1,3 Miliar Data Sim Card Bocor, Kominfo: Baru 15-20 Persen yang Cocok

Senin, 5 September 2022 14:48 WIB

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyampaikan sambutannya dalam pembukaan forum Digital Innovation Network (DIN) G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Sabtu 3 September 2022. Forum yang berlangsung hingga 4 September 2022 tersebut dihadiri pihak pemerintah, swasta, perusahaan rintisan atau start up, hingga korporasi global dari negara-negara peserta G20 dan membahas solusi global dari tantangan-tantangan masa kini lewat inovasi teknologi serta digitalisasi. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat, tidak semua data SIM Card yang bocor baru-baru ini adalah data yang valid. Dari hasil penelusuran sementara dengan operator seluler di Indonesia, baru 15-20 persennya yang mendekati kecocokan data dari total 1,3 miliar data SIM Card yang bocor.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komindo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, penelusuran pencocokan data yang bocot itu tengah dilakukan oleh para operator seluler yang ada di Indonesia, seperti Telkomsel, XL, Indosat, Samrtfren, hingga 3 bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

"Dari data sampelnya aja, mereka masih cek, hanya 2 file aja itu, dari 15-20 persen yang dilaporkan ke kami yang cocok," kata dia saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin, 5 September 2022.

Data yang cocok itu mayoritas merupakan data nomor telepon masyarakat, karena ketika dihubungi, nomornya masih aktif dan bisa nyambung. Namun, untuk data lainnya yang bocor, seperti Nomor Induk Kependudukan (NIk) kata Semuel belum ada informasi kecocokan, termasuk alamat dan data lainnya.

"Jadi ini mereka lagi bekerja, karena tidak persis datanya, masih ada misteri di dalamnya. Yang sudah pasti NIK dan nomor sim cardnya, tapi itupun setelah dicek itu tidak semuanya valid," ujarnya.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, Semuel mengungkapkan, dari hasil penelusuran bersama para operator itu, juga belum ditemukan darimana kebocoran data terjadi dan siapa yang membocorkan data itu. Sebab, dia mengatakan, 1,3 miliar data SIM Card yang bocot itu sangat banyak sehingga juga berpotensi dari luar negeri.

"Itu dia makanya fantastis kan, jumlah 1,3 miliar itu. Makanya misterinya di situ, nomornya di mana, apakah data di luar, kita enggak tau juga. Pastinya kalau bocor ada dua, ada serangan dari dalam dan ada dari luar, makanya itu kita minta dilakukan pengecekan," ucap dia.

Dia menuturkan kebocoran data ini menjadi tanggung jawab operator seluler karena mereka yang mengumpulkan data hingga mengelolanya. Tapi, dia menekankan, kebocoran data ini tidak bisa hanya diusut dan diberikan sanksi hanya dari sisi administraitif saja, melainkan juga harus diusur dari sisi pidananya karena dampaknya bisa ke kejahatan siber lainnya seperti penipuan.

"Ada 2 pelanggaran, satu pelanggaran administrasi dan satu lagi pelanggarna pidana. Yang pidananya ini seolah-olah tidak pernah dijelaskan ke publik seolah-olah pahlwan. Bahwa memang perlu setiap instansi jaga keamanan dan kerahasiannya," ucapnya.

Sebelumnya, kabar kebocoran data pribadi itu diduga telah diperjualbelikan di salah satu situs hacker. Data tersebut merupakan hasil registrasi ulang SIM Card yang diunggah oleh sebuah akun bernama Bjorka di forum breached.to.

Bjorka mengeklaim memiliki 1.304.401.300 data registrasi kartu SIM atau sebanyak 87 GB yang berisi nomor induk kependudukan (NIK), nomor telepon, operator seluler yang digunakan dan tanggal penggunaan.

Akun itu juga mengaku telah membagikan 2 juta data sampel yang telah dikumpulkan dari 2017 hingga 2020. Ia menampilkan sampel data tersebut, dan diketahui terdapat sejumlah nama operator telekomunikasi, di antaranya Telkomsel, Indosat, Tri, XL, dan Smartfren.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Presiden: Indonesia Digital Test House Sangat Diperlukan

18 jam lalu

Presiden: Indonesia Digital Test House Sangat Diperlukan

Jokowi memastikan perangkat-perangkat yang ada di BBPPT sudah sangat canggih.

Baca Selengkapnya

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

1 hari lalu

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

Polisi telah menangkap 142 tersangka dari 115 kasus judi online dalam rentang pada periode 23 April hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

1 hari lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

1 hari lalu

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan IDHT memperkuat ekosistem digital lokal.

Baca Selengkapnya

Kominfo Akan Panggil Penerbit Game Online soal Klasifikasi Umur dan Adegan Berbahaya

2 hari lalu

Kominfo Akan Panggil Penerbit Game Online soal Klasifikasi Umur dan Adegan Berbahaya

Kominfo akan sosialisasi larangan peredaran game online yang memunculkan indikasi kekerasan berupa darah darah hingga soal klasifikasi umur.

Baca Selengkapnya

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

4 hari lalu

Kominfo Jamin Keamanan Siber saat Penyelenggaraan World Water Forum di Bali

Kominfo menggandeng BSSN untuk menjaga keamanan siber selama penyelenggaraan World Water Forum ke-10 di Bali

Baca Selengkapnya

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

4 hari lalu

Ponsel Asing Bakal Disortir Balai Pengujian Perangkat, Dilarang Jual Bila Gagal Uji

Balai Pengujian Perangkat Telekomunikasi di Tapos, Depok, akan menjadi gerbang bagi produk gawai asing yang akan masuk ke pasar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

5 hari lalu

Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

Kementerian Kominfo yakin kedatangan investor asing seperti Starlink tak akan mengganggu bisnis perusahaan penyedia layanan telekomunikasi eksisting.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

5 hari lalu

Pemerintah Indonesia akan Berangkat ke Australia untuk Belajar Publisher Right

Indonesia akan mempelajari publisher rights langsung dari Australia, negara yang berpengalaman mengatur hubungan pers dan platform digital.

Baca Selengkapnya

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

5 hari lalu

Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.

Baca Selengkapnya