Apkasindo: Harga TBS Naik Rp 100-150 Per Kilogram Hampir Semua Pabrik

Jumat, 15 Juli 2022 17:35 WIB

Sejumlah petani kelapa sawit menggelar aksi unjuk rasa di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta, Selasa, 17 Mei 2022. Para petani kelapa sawit yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) menuntut pemerintah untuk mencabut larangan ekspor minyak goreng dan Crude Palm Oil (CPO) yang berdampak pada anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit. TEMPO/ Cristian Hansen

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit (Apkasindo), Gulat Manurung mengatakan hari ini rata-rata harga tandan buah segar (Harga TBS) naik. Kenaikannya sebesar Rp 100 hingga Rp 150 per kilogram di hampir semua pabrik kelapa sawit (PKS).

"Info sementara hari ini naik Rp 100-150. Hal ini sebagai dampak dari naiknya harga CPO (crude palm oil) per tgl 14 Juni kemarin manjadi 8.000, sebelumnya 7.300 per kilogram CPO," ujar Gulat saat dihubungi Tempo, Jumat, 15 Juli 2022.

Selain itu, menurutnya, kenaikan harga TBS juga dipengaruhi oleh kuatnya permintaan petani pada pemerintah selama dua bulan terakhir. Permintaan itu di antaranya adalah mengurangi beban ekspor CPO.

Sebelumnya, petani sawit dari yang tergabung dalam Apkasindo juga mendesak pemerintah untuk menghapus regulasi DMO, DPO, FO (fush-out) dan usulan penurunan angka pungutan ekspor.

"Karena kuatnya teriakan masyarakat akan harga TBS petani pada dua bulan terakhir mengakibatkan pemerintah sedang menggesa regulasi pemangkasan pajak dan beban-beban TBS," kata dia.

Advertising
Advertising

Meski naik, harga TBS masih jauh dari harga sebelum larangan ekspor diterapkan pemerintah yaitu Rp 4.250 per kilogram.

Adapun Apkasindo mencatat harga rata-rata TBS milik petani sawit swadaya pada 14 Juli 2022 sebesar Rp 916 per kilogram. Harga rata-rata TBS terendah yaitu di Gorontalo dan Sukawati Selatan yaitu Rp 800 per kilogram. Sedangkan harga TBS petani bermitra senilai Rp 1.227 per kilogram. Harga rata-rata TBS terendah yaitu di Bangkulu dan Jambi yaitu Rp 1.000 per kilogram.

Gulat mengatakan TBS yang membusuk selama periode Mei dan Juni sebesar 967.680 ton. Hal itu karena TBS tidak laku di jual baik sebab PKS yang tutup. TBS juga busuk lantaran berhari-hari antri di PKS. Ia berujar, TBS yang busuk selama dua bulan atau setara dengan 193.536 ton CPO.

Jika TBS itu diolah menjadi minyak goreng, kata dia, sudah setara dengan 140.000 ton atau 170.000.000 liter. Jumlah tersebut sama dengan 85 persen dari total kebutuhan minyak goreng per bulan (200 juta liter).

Gulat mengungkapkan kini petani sawit sudah banyak yang menawarkan kebunnya untuk dijual atau tersandera akibat digunakan sebagai agunan pinjaman modal. "Dan kami juga mengamati bahwa tidak sedikit petani sawit yang terpaksa menunda menyekolahkan anak-anaknya karena keterbatasan pendapatan rumah tangga petani sawit," kata dia.

Menurut dia, ketidakpastian ini telah menjadi kesempatan bagi para pemilik PKS untuk menekan harga TBS petani dengan dalin tangki penyimpanan CPO yang sudah penuh. Belum lagi, kata Gulat, semakin naiknya potongan timbangan TBS yang dilakukan oleh PKS. Sebelumnya potongan berkisar tiga sampai tujuh persen. Saat ini sudah rata-rata potongan sebesar 20-30 persen dengan berbagai alasan, ujarnya.

"Pemerintah tidak berdaya melakukan pengawasan, bahkan surat edaran Menteri Pertanian pun tidak di patuhi oleh Pabrik Kelapa Sawit," tutur Gulat.

RIANI SANUSI PUTRI

Baca: Ekspor Minyak Sawit Juni Terbang 862 Persen saat Harga TBS Anjlok hingga Rp 800 Per Kilo

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

15 jam lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

17 jam lalu

Penjelasan Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta soal Pinjaman Rp 7 Miliar yang jadi Polemik

Margaret Christina Yudhi Handayani Rampalodji, istri bekas Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean menjelaskan asal-usul Rp 7 miliar.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

1 hari lalu

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan mengatakan ada penurunan impor non-migas pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

1 hari lalu

Tingkatkan Ekspor ke Amerika Selatan, Kemendag Akan Pakai Perjanjian Perdagangan Bilateral dengan Cile

Kemendag berencana memanfaatkan perjanjian dagang bilateralnya dengan Cile untuk meningkatkan ekspor ke Amerika Selatan.

Baca Selengkapnya

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

3 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

2.130 Perusahaan Kebun Sawit Ilegal Bakal Dikenai Denda?

3 hari lalu

2.130 Perusahaan Kebun Sawit Ilegal Bakal Dikenai Denda?

Ribuan perusahaan kebun sawit ilegal membabat 3,3 juta hektare hutan. Pengenaan denda disebut tak menghitung kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

7 hari lalu

Pengamat Energi UGM Kritik Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Pengamat energi UGM sebut pemerintah tegas terhadap larangan ekspor mineral mentah lain tapi lembek terhadap Freeport.

Baca Selengkapnya

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

10 hari lalu

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

Asisten Pidsus Kejati Sumbar Hadiman menjelaskan pemanggilan Bupati Solok Selatan itu terkait kasus dugaan korupsi penggunaan hutan negara tanpa izin.

Baca Selengkapnya