituen Dewan Pers Lain

Konstituen Dewan Pers ramai-ramai tolak RUU Penyiaran yang bisa mengekang kemerdekaan pers. Apa kata AJI, PWI, IJTI, AMSI dan lainnya?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Tegas Tolak RUU Penyiaran, Ini 7 Poin Catatannya

2 hari lalu

Dewan Pers Tegas Tolak RUU Penyiaran, Ini 7 Poin Catatannya

Dewan Pers menolak draf RUU Penyiaran. Berikut 7 poin lengkap catatan penilakannya.

Baca Selengkapnya

KPK Buka Peluang Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang di Sidang Syahrul Yasin Limpo, Bahas Kebocoran BAP

10 hari lalu

KPK Buka Peluang Hadirkan Febri Diansyah dan Rasamala Aritonang di Sidang Syahrul Yasin Limpo, Bahas Kebocoran BAP

Eks Sespri Kasdi Subagyono minta perlindungan LPSK karena BAP miliknya di KPK bocor ke tangan Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

14 hari lalu

Investigasi Tempo Ungkap Perusahaan Israel Diduga Pasok Spyware ke Indonesia sejak 2017

Empat perusahaan Israel diduga memasok spyware dan surveillance ke Indonesia sepanjang 2017-2023. Polri jadi salah satu sasaran target pengguna.

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

16 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya