TEMPO Interaktif, Jakarta: Perusahaan-perusahaan terbuka di sektor pertambangan mengalami penurunan pendapatan dan laba yang tajam tahun lalu. Hal itu disebabkan jatuhnya harga komoditas menyusul kemerosotan perekonomian dunia.
"Perubahan drastis ini paling terasa untuk perusahaan pertambangan mineral yang mengalami kemerosotan harga secara merata, khususnya nikel dan tembaga," kata Technical Advisor Pricewaterhouse Coopers Indonesia (PwC) Sacha Winzenried di Jakarta, Kamis (26/2).
Hasil survei tahunan PwC menunjukkan pendapatan perusahaan pertambangan terbuka turun tiga persen dibandingkan 2007. Sedangkan tingkat laba turun 33 persen dibanding 2007.
Namun perusahaan pertambangan batu bara masih menunjukkan peningkatan laba. Sebab negosiasi harga jual tahunan sudah disepakati di akhir 2007 dan awal 2008 ketika harga komoditas masih tinggi.
Hasil survei PwC juga menunjukkan kurangnya investasi dalam eksplorasi tambang baru. Pengeluaran untuk investasi terutama terjadi untuk penggantian pabrik dan peralatan untuk memelihara kegiatan operasional.
Skandal Korupsi, Venezuela Tangkap 9 Pejabat Perusahaan Tambang Negara
3 April 2023
Skandal Korupsi, Venezuela Tangkap 9 Pejabat Perusahaan Tambang Negara
Pihak berwenang Venezuela telah menahan sembilan pejabat dari konglomerat logam milik negara Corporacion Venezolana de Guayana (CVG) dalam penyelidikan korupsi.
Tambang Batu Hijau Bangun Smelter AMIN, Penyumbang Investasi Terbesar NTB
1 Februari 2023
Tambang Batu Hijau Bangun Smelter AMIN, Penyumbang Investasi Terbesar NTB
Proyek pembangunan smelter AMMAN yang dilakukan oleh PT Amman Mineral Industri (AMIN) menjadi penyumbang realisasi investasi terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada periode 2022.