Kemendag Berencana Tingkatkan Biodiesel 35 Persen untuk Percepat Penyerapan TBS Petani

Senin, 25 Juli 2022 17:05 WIB

Petugas mengisi bahan bakar B30 pada kendaraan saat peluncuran B30 di kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6) Pemerintah melakukan uji coba penggunaan Bahan Bakar campuran Biodiesel 30% (B30) pada bahan bakar solar kendaraan bermesin diesel. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan rencana pemerintah meningkatkan program biodiesel menjadi 35 persen (B35) untuk mempercepat penyerapan tandan buah segar (TBS) sawit dalam negeri.

Saat ini, harga TBS sawit petani masih jauh dari yang diharapkan meski Pungutan Ekspor minyak sawit (CPO) sudah dinolkan.

Staf Khusus Menteri Perdagangan, Oke Nurwan, mengatakan bahwa langkah pemerintah ini dilakukan untuk mempercepat pengosongan fasilitas penyimpanan CPO. Dengan demikian, perusahaan kelapa sawit bisa cepat menyerap TBS dari petani, untuk diolah menjadi minyak goreng maupun biodiesel.

"Mungkin (program B35) sifatnya sementara dalam rangka upaya menyerap TBS dari petani. Setelah kembali lagi situasi normal, kita bisa kembali lagi ke B30," kata Oke dalam diskusi virtual, Senin 25 Juli 2022.

Program B35 sendiri artinya meningkatkan campuran minyak sawit mentah pada bahan bakar minyak dari sebelumnya 30 persen (B30) menjadi 35 persen.

Oke mengatakan, pungutan ekspor yang dinolkan tarifnya pada 16 Juli 2022 tidak serta-merta mendongkrak harga TBS petani. Pasalnya, ada sinyalemen tangki-tangki CPO yang menumpuk, sehingga ekspor sedikit menurun. Dengan begitu, eksportir sawit akhirnya membeli TBS dengan murah kepada petani.

“Ada kebijkan-kebijakan terkait pungutan yang dipersulit petani oleh pelaku ekpor, sehingga ekspornya berjalan baik dan harga internasional walaupun menurun sedikit, seharusnya harga TBS ini sudah sesuai dengan harga internasional dan tidak terlalu tertekan, karena harga internasional masih cukup bagus,” ujar Oke.

Hingga Mei 2022, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) mencatat konsumsi lokal minyak sawit mentah hanya mencapai 7,74 juta ton atau 38,94 persen dari total produksi pada Januari-Mei 2022 sebanyak 19,88 juta ton. Pada Januari-Mei 2021, konsumsi lokal hanya mencapai 7,68 juta ton dari total produksi selama lima bulan pertama 2021 sejumlah 19,6 juta ton.

Rata-rata konsumsi CPO di dalam negeri hanya mencapai 35 persen dari total produksi per tahun. Industri yang dinilai dapat meningkatkan konsumsi CPO dalam waktu dekat adalah industri biodiesel dengan meningkatkan program B30 menjadi B40. Artinya, campuran olahan CPO dalam bahan bakar solar naik dari 30 persen menjadi 40 persen.

Pada Januari-Mei 2022, konsumsi CPO oleh industri biodiesel mencapai 3,47 juta ton atau naik 24,1 persen dari realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar 2,8 juta ton. Pada 2021, total konsumsi CPO oleh industri biodiesel sejumlah 7,34 juta ton atau 15,65 persen dari total produksi CPO 2021 yang mencapai 46,88 juta ton.

Baca: Gandeng Pelni, Kemendag Kirim Minyak Goreng Curah untuk Tekan Harga di Papua

Berita terkait

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

5 hari lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

5 hari lalu

Naik, Harga Biodiesel per Mei 2024 jadi Rp 12.453 per Liter

Kementerian ESDM menetapkan harga indeks pasar bahan bakar nabati atau HIP BBN biodiesel per Mei 2024 sebesar Rp 12.453 per liter.

Baca Selengkapnya

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

7 hari lalu

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

Peritel produk makanan Super Indo Supermarket menghadirkan beragam promo potongan harga atau diskon di akhir April hingga menjelang Mei 2024.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

7 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

7 hari lalu

Harga Pangan Diklaim Normal, Zulhas: Kalau Terlalu Murah Petaninya Bangkrut

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengklaim sejumlah harga pangan telah berangsur normal. Yang mahal tinggal gula pasir.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

11 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

12 hari lalu

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau naik pada hari ini. Sejumlah bahan pangan itu adalah bawang, cabai daging, gula pasir, ikan dan garam.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

13 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

13 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

16 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya