Rupiah Menguat ke 14.887,5 per USD, Analis: Pasar Apresiasi Kenaikan Harga BBM

Selasa, 6 September 2022 10:46 WIB

Petugas penukaran mata uang asing tengah menghitung uang pecahan 100 dolar Amerika di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020. Penguatan rupiah terjadi bersamaan dengan tren apresiasi mata uang Asia terhadap dolar AS. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kurs rupiah dibuka menguat terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Selasa, 6 September 2022, bersama sejumlah mata uang di Asia.

Data Bloomberg menunjukkan rupiah menguat 0,13 persen atau 19,5 poin ke Rp 14.887,5 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,26 persen ke 109,535.

Selain rupiah, mata uang yen Jepang menguat 0,09 persen, dolar Singapura menguat 0,07 persen, won Korea Selatan menguat 0,08 persen, dan baht Thailand menguat 0,4 persen.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi sebelumnya memperkirakan rupiah hari ini bakal dibuka berfluktuatuf namun ditutup melemah di rentang Rp 14.880 - Rp 14.930 per Dolar AS.

Ia menilai dolar AS masih dalam posisi tertinggi setelah Rusia menghentikan pasokan gas ke Eropa. Hal ini pula yang meningkatkan kekhawatiran kekurangan energi saat musim dingin mendekat dan ekspektasi bahwa The Federal Reserve atau The Fed akan melanjutkan pengetatan moneter yang agresif, terutama setelah rilis data nonfarm payrolls yang lebih baik dari perkiraan pada Jumat mendatang.

Advertising
Advertising

"Pasar berjangka memperkirakan peluang lebih dari 50 persen The Fed akan menaikkan 75 basis poin pada pertemuan kebijakan September," tulis Ibrahim dalam riset harian, Senin, 5 September 2022.

Selanjutnya: Kenaikan harga BBM jadi salah satu penggerak utama di pasar finansial.

<!--more-->

Sebelumnya, raksasa energi Rusia Gazprom mengumumkan rencananya untuk menutup pipa Nord Stream ke Jerman segera setelah penutupan perdagangan gas alam di Eropa pada hari Jumat, dan beberapa jam setelah menteri keuangan G-7 telah menyepakati perlunya mengenakan batasan harga pada ekspor minyak Rusia.

Pergerakan rupiah juga dipengaruhi dari dalam negeri. Presiden Joko Widodo atau Jokowi beserta para menteri pada akhir pekan lalu mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar. Harga BBM naik sekitar 30 persen dari semula.

Kebijkan menaikkan harga BBM itu terpaksa diambil Pemerintah agar beban anggaran pemerintah tak semakin berat dengan kombinasi pergerakan rupiah dan harga minyak mentah. Namun begitu, belakangan harga minyak dunia terus melemah ke level US$ 86,77 per barel, dan bahkan diperkirakan akhir tahun ini di bawah US$ 80 per barel.

Adapun kenaikan harga BBM Bersubsid tersebut, menurut Ibrahim, bakal menjadi salah satu penggerak utama di pasar finansial Indonesia. Ia memperkirakan inflasi akan naik dan membuat rupiah melemah walaupun di awal-awal sempat menguat.

Meskipun kenaikan harga BBM itu bakal meningkatkan inflasi, mengerek suku bunga, dan merugikan konsumsi rumah tangga dalam jangka pendek, menurut Ibrahim, kalangan pasar mengapresiasinya. "Keputusan tersebut akan menghilangkan kebijakan menggantung yang membuat orang asing enggan membeli aset dalam rupiah," tuturnya.

BISNIS

Baca: Awas, Ada Link Palsu Pendaftaran Bansos yang Mencatut Logo Kemensos

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

2 jam lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

14 jam lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

15 jam lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

17 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

18 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

23 jam lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

3 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

3 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

4 hari lalu

AdaKami Fokus Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil

AdaKami akan berfokus pada pendanaan untuk usaha mikro dan kecil.

Baca Selengkapnya