Harga CPO Turun 4 Hari Berturut-turut, Petani Sawit: Semua Serasa Tak Berarti

Jumat, 5 Agustus 2022 07:00 WIB

Nurhakim, 30 tahun, mengumpulkan tandan buah kelapa sawit saat panen di perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kampar, di provinsi Riau, 26 April 2022. Jokowi mengakui bahwa kebijakannya melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng merugikan para petani sawit. REUTERS/Willy Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit (Apkasindo) Gulat Manurung mengatakan setelah aturan flush out atau FO tidak dilanjutkan, harga crude palm oil (CPO) malah turun berturut-turut selama empat hari. Ia mengungkapkan penantian para petani sawit yang cukup panjang terasa sia-sia.

Petani, ucap dia, kecewa lantaran harga CPO yang melorot ini berpengaruh terhadap harga tandan buah segar (TBS). "Pemerintah sudah mengulur waktu dengan meniadakan PE (pungutan ekspor) dan tidak memperpanjang flush out, tapi semua serasa tidak berarti," ujarnya saat dihubungi Tempo, Kamis, 4 Juli 2022.

Harga CPO pada 1 Agustus lalu dilego Rp 10.103 per kilogram. Esok harinya, harga CPO melorot menjadi Rp 9.923 per kilogram. Sempat naik sekitar Rp10.165 per kilogram, hari ini harga CPO kembali lesu menjadi Rp 10.100 per kilogram.

Adapun harga CPO pada akhir Juli adalah Rp 10.025 per kilogram. Bila dihitung, harga CPO pasca-berakhirnya aturan FO hanya sebesar Rp 140 per kilogram CPO. Sedangkan menurut Gulat, seharusnya harga tersebut sudah meningkat Rp 1.000 per kilogram.

Tidak kunjung naiknya harga CPO berdampak langsung terhadap harga TBS sawit yang tak jua melonjak. Menurut Gulat, ada regulasi yang tidak pas. Mustahil kata dia, kebijakan pemerintah memberhentikan FO dan menghapus pungutan ekspor sama sekali tak mengangkat harga CPO maupun TBS.

Advertising
Advertising

Musababnya, beban biaya sudah berkurang US$ 400--terdiri atas biaya pungutan ekspor US$ 200 dan bea keluar US $ 200. Ia berujar jika beban ekspor CPO saat ini hanya US $288, seharusnya harga CPO sudah berada menembus Rp 15 ribu per kilogram.

Dengan begitu, harga TBS sawit di tingkat petani bisa mencapai Rp 3.000 per kilogram--dua kali lipat dari saat ini Rp 1.400-1.800 per kilogram. Gulat pun menyarankan agar pemerintah mengesampikan kebijakan DMO dan DPO untuk sementara waktu untuk memperbaiki ekosistem industri sawit. Apalagi, kata dia, hal itu malah menjadi alasan korporasi pabrik kelapa sawit (PKS), Refinary, dan eksportir untuk menekan harga TBS Petani.

Harga Referensi CPO dari Kementeriam Perdagamgam pada sebesar US$ 872.27 per ton CPO. Artinya bea keluar akan menjadi US$ 33 per ton CPO. Jika dihitung, harga TBS akan menjadi US$ 839 atau setara Rp 12.585 per kilogram CPO. Kemudian, apabila ditransmisikan ke tingkat petani, harga TBS minimum menjadi Rp 2.500 per kilogram.

RIANI SANUSI PUTRI

Baca juga: Kementerian PUPR Belum Terima Anggaran Pembangunan IKN

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

2 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

2 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

3 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Indonesia Eksportir Sabun Kedua Terbesar di Mesir, Kalah Jauh dari Malaysia

33 hari lalu

Indonesia Eksportir Sabun Kedua Terbesar di Mesir, Kalah Jauh dari Malaysia

Indonesia menjadi eksportir sabun nomor 2 di Mesir pada 2023 dengan nilai USD 4,48 juta alias 16,54 persen impor sabun Mesir di dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Referensi CPO Tembus USD 857,62, Permintaan AS dan Cina Meningkat

35 hari lalu

Harga Referensi CPO Tembus USD 857,62, Permintaan AS dan Cina Meningkat

Harga referensi CPO tembus US$ 857,62 per metrik ton disebabkan meningkatnya permintaan dari Amerika Serikat dan Cina.

Baca Selengkapnya

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

40 hari lalu

Izin Kebun Sengon Ditanami Kelapa Sawit, Bos PT Green Forestry Indonesia Ditangkap di Bandara Depati Amir

Kejaksaan menangkap Bos PT Green Forestry Indonesia yang masuk dalam DPO. Salah gunakan izin kebun sengon untuk kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

41 hari lalu

PT Timah Bantah Mitranya Garap Lahan Perusahaan Sawit Malaysia

CV El Hana Mulia dalam melaksanakan aktivitasnya tetap berada di kawasan wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah.

Baca Selengkapnya

Mungkinkah Minyak Makan Merah Beri Ancaman Deforestasi Baru? Peneliti BRIN: Belum Tentu Semua Suka

43 hari lalu

Mungkinkah Minyak Makan Merah Beri Ancaman Deforestasi Baru? Peneliti BRIN: Belum Tentu Semua Suka

Minyak makan merah lebih murah dan bernutrisi. Pabrik pertama telah diresmikan Presiden Joko Widodo di Deli Serdang, 14 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

46 hari lalu

Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yakin minyak makan merah atau M3 bakal laku di pasaran sebagai alternatif minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

48 hari lalu

4 Perbedaan Minyak Makan Merah dengan Minyak Goreng Biasa

Apa saja perbedaan dari minyak makan merah dengan minyak goreng biasa?

Baca Selengkapnya