Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung Dikirim Hari Ini, PT KCIC: Hadiah 17 Agustus

Jumat, 5 Agustus 2022 12:54 WIB

Pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek tunnel dua Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa 21 Juni 2022. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyatakan proyek tunnel dua Kereta Cepat Jakarta-Bandung itu telah berhasil ditembus yang menandakan 13 terowongan KCJB kini telah tersambung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi, mengatakan pengiriman perdana rangkaian kereta cepat (EMU) dan kereta inspeksi (CIT) mulai dikirimkan dari Cina ke Indonesia adalah hadiah untuk Indonesia. EMU dan CIT itu akan mulai dikirim dari Negeri Tirai Bambu itu pada Jumat, 5 Agustus 2022.

“Ini akan menjadi hadiah yang spesial bagi kita semua keluarga besar proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) untuk Indonesia yang akan merayakan Hari Kemerdekaan ke-77 yang jatuh pada tanggal 17 Agustus 2022,” ujar dia dalam konferensi pers virtual pada Jumat, 5 Agustus 2022.

Dwiyana menjelaskan pengiriman rangkaian KCJB perdana itu juga menandai sejarah bagi kedua negara. Selain dikirimkan di bulan kemerdekaan Indonesia, hal itu juga menjadi yang pertama bagi Cina untuk mengirimkan kereta cepatnya ke luar negeri.

Menurut Dwiyana proyek KCJB hadir sebagai wujud nyata dari kerja sama strategis antara Indonesia dan Cina. Proyek ini, kata dia, merupakan bagian dari program strategis nasional di bidang infrastruktur yang diamanatkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Presiden Xi Jinping untuk membangun konektivitas masa depan yang andal nyaman dan modern.

“Saat ini, progres investasi dari proyek KCJB sudah mencapai 85 persen. Namun, masih menyisakan beberapa pekerjaan, penyelesaian tunnel dua, kemudian pre loading, track laying, dan tentunya juga penyelesaian stasiun.

Advertising
Advertising

Penyelesaian manufaktur rangkaian EMU dan CIT di Cina membuktikan bahwa proyek KCJB akan semakin mantap menyelesaikan seluruh kegiatannya dengan target COD bulan Juni 2023. Dengan penyelesaian manufaktur EMU dan CIT, proyek ini akan memasuki tahap selanjutnya.

Dwiyana berharap pengiriman EMU dan CIT mulai dari pelabuhan Cina sampai ke Pelabuhan Tanjung Priok bisa berjalan dengan lancar. Pihaknya juga ingin memastikan kepada member kontraktor terutama China Railway International Co (CRIC) agar pengiriman ini bisa dikawal terutama terkait dengan pengiriman dari Tanjung Priok ke Stasiun Tegalluar.

“Kanena medannya cukup culit, melewati jalan darat atau tol. Kami harapak teman-teman CRIC bisa mengawal perjalanan agar tidak terjadi kendala yang tidak diinginkan,” tutur Dwiyana.

Salah satu mitra pembangunan KCJB, China Railway, memastikan kereta yang dibuat akan menyesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Perwakilan China Railway, Qian Ming, menjelaskan KCJB akan berdasarkan kereta jenis JR400AF, tapi disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.

Menurut dia, pihaknya telah melakukan pengaturan kembali sistem energinya, misalnya memasang alat anti gempa yang menyesuaikan dengan kondisi geografis dan budaya di Indonesia. “Ini sangat penting bagi operasional KCJB. Kami menyediakan tim untuk melakukan pemeriksaan sewaktu-waktu. Khususnya bagian teknis kereta ini termasuk memerikasa rel dan jaringan telekomunikasi,” ujar dia.

Menurut Qian Ming, semua yang ada di kereta tersebut benar-benar akan menyesuaikan dengan iklim di Indonesia, seperti hujan dan tanah yang basah. Selain itu, sejak 6 April-29 Mei 2022, China Railway juga telah melakukan tes uji coba di Qingdao dan Beijing dengan jarak tempuh 20.000 kilometer lebih, dengan kecepatan tertinggi 385 kilometer per jam.

EMU sekarang sudah selesai diproduksi dan akan dikirim ke Indonesia mulai hari ini. Qian Ming menurutkan, proyek KCJB ini sudah memasuki tahap persiapan operasi, naik dari tahap pembangunan. Sehingga tugasnya akan menjadi lebih berat lagi.

“Kita juga akan mengirim tim kerja yang elit untuk melakukan pengecekan agar menjamin kereta ini bisa beroperasi aman, dan memberikan perawatan yang sempurnya,” kata dia.

Baca Juga: Cina Sebut Kereta Cepat Didesain Khusus, Anti Gempa hingga Disesuaikan dengan Iklim Indonesia

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

11 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

16 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

17 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu

18 jam lalu

Kereta Cepat Whoosh Buka 48 Perjalanan per Hari, Tarif Mulai 150 Ribu

Beroperasinya 48 perjalanan harian Whoosh didasarkan pada hasil evaluasi periode sebelumnya yang menunjukan kebutuhan penambahan perjalanan reguler.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

21 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

1 hari lalu

Presiden Senang Produksi Jagung di Sumbawa Maju

Saat ini yang perlu dilakukan adalah menjaga keseimbangan harga di tingkat petani maupun di tingkat peternak.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

1 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya