Mentan: Kompensasi bagi Peternak yang Terdampak PMK Pasti Cair

Rabu, 24 Agustus 2022 15:21 WIB

Dokter hewan memeriksa mulut seekor hewan kurban sebelum disembelih saat perayaan Hari Raya Idul Adha di depan Masjid Ihyaul Qulub di Tirtasani, Karangploso, Malang, Jawa Timur, Minggu, 10 Juli 2022. Panitia pemotongan hewan kurban setempat berupaya menghadapi wabah PMK dengan menggandeng dokter hewan serta mendatangkan Juru Sembelih Halal (Juleha) bersertifikasi untuk memastikan kesehatan dan kehalalan daging hewan kurban sebelum dibagikan ke masyarakat. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan peternak yang terdampak penyakit mulut dan kuku (PMK) mendapatkan dana kompensasi sebesar Rp 10 juta per ekor. Proses pencairannya, kata dia, harus sesuai ketentuan yang berlaku.

"Yang jelas kurang lebih Rp 10 juta per ekor tapi kan harus betul-betul jelas nih yang dipotong benar-benar yang PMK, yang kedua kapan kamu potong, kan kita nanti diperiksa juga," kata dia di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu, 24 Agustus 2022.

Syahrul mengklaim, proses pencairan dana kompensasi itu tidak ada yang terkendala dan saat ini sudah berjalan. Tapi, dia lupa jumlah banyaknya pencairan dana kompensasi yang sudah diproses. Pencairan dananya akan langsung masuk ke rekening bank peternak yang terdampak.

Apalagi, dia melanjutkan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) di daerah-daerah sudah turun langsung mengawasi proses pencairan dana kompensasi tersebut. Petunjuk teknis proses pencairan pun kata dia juga sudah diterbitkan.

"BPKP setiap daerah turun, selain itu tidak ada transfer uang fisik, bank to bank, enggak adalagi lah, siapa yang mau ditangkap. Ada SOP nya, Juknisnya, enggak bisa dikeluarkan tanpa itu. Ditangkap kita," kata Syahrul.

Advertising
Advertising

Menurut Syahrul, berapapun peternak yang mengajukan dana kompensasi terhadap ternaknya yang terdampak PMK pasti akan dibayarkan Kementan. Sebab, dia mengatakan, anggarannya sudah ada di Kementan.

"Berapapun jumlahnya yang ada kita selesaikan. Yang enggak lancar itu kalau belum terklarifikasi di daerah, kan kita cuma juru bayar aja, teknisnya ada di daerah dan sejauh ini keliatannya oke karena BPKP di daerah semua turun," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Suharyanto mengatakan, ketentuan kompensasi yang diberikan jika hewan ternak tersebut sudah tidak bisa diselamatkan.

Ia berujar, dalam tahap pencegahan Satgas akan melakukan testing terlebih dahulu pada hewan yang dicurigai terinfeksi PMK. Instrumen yang digunakan adalah Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Elisa Reader.

Jika hasil tes itu menunjukkan hewan ternak PMK terinfeksi PMK, kata Suharyanto, maka Satgas akan melakukan prosedur pengobatan dan karantina. Kemudian setelah diobati, hewan ternak akan divaksinasi.

Sedangkan untuk hewan ternak yang tidak terselamatkan atau mati, kata Suharyanto, kompensasi baru diberikan pada peternak.

"Barulah peternak kecil ini yang ternaknya mati karena wabah PMK, pemerintah akan memberi ganti rugi sebesar Rp10 juta per ekor" tuturnya.

RIANI SANUSI PUTRI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

3 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

13 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

1 hari lalu

Kementan Terbitkan Permentan No.01 Tahun 2024, Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Revisi Permentan untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

1 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

1 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

1 hari lalu

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

Saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga di tingkat petani maupun di tingkat peternak.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

1 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

2 hari lalu

Panen Jagung di Sumbawa, Presiden Tekankan Pentingnya Jaga Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya