Mendag Sebut Kenaikan Harga Pangan Untungkan Petani, Ekonom: Pemerintah Lepas Tangan

Minggu, 26 Juni 2022 07:26 WIB

Pedagang menunjukkan cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa, 8 Maret 2022. Kenaikan harga cabai rawit dipicu pasokan yang menurun akibat cuaca buruk di sejumlah daerah penghasil. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menanggapi pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan yang menyebut kenaikan harga pangan menguntungkan petani dan peternak.

Menurut Bhima, di saat harga pangan naik, nilai tukar petani per Mei turun 2,8 persen dibanding April menjadi 105,4. "Itu sudah jelas menormalisasi mahalnya harga pangan upaya pemerintah lepas tangan," ucapnya ketika dihubungi, Sabtu, 25 Juni 2022.

Artinya, petani tak diuntungkan dengan kenaikan harga pangan karena harus menghadapi tingginya harga pupuk yang membuat biaya produksi bertambah. Bhima menilai penikmat kenaikan harga pangan yang sesungguhnya adalah tengkulak dan spekulan pangan.

"Petani menanggung biaya produksi yang naik karena mahalnya harga pupuk. Sementara alokasi pupuk bersubsidi pemerintah tidak mencukupi," ujarnya.

Lebih jauh Bhima menuturkan masalah utama terletak pada panjangnya rantai distribusi. Jika distribusi dari mulai petani ke tangan konsumen melalui rantai yang panjang, maka yang menikmati lonjakan harga sudah jelas adalah pemain di tiap titik distribusi tersebut. "Tugas Menteri Perdagangan bereskan itu."

Advertising
Advertising

Sebelumnya Zulkifli menyatakan kenaikan harga pangan khususnya cabai dan bawang merupakan bonus bagi petani. Pasalnya, banyak petani yang omzet dan pendapatannya turun drastis saat pandemi Covid-19. "(Harga) Naik sedikit. Wajar lah, sekali-sekali kan petani biar dapat bonus, ya,” katanya pada Kamis lalu, 23 Juni 2022.

Selang dua hari kemudian, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga menyebutkan kenaikan harga telur ayam adalah hal yang wajar. Sebab, kenaikan harga itu menguntungkan peternak.

Apalagi, menurut dia, banyak peternak terlilit utang saat pandemi Covid-19. Dengan begitu, kenaikan harga telur dinilai sebagai hal yang wajar.

"Saya berharap ini bisa dimaklumi karena peternak ayam, petelur selama dua tahun lebih rugi. Jadi kalau sebulan ini menutupi kerugian yang kemarin, saya kira wajar," ucap Zulkifli Hasan lebih jauh menjelaskan soal kenaikan harga pangan saat meninjau Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu, .

Baca: Zulkifli Hasan Sebut Kalau Harga Pangan Diturunkan, Infrastruktur Tak Bisa Dibangun

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

4 jam lalu

Mentan Sambut Baik Kelompok Tani Mahasiswa

Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), membentuk kelompok tani mahasiswa sebagai ujung tombak masa depan bangsa yang harus memiliki konsen terhadap sektor pertanian.

Baca Selengkapnya

Anak Petani dan PNS Calon Mahasiswa Unri Disebut Masuk Kelompok UKT Tinggi

9 jam lalu

Anak Petani dan PNS Calon Mahasiswa Unri Disebut Masuk Kelompok UKT Tinggi

Aliansi Pendidikan Gratis Riau mencatat, lebih dari 50 calon mahasiswa Unri masuk kelompok UKT tidak sesuai kemampuan ekonomi orang tua mereka.

Baca Selengkapnya

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

12 jam lalu

Tambang Ilegal Lewati Jalan di Desa Lumbung Padi Kalimantan Timur Sejak 2019, Sebabkan Warga Kesulitan Air Bersih

Aktivitas tambang ilegal batu bara di Desa Sumbersari, Kutai Kartaanegara, Kalimantan Timur berdampak buruk bagi warga.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

13 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

1 hari lalu

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

Indonesia kembali mencatat surplus perdagangan 48 bulan berturut-turut pada April 2024

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

1 hari lalu

Zulkifli Hasan Klaim Neraca Perdagangan Surplus tapi Ekspor Turun

Mendag Zulkifli Hasan klaim neraca perdagangan surplus tapi ekspor turun.

Baca Selengkapnya

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

1 hari lalu

Impor Turun, Mendag Zulkifli Hasan: Produksi Menurun

Menteri Perdagangan Indonesia, Zulkifli Hasan mengatakan ada penurunan impor non-migas pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Zita Anjani PAN Tetap Diusung Maju di Pilkada DKI, Jadi Dampingi Ridwan Kamil?

6 hari lalu

Zita Anjani PAN Tetap Diusung Maju di Pilkada DKI, Jadi Dampingi Ridwan Kamil?

PAN tetap mengusung Zita Anjani maju di Pilkada DKI. PAN mengaku tidak khawatir dengan elektabilitas Zita gara-gara polemik Starbucks.

Baca Selengkapnya

PAN Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jakarta, Airlangga Hartarto: Belum Ada Penugasan dari Golkar

7 hari lalu

PAN Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jakarta, Airlangga Hartarto: Belum Ada Penugasan dari Golkar

Airlangga Hartarto menyatakan belum ada penugasan final terkait majunya Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Beda PAN dan Golkar soal Ridwan Kamil Maju di Pilkada DKI Jakarta

7 hari lalu

Beda PAN dan Golkar soal Ridwan Kamil Maju di Pilkada DKI Jakarta

PAN berencana menjalin koalisi dengan sejumlah partai lain untuk mengusung Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta. Sementara Golkar punya rencana lain.

Baca Selengkapnya