Bank Indonesia Catat Indeks Keyakinan Konsumen Juni 2022 Stabil

Jumat, 8 Juli 2022 19:04 WIB

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani

TEMPO.CO, Jakarta - Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Juni 2022 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat, yang tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen sebesar 128,2 atau berada pada level stabil dari bulan sebelumnya yang senilai 128,9.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan keyakinan konsumen yang tetap terjaga tersebut ditopang oleh menguatnya ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan terutama terhadap penghasilan dan lapangan kerja.

"IKK secara rata-rata selama periode kuartal II 2022 tercatat sebesar 123,4, lebih tinggi dibandingkan 114,6 pada kuartal I 2022, didorong meningkatnya optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini baik terhadap aspek penghasilan, ketersediaan lapangan kerja maupun ketepatan waktu dalam membeli barang tahan lama," imbuh Erwin dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 8 Juli 2022.

Ekspektasi konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi enam bulan ke depan terpantau tetap kuat, tercermin dari Indeks Ekspektasi Kondisi Ekonomi (IEK) Juni 2022 sebesar 141,8, relatif stabil dibandingkan 141,5 pada Mei 2022.

"Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan yang masih tinggi ditopang terutama oleh ekspektasi konsumen terhadap penghasilan ke depan dan ketersediaan lapangan pekerjaan yang masing-masing meningkat sebesar 1,3 dan 1,1 poin menjadi 140,7 dan 143,2," katanya.

Survei BI juga menunjukkan sejalan dengan tetap kuatnya IKK Juni 2022, rata-rata proporsi pendapatan konsumen untuk konsumsi terpantau stabil.

Hal ini terindikasi dari rata-rata proporsi atau average propensity to consume ratio yang sebesar 74,2 persen atau stabil dari semula 74,3 persen.

Demikian juga pada rata-rata proporsi pembayaran cicilan atau utang (debt to income ratio) sebesar 9,6 persen, tidak jauh berbeda dari 9,7 persen pada bulan sebelumnya dan proporsi pendapatan konsumen yang disimpan (saving to income ratio) sebesar 16,2 persen atau relatif stabil dari 16,0 persen pada bulan sebelumnya.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, rata-rata porsi konsumsi terhadap pendapatan terpantau menurun pada sebagian kategori pengeluaran, kecuali pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp3,1 juta sampaikan Rp4 juta dan lebih dari Rp5 juta per bulan.

"Sementara itu, porsi tabungan terhadap pendapatan naik pada seluruh kategori pengeluaran, terutama pada responden dengan tingkat pengeluaran Rp4,1 sampai Rp5 juta per bulan," tutupnya.

Baca: Alasan Bank Indonesia Sebut Daya Saing Digital RI Membaik

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

4 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

7 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

8 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

8 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

9 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya