Jurus Wali Kota Gorontalo Marten Taha Buat Permukiman Menghadap Sungai
Selasa, 6 September 2022 09:40 WIB
INFO BISNIS - Sebagian penduduk yang tinggal di tepi sungai atau pantai memilih rumahnya membelakangi perairan. Sebab dalam pola pikir mereka, sungai atau laut adalah "tempat pembuangan".
Wali Kota Gorontalo Marten Taha ingin mengubah pandangan tersebut supaya masyarakat dapat mengambil manfaat dari keberadaan sungai dan pantai.
"Saya ingin permukiman yang sebelumnya membelakangi sungai dan pantai jadi menghadap ke sana," kata Marten saat berkunjung ke kantor Tempo pada Jumat, 2 September 2022.
Kota Gorontalo dialiri dua sungai besar, yakni Sungai Bone dan Sungai Bolango. "Kami merevitalisasi dua sungai ini,” ujarnya.
Pemerintah Kota Gorontalo membuat pedestrian di tepian sungai, meninggikan bantaran sungai, mengeruk lumpur yang mengendap di sungai, dan membangun spot-spot menarik di sepanjang area pedestrian. "Ada bangku-bangku supaya masyarakat nyaman untuk duduk-duduk di sana juga ada jogging track buat yang ingin berolahraga," kata Marten Taha.
Revitalisasi dua sungai ini tak hanya membuat masyarakat lebih menghargai alam, namun juga merasakan manfaat untuk perekonomian dan keselamatan. Musababnya, penyebab banjir di Kota Gorontalo adalah aliran sungai yang tinggi dan meluap saat curah hujan tinggi. Daerah aliran sungai di Kota Gorontalo seluas 133.078 hektare dengan panjang sungai 150 kilometer dan lebar rata-rata sungai 75 meter.
Selain Kota Gorontalo, Sungai Bone juga melintasi sebagian Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone Bolango. Tak hanya aliran sungai yang berkelok, sumbatan, dan pendangkalan, penyebab banjir di dua kabupaten dan satu kota di Provinsi Gorontalo ini adalah kerusakan pada hulu sungai dan kerusakan kawasan hutan akibat aktivitas pertambangan dan pembukaan lahan pertanian.
Di Pantai Tamendao, pemerintah Kota Gorontalo membenahi kawasan tepian dengan membangun penangkal ombak, membuat jalan paving block selebar 4-5 meter, dan mendirikan sentra-sentra kuliner. "Jadi, rumah-rumah yang sebelumnya membelakangi laut, kini menghadap ke laut," katanya. Pengunjung Pantai Tamendao disarankan datang pada sore hari untuk menikmati pemandangai matahari terbenam sambil menikmati aneka jajanan khas Gorontalo.
Dengan membenahi kawasan perairan, baik sungai maupun pantai, dan membuat permukiman menghadap ke sungai dan pantai, Marten Taha mengatakan, aktivitas pariwisata turut terdongkrak. "Destinasi wisata di Kota Gorontalo umumnya adalah wisata budaya dan sejarah," katanya. Objek wisata itu adalah Benteng Otanaha yang dibangun pada 1522 dan Monumen Nani Wartabone, proklamator kemerdekaan Indonesia di Gorontalo pada 23 Januari 1942. Gorontalo menjadi wilayah paling awal di Indonesia yang memerdekakan diri. (*)