Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (ketiga) kiri menyapa warga saat blusukan di Pasar Manis Purwokerto, Banyumas, Jateng, Senin 18 Juli 2022. Ganjar melakukan blusukan di Pasar Manis saat melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Banyumas, untuk memantau fluktuasi harga bahan pokok dalam upaya pengendalian inflasi di Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
TEMPO.CO, Semarang -Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengalokasikan anggaran sekitar Rp 60 miliar untuk bantuan bagi warga terdampak kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM. Anggaran tersebut berasal dari dana transfer umum atau DTU pemerintah pusat.
Ganjar mengaku telah mendapat arahan dari pemerintah pusat untuk menyiapkan bantalan dampak kenaikan harga BBM. "Kami coba back up dua persen dari dana transfer umum itu. Sehingga kami bisa melengkapi yang kurang," kata dia pada Rabu, 7 September 2022.
Menurutnya, jumlah tersebut bisa bertambah karena dalam waktu dekat bakal dibahas anggaran pendapatan dan belanja daerah atau APBD perubahan. "Nanti kami akan komunikasikan dengan DPRD untuk meminta bahwa alokasi perubahan anggaran ini bisa meng-handle dampak dari kenaikan BBM termasuk pengurangan kemiskinan," tuturnya.
Guna memastikan dampak kenaikan BBM tak meluas, Ganjar mengatakan akan meningkatkan jangkauan program sosial Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Program itu antara lain asuransi untuk nelayan, program sektor pertanian, dan jaminan bagi masyarakat yang tak tercover oleh BPJS melakui Kartu Jateng Sejahtera.
Kemudian sektor yang menurut Ganjar merasakan dampak langsung kenaikan BBM adalah pengemudi ojek dan buruh. "Ojol saya minta betul-betul diperhatikan karena dia yang pengguna paling banyak transportasinya agar kemudian bisa mendapatkan jaminan," ucapnya. "Kawan-kawan buruh juga betul-betul diperhatikan."