Indonesia Tidak Boleh Pilih Opsi IMF

Reporter

Editor

Rabu, 10 September 2003 10:42 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Revrisond : Karena ketiga opsi itu tidak ada manfaatnya bagi Indonesia. Indonesia harus benar-benar mengakhiri program dengan IMF tahun ini. Dan tidak memilih satupun opsi yang ditawarkan oleh lembaga keuangan internasional ini. Karena ketiga opsi itu tidak ada manfaatnya bagi Indonesia, tegas Ekonom dari UGM Revrisond Baswier kepada Tempo News Room melalui sambungan telepon, Kamis (8/5). Direktur IMF Asia Pasifik Daniel Citrin mengatakan pihaknya mengajukan tiga opsi ke pemerintah pasca berakhirnya program. Pertama, Indonesia mendapatkan pinjaman baru dengan jangka waktu 8-12 bulan. Kedua, precaution stand by arrangment atau tetap ada Loi tapi tidak ada pinjaman. Ketiga, post monitoring atau IMF tetap memonitor Indonesia setiap enam bulan sekali. Karena, kata Revrisond, dengan memilih salah satu opsi itu, Indonesia sama saja memberikan kesempatan kepada IMF untuk bercokol di negara ini. Bahkan, tanpa letter of intent pun, IMF masih memiliki peluang. Karena pinjaman Indonesia yang melebihi quota hingga 300 persen. Selain memutuskan kontrak, kita harus mengembalikan seluruh pinjaman, katanya. Revrisond melihat cadangan devisa Indonesia masih cukup kuat. Meski, US$ 8 miliar pinjaman IMF di cadangan devisa harus dikembalikan. Begitu juga secara fiskal dan moneter Indonesia tidak ada masalah. Kata dia, utang luar dan dalam negeri tidak terlalu besar. Yang jadi problem ada pihak-pihak tertentu di Indonesia, yaitu mafia Barkley yang memang membutuhkan back-up IMF, ungkap dia. Senada dengan Revrisond, Ekonom dari UI Mohammad Sadli mengatakan di atas kertas cadangan devisa sebesar US$ 23 miliar cukup. Tapi, ini akan berbahaya bagi pasar. Indonesia, kata dia, bisa kehilangan kepercayaan pasar internasional dengan cadangan itu. Dengan cadangan itu, ini akan menimbulkan bahaya market, ujar dia. Karenannya, opsi pertama IMF merupakan pilihan yang paling baik bagi pemerintah. Karena pemerintah akan aman dari segi fiskal dan moneter pada tahun 2004. Sehingga situasi makro ekonomi Indonesia akan stabil. Tapi itu bila ditinjau tanpa pertimbangan politik. Tapi kalau masukan politik, opsi ketiga paling aman, katanya. Sedangkan Ketua Komisi Keuangan dan Perbankan DPR Max Moein menambahkan opsi pertama dan kedua IMF tidak jauh beda dengan saat ini, yaitu Indonesia di bawah program IMF. Secara politis sekarang sesuai TAP MPR itu yang ketiga yang harus diambil, kata dia, Tapi ini kan tawaran bisa terima, bisa dicuekin. Baik Revrisond, Sadli dan Moein sepakat kalau Indonesia siap untuk mengakhiri program tahun ini. Hanya saja Sadli mengingatkan ada resiko yang harus dihadapi. Misalnya, penjadwalan utang Paris Club yang tidak lagi. Tim ekonomi juga harus bekerja lebih keras lagi, ujar Sadli. Sedangkan, kata Moein, akan ada goncangan dalam anggaran belanja, jika Indonesia jadi mengakhiri programnya tahun ini. Tapi, ia yakin pemerintah mampu menghadapi itu. Caranya, antara lain dengan menerbitklan obligasi untuk menutupi financing gap. Karena tim ekonomi presiden sudah punya exit strategy, meski tim Menko Perekonomian masih belum siap, tambah dia. (Kurniawan -TNR)

Berita terkait

SK Rektor soal UKT Belum Terbit, BEM UI: Nasib Mahasiswa Baru Terkatung-katung

9 menit lalu

SK Rektor soal UKT Belum Terbit, BEM UI: Nasib Mahasiswa Baru Terkatung-katung

Ketua BEM UI Verrel Uziel mengaku menerima banyak laporan dari mahasiswa baru yang diterima lewat jalur SNBP dan talent scouting yang belum mengetahui soal biaya kuliah.

Baca Selengkapnya

UKT Naik, Ini Biaya Kuliah UI 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

9 menit lalu

UKT Naik, Ini Biaya Kuliah UI 2024/2025 Jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri

Rincian biaya UKT jalur SNBP, SNBT, PPKB, SJP, dan SIMAK UI tahun akademik 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Grup EXO yang Pernah Gondol Billboard Music Awards

12 menit lalu

Sepak Terjang Grup EXO yang Pernah Gondol Billboard Music Awards

Sejak resmi dibentuk pada 8 April 2012, EXO telah memenangkan berbagai gelar bergengsi, termasuk Penghargaan Musik Mnet Asian, Golden Disk Awards, dll

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Pemain Timnas Guinea U-23 yang Merumput di Liga Eropa

14 menit lalu

Daftar 16 Pemain Timnas Guinea U-23 yang Merumput di Liga Eropa

Beberapa pemain Timnas Guinea diketahui bermain di liga Eropa, siapa saja?

Baca Selengkapnya

Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024 yang Meraih Perak Tiba di Jakarta, Disambut Menpora

14 menit lalu

Tim Piala Thomas dan Piala Uber 2024 yang Meraih Perak Tiba di Jakarta, Disambut Menpora

Para atlet bulu tangkis dari tim Piala Thomas dan Piala Uber Indonesia, yang sama-sama meraih perak, telah kembali ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

19 menit lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

21 menit lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

24 menit lalu

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

Berita Top 3 Dunia pada Senin 6 Mei 2024 berkutat soal saling serang Hamas dan Israel di Rafah, kota di selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

24 menit lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

24 menit lalu

Bukan Lewat YIA, 3 Ribuan Calon Jemaah Haji Yogyakarta Tahun Ini tetap Terbang Lewat Bandara Solo

Yogyakarta International Airport saat ini masih belum memiliki asrama haji untuk embarkasi.

Baca Selengkapnya