Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah, Sentimen Kenaikan The Fed Masih Kuat

Rabu, 24 Agustus 2022 16:57 WIB

Warga mengikuti sosialisasi ciri keaslian Rupiah di Kota Langgur, Maluku Tenggara, Maluku, 5 November 2018. Bank Indonesia menerima penukaran uang lama atau uang lusuh dengan kualitas fisik 3/4 bagian yang utuh. Artinya, bila ada uang kertas yang robek dalam 1/4 bagiannya, masih bisa ditukar ke uang baru. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ditutup melemah, dibayangi spekulasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).

Rupiah ditutup melemah 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.848 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.838 per dolar AS.

"Sentimen naiknya dolar AS nampak didukung spekulasi kenaikan suku bunga secara agresif pada pertemuan bulan September mendatang," kata tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Pelaku pasar masih berspekulasi akan kenaikan sebesar 50 basis poin pada September mendatang, setelah beberapa pejabat The Fed menyuarakan dukungan mereka terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga yang agresif kembali untuk pertemuan selanjutnya.

Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran mereka bahwa turunnya inflasi di AS masih bersifat sementara akibat kebijakan kenaikan suku bunga agresif The Fed pada dua bulan terakhir.

Dengan komentar terbaru dari anggota The Fed, Neel Kashkari, pada pagi ini, menyebutkan The Fed belum bisa menekan program kenaikan suku bunga selama belum ada bukti konkrit tingkat inflasi stabil pada level 2 persen di AS.

Sementara Gubernur The Fed Jerome Powell sempat berpendapat bahwa The Fed tidak akan mengambil langkah agresif kembali pada pertemuan-pertemuan pada 2022, sebagai sikap hati-hati karena kenaikan suku bunga agresif secara terus menerus dapat berbalik berimbas negatif bagi ekonomi.

Pengamat dari perusahaan Goldman Sachs memandang Powell masih sangat mungkin tetap bertahan untuk tidak mengambil langkah agresif pada pertemuan September mendatang walau tetap terbuka pada kenaikan suku bunga sebesar 25 bps - 50 bps.

Pelaku pasar menantikan pidato Powell pada Jumat (26/8) pekan ini pada Simposium Jackson Hole di AS, untuk mencari petunjuk kebijakan yang akan diambil The Fed bulan depan.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.844 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.822 per dolar AS hingga Rp14.873 per dolar AS.

Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa menguat ke posisi Rp14.851 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.893 per dolar AS.




Berita terkait

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

19 jam lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

1 hari lalu

Rupiah Menguat di Angka Rp 16.088

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di angka Rp 16.088 pada perdagangan akhir pekan ini.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

Rupiah Ditutup Menguat ke Level Rp16.185, Analis: The Fed Membatalkan Kenaikan Suku Bunga

Data inflasi bulan April dinilai bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila hasilnya masih di kisaran 3,0 persen year on year.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Nilai Tukar Rupiah Terus Melemah, Astra Tebar Dividen Rp 21 T

Nilai tukar rupiah ditutup melemah pada levep Rp 16.259 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

4 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

4 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya