Tak Perlu Repot Bawa Uang Tunai, WNI Bisa Akses Layanan QRIS di 4 Negara ASEAN

Kamis, 7 Juli 2022 17:32 WIB

Penjahit menggunakan metode transaksi nontunai QRIS di Pasar Santa, Jakarta, Senin 6 Desember 2021. Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta menyebutkan hingga per akhir November 2021, sebanyak 2.055.964 unit usaha (merchant) di Ibu Kota telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam digitalisasi transaksi. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

TEMPO.CO, Jakarta - Warga negara Indonesia bakal lebih mudah bertransaksi di empat negara ASEAN. Bank Indonesia bersama bank sentral Thailand, Malaysia, Singapura, dan Filipina akan merealisasikan cross border payments dengan QRIS, open API (application payment interface) dan Fast Payment yang disesuaikan dengan local currency settlement (LCS).

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta mengatakan Bank Indonesia bersama Bank Thailand, Bank Negara Malaysia, Otoritas Moneter Singapura, dan Bank Sentral Filipina sedang mengupayakan kerja sama tersebut. Ia mengharapakan perjanjian kerja sama akan diteken dalam leaders meeting G20 pada November mendatang.

“Ketika dunia masih talking, ASEAN Five ini akan menjadi first mover payment connectivity. Nanti bisa melalui QRIS, open API, atau Fast Payment dan semuanya akan dilandasi LCS,” kata Filianingsih dalam konferensi virtual Kamis, 7 Juli 2022.

Ia mengatakan lima negara ASEAN ini sudah memiliki infrastruktur transaksi digital, seperti QR payment dan Fast Payment. Karena itu, katanya, negara-negara tersebut tinggal merealisasikan cross border payments.

Filianingsih melanjutkan QRIS sudah bisa digunakan di Thailand dan Malaysia. Secara bertahap sistem pembayaran melalui kerja sama itu akan diterapkan di seluruh negara ASEAN dan bahkan negara di luar kawasan.

Advertising
Advertising

Adapun cross border payments adalah transaksi keuangan yang memungkinkan pembayar dan penerima berada di negara yang berbeda. Filianingsih mengatakan apabila ini terhubung, akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Misalnya, biaya transfer menjadi lebih murah. Turis juga lebih gampang dan tidak perlu lagi menukar uang fisik ke mata uang lokal atau dolar Amerika Serikat.

“Turis tidak perlu lagi bawa uang banyak. Misalnya ketika kita ke Thailand dan bertransaksi senilai 10 baht, maka tinggal scan QR dan langsung dikonversi otomatis dari rupiah kita. Jadi tidak perlu dikonversi ke dolar Amerika dulu,” katanya.

Ia mengatakan rencana cross border payments lima negara ASEAN ini sebetulnya adalah wacana dari G20 sebelumnya. Namun, ia tidak memungkiri tertundanya realisasi karena beberapa kendala, di antaranya karena biaya yang mahal, perbedaan waktu tiap negara, aksesibilitas yang mahal, dan transparansi.

Karena itu, kelima negara ini berupaya untuk mewujudkan cross border payment dalam lingkup yang lebih kecil dahulu melalui ASEAN payment conectivity. Kerja sama akan dipaparkan dalam Presidensi G20 jalur keuangan pekan depan. Pada pertemuan itu, negara anggota G20 bakal bertukar pengalaman ihwal persiapan dan implementasi cross border payment.

"Pada saat global mempersiapkan ini-itu dan masih talking, ini adalah respons dari ASEAN. Jadi kita bicara Presidensi G20 bukan hanya Indonesia, tetapi ingin mengangkat ini lho di ASEAN dan bagaimana kondisi di ASEAN," katanya.

Baca Juga: Kepada Petani Sawit Luhut Mengaku Sulit Menaikkan Harga TBS, Sebab...

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

6 jam lalu

Kepala Perwakilan BI Solo Sebut Kendala-kendala yang Masih Dihadapi UMKM

Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) harus konsisten menerapkan kualitas hasil produksi jika ingin bisa bertahan di tengah dinamika ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

1 hari lalu

BI Beberkan Langkah Sinergi Pengendalian Inflasi

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menyatakan pihaknya terus memperkuat sinergi dan mendukung upaya pengendalian inflasi daerah.

Baca Selengkapnya

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

1 hari lalu

BI Laporkan Harga Properti Residensial Triwulan I Naik 1,89 Persen

Survei BI mengindikasikan harga properti residensial di pasar primer triwulan I 2024 tetap naik, tecermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial triwulan I 2024 sebesar 1,89 persen

Baca Selengkapnya

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

1 hari lalu

6 Penyebab Rupiah Melemah, Ini Pemicu dari Faktor Domestik dan Global

Rupiah melemah dipengaruhi oleh berbagai faktor global dan domestik, apa saja?

Baca Selengkapnya

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

4 hari lalu

Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen terhadap Kondisi Ekonomi Meningkat

Survei Konsumen Bank Indonesia atau BI pada April 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat.

Baca Selengkapnya

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

6 hari lalu

Perkuat Transaksi Mata Uang Lokal, BI dan Bank Sentral UEA Jalin Kerja Sama

Gubernur BI dan Gubernur Bank Sentral UEA menyepakati kerja sama penggunaan mata uang lokal untuk transaksi bilateral.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

6 hari lalu

Airlangga Hartarto Dorong Peningkatan Pendidikan Mikroelektronik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong peningkatan pendidikan mikroelektronik untuk kuasai pasar semikonduktor.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

8 hari lalu

Terpopuler: Deretan Masalah Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis hingga Lowongan Kerja BTN

Berita terpopuler ekonomi dan bisnis pada Kamis, 9 Mei 2024, dimulai dari deretan masalah dari Program Pendidikan Dokter Spesialis Gratis atau PPDS.

Baca Selengkapnya

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

9 hari lalu

Ramai di X Bayar Tunai Ditolak Kasir, BI Buka Suara

Bank Indonesia mendorong aktivitas bayar tunai, namun BI mengimbau agar merchant tetap bisa menerima dan melayani pembayaran tunai

Baca Selengkapnya

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

9 hari lalu

Aliran Modal Asing Rp 19,77 T, Terpengaruh Kenaikan BI Rate dan SRBI

Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate menarik aliran modal asing masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya