Wacana RI Impor Minyak Mentah dari Rusia, Energy Watch: Berani Lawan Amerika?

Senin, 22 Agustus 2022 16:24 WIB

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan ragu-ragu Indonesia siap menghadapi risiko embargo dari Amerika Serikat jika mengimpor minyak mentah dari Rusia. Wacana impor itu kembali mencuat setelah disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

“Secara politik, ini mampu enggak kita menghadapinya? Sama transaksinya harus menggunakan Ruble. Ini saya khawatir, emang kita berani lawan AS (Amerika Serikat) dan sekutunya?” ujar Mamit.

Mamit mengakui Indonesia berkesempatan mendapatkan harga minyak mentah 30 persen lebih murah ketimbang harga acuan minyak dunia jika mengimpor dari Rusia. Rencana ini, kata dia, bisa membantu beban keuangan negara dan PT Pertamina (Persero) sehingga mendorong harga BBM lebih terjangkau.

Hanya, Mamit memberikan beberapa catatan jika wacana itu benar-benar dilakukan. Pertama, dia melanjutkan, negara perlu memastikan kesiapan kilang Pertamina dalam merefinery minyak dari Rusia.

Pemerintah perlu memperhatikan kecocokan spek minyak Rusia dengan spek kilang yang dimiliki Pertamina. Kedua, negara harus memiliki sikap saat menghadapi ancamana embagro dari Amerika Serikat dan sekutunya.

Advertising
Advertising

Selain itu, dia berujar, Indonesia akan menghadapi mekanisme pembelian yang rumit karena nilai tukarnya menggunakan Ruble. "Bisakah pemerintah menghadapi semuanya? Jadi saya kira wacana ini sulit untuk dilakukan karena banyak yang harus di persiapkan. Enggak semudah seperti yang disampaikan Pak SU (Sandiaga Uno),” katanya.

Sandiaga Uno sebelumnya mengatakan Indonesia bisa memanfaatkan momentum perang Rusia dan Ukraina untuk mendapatkan minyak mentah dengan harga murah.
"Kalau buat teman-teman CEO master mind ambil enggak? Ambil. Pak Presiden Joko Widodo alias Jokowi juga mikirnya sama. Ambil,” katanya seperti dikutip dari video yang diunggah melalui akun Instagram pribadinya, 20 Agustus 2022.

Meski demikian, Sandiaga mengakui tak banyak pihak setuju. Musababnya, Indonesia akan berisiko menghadapi ancaman embargo dari Amerika Serikat. “Ya biarin saja kalau diembargo, paling kita enggak bisa makan McDonlad. Makan Baba Rafi-lah,” tutur dia.

Adapun Sandiaga menduga di tengah perang, Rusia mengambil keuntungan besar dari penjualan minyak mentahnya. Rusia, kata dia, setiap harinya mengapalkan minyak dengan harga di bawah pasar dan keuntungannya US$ 6 miliar per hari.

“Cost of war kira-kira berapa? US$ 1 miliar, jadi Rusia profit setiap hari berpaa? US$ 5 miliar,” ujar dia.

Melihat itu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu melanjutkan, Indonesia semestinya kudu pintar memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan harga minyak murah. Salah satu negara yang sudah melakukannya adalah India.

Wacana mengimpor minyak Rusia sejatinya telah muncul sejak Maret lalu. Rencana pembelian bahan bakar mentah itu disampaikan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam rapat bersama DPR. Kala itu, Nicke mengatakan perseroan sedang menyiapkan proses pembelian secara business to business atau B to B.

Nicke menuturkan, selain dengan Kementerian Luar Negeri, perusahaan minyak negara berkoordinasi dengan Bank Indonesia. Ia memastikan proses pembelian tersebut tidak akan menimbulkan persoalan politis sepanjang perusahaan yang bekerja sama dengan Pertamina tidak terkena sanksi.

Namun dua bulan kemudian, Pertamina mengumumkan batal membeli minyak mentah dari negeri beruang merah. Perusahaan pelat merah itu beralasan stok BBM di dalam negeri mencukupi untuk kebutuhan masyarakat.

Baca: Harga BBM Naik, Benarkah Harga BBM di Indonesia Termurah di Asia Tenggara?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Terkini: 4 Negara Ini Kendalikan Bandar Judi Online di Indonesia, Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu Bikin Harga Tanah Melonjak

18 jam lalu

Terkini: 4 Negara Ini Kendalikan Bandar Judi Online di Indonesia, Rumah Pensiun Jokowi di Colomadu Bikin Harga Tanah Melonjak

Kepolisian menyebut mayoritas bandar judi daring atau judi online yang beroperasi di Indonesia dikendalikan dari negara-negara kawasan Mekong.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, Asumsi APBN Rp 15 Ribu per Dolar AS

1 hari lalu

Sri Mulyani: Rupiah Sudah Terdepresiasi 6,25 Persen, Asumsi APBN Rp 15 Ribu per Dolar AS

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan awal tahun hingga saat ini, rupiah tercatat mengalami depresiasi 6,25 persen dibanding akhir 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonom Khawatir Pelemahan Rupiah Bikin Harga BBM Bersubsidi Naik: Tekan Daya Beli Masyarakat, Bahaya untuk Konsumsi Domestik

1 hari lalu

Ekonom Khawatir Pelemahan Rupiah Bikin Harga BBM Bersubsidi Naik: Tekan Daya Beli Masyarakat, Bahaya untuk Konsumsi Domestik

Ekonom Celios menyebut pelemahan rupiah terhadap dolar AS secara berkepanjangan berpotensi menyebabkan subsidi BBM membengkak.

Baca Selengkapnya

Rusia Kutuk Upaya Kudeta Militer Bolivia

1 hari lalu

Rusia Kutuk Upaya Kudeta Militer Bolivia

Rusia pada Kamis 27 Juni 2024 mengutuk percobaan kudeta militer Bolivia

Baca Selengkapnya

Aksi Balasan, Kementerian Luar Negeri Rusia Berlakukan Pembatasan pada Media dari Eropa

2 hari lalu

Aksi Balasan, Kementerian Luar Negeri Rusia Berlakukan Pembatasan pada Media dari Eropa

Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan memberlakukan pembatasan pada media-media dari negara anggota Uni Eropa yang ada di Rusia

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kerja Sama Militer Rusia-Korut, Adik Ismail Haniyeh Jadi Korban Serangan Israel

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Kerja Sama Militer Rusia-Korut, Adik Ismail Haniyeh Jadi Korban Serangan Israel

Berita pertama dari deretan Top 3 Dunia tentang kerja sama militer Rusia dan Moskow yang mengusik Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Hamas 'Hargai' Upaya Rusia Perkuat Stabilitas Regional

2 hari lalu

Hamas 'Hargai' Upaya Rusia Perkuat Stabilitas Regional

Wakil Menlu Rusia mengatakan bahwa posisi negaranya tegas dalam isu Palestina dan mendukung hak-hak rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Rusia dan Ukraina Bertukar Masing-masing 90 Tawanan Perang

2 hari lalu

Rusia dan Ukraina Bertukar Masing-masing 90 Tawanan Perang

Rusia dan Ukraina kembali bertukar tawanan perang sebanyak masing-masing 90 orang, diawasi oleh UEA sebagai perantara.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Tunjuk Sergei Gennadievich Tolchenov Jadi Duta Besar Rusia untuk Indonesia

2 hari lalu

Vladimir Putin Tunjuk Sergei Gennadievich Tolchenov Jadi Duta Besar Rusia untuk Indonesia

Sergei Gennadievich Tolchenov telah diangkat menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Federasi Rusia untuk Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Pemerintah Tak Perlu Tahan Harga BBM Nonsubsidi Lebih Lama, Sesuaikan Harga Keekonomian

2 hari lalu

Pengamat: Pemerintah Tak Perlu Tahan Harga BBM Nonsubsidi Lebih Lama, Sesuaikan Harga Keekonomian

Ihwal potensi kenaikan harga BBM nonsubsidi pada Juli mendatang, PT Pertamina Patra Niaga belum membuat keputusan.

Baca Selengkapnya