Bank Dunia Prediksi Inflasi Indonesia 3,6 Persen, Begini Dampaknya

Sabtu, 9 Juli 2022 13:45 WIB

Pembeli bersiap membayar cabai yang ia beli di Pasar Senen, Jakarta, Senin, 28 Desember 2020. Inflasi Desember 2020 secara tahun kalender sebesar 1,46 persen (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,46 persen (yoy) dan penyumbang utama inflasi, yaitu cabai merah sebesar 0,04 persen (mtm). TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam laporan berjudul Indonesia Economic Prospects (IEP), Bank Dunia memproyeksikan bahwa inflasi di Indonesia akan tembus 3,6 persen pada tahun ini. Proyeksi dari Bank Dunia ini didasarkan pada lonjakan harga pangan dan energi yang terjadi selama satu tahun belakangan di Indonesia. Dalam laporan tersebut, Bank dunia juga memprediksi bahwa inflasi di Indonesia akan tetap tinggi hingga tahun 2025.

Bank Dunia khawatir Bank Indonesia (BI) akan mengerek suku bunga acuan bila inflasi benar naik dan tembus 3,6 persen tahun ini. "Inflasi diproyeksikan meningkat menjadi 3,6 persen pada 2022 dan tetap tinggi hingga 2025," tulis Bank Dunia dalam laporan tersebut, Rabu 6 Juli 2022.

Lonjakan harga energi, kata Bank Dunia, membuat pemerintah menaikkan tarif listrik mulai Juli 2022. Tarif listrik resmi naik untuk golongan rumah tangga R2 dengan daya 3.500 VA sampai 5.500 VA, R3 dengan daya lebih dari 6.600 VA, dan kantor pemerintahan.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memproyeksikan inflasi di Indonesia mencapai 4,2 persen pada 2022. Perry mengatakan bahwa inflasi tersebut masih terkendali dibandingkan dengan beberapa negara lain.

“Bank Indonesia terus mencermati risiko tekanan inflasi ke depan dan berkoordinasi baik dengan pemerintah dan tim pengendalian inflasi di pusat dan daerah,” kata Perry dalm rapat dengan Komisi XI DPR, Selasa, 31 Mei 2022.

Lalu, apa sebenarnya inflasi?

Inflasi Adalah.....

Mengutip laman Bank Indonesia, inflasi merupakan sebuah kondisi ketika terjadi kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu. Perhitungan inflasi di Indonesia dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Advertising
Advertising

Dalam mengukur inflasi, BPS menggunakan indeks harga konsumen atau IHK dan didasarkan pada Classification of Individual Consumption by Purpose (COICOP). Pengelompokan tersebut terdiri atas tujuh kelompok pengeluaran, yaitu:

  1. Bahan Makanan.
  2. Makanan Jadi, Minuman, dan Tembakau.
  3. Perumahan
  4. Sandang
  5. Kesehatan
  6. Pendidikan dan Olahraga.
  7. Transportasi dan Komunikasi.

Inflasi bisa timbul karena adanya tekanan dari sisi supply atau cost push inflation, dari sisi permintaan atau demand pull inflation, dan dari ekspetasi inflasi. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya cost push inflation adalah depresiasi nilai tukar, dampak inflasi luar negeri, peningkatan harga komoditi yang diatur oleh pemerintah, dan terjadinya negative supply shocks akibat adanya bencana alam dan terganggung rantai distribusi.

Dampak Inflasi

Bank Indonesia menyatakan bahwa inflasi tetap dibutuhkan bagi sebuah negara, tetapi inflasi ini harus terjadi di angka yang rendah dan syarat. Hal ini karena inflasi menjadi prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dan pada akhirnya memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Namun, kalau inflasi menjadi sangat tinggi dan tidak terkendali akan terjadi beberapa kondisi seperti berikut ini:

  1. Pendapatn riil masyarakat akan terus turun sehingga standar hidup masyarakat turun.
  2. Menciptakan ketidakpastiaan bagi pelaku ekonomi dalam mengambil keputusan.
  3. Menjadikan tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif sehingga dapat memberikan tekanan pada nilai rupiah.

EIBEN HEIZIER

Baca: ADB Inflasi RI 2022, 3,6 Persen karena Kenaikan BBM hingga Komoditas

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Perhutanan Sosial Indonesia Jadi Contoh Mitigasi Iklim Berbasis Masyarakat

1 hari lalu

Perhutanan Sosial Indonesia Jadi Contoh Mitigasi Iklim Berbasis Masyarakat

Bank Dunia menggelar Konferensi Lahan 2024 yang mengangkat topik perhutanan sosial sebagai penopang manajemen lahan dan ketahanan iklim.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

2 hari lalu

Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

Belanja cerdas adalah kunci untuk berhemat. Berikut kesalahan belanja bahan makanan yang biasa terjadi dan bikin pengeluaran lebih banyak.

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

2 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 15.923 per Dolar AS

Kurs rupiah hari ini ditutup menguat 104 poin ke level Rp 15.923 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

3 hari lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

3 hari lalu

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani S Rustam, mendukung gerakan menanam untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin, dengan memberikan bantuan bibit cabai dan jagung.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

3 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

4 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya